Advertorial

Peternakan Sapi Perah Berkelanjutan, Kunci Hasilkan Susu Sapi Segar Berkualitas

Kompas.com - 22/01/2024, 09:25 WIB

KOMPAS.com – Sejak lama, Jawa Timur menjadi daerah penghasil produk susu sapi segar terbesar di Indonesia. Posisi tersebut masih bertahan hingga 2022.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi susu segar dari sapi perah di Jawa Timur mencapai 108,85 juta liter sepanjang 2022. Sedangkan, produksi susu sapi segar nasional adalah 129,98 juta liter.

Artinya, hampir 90 persen susu sapi segar di Indonesia dihasilkan oleh para peternak sapi perah di Jawa Timur.

Perusahaan produksi makanan dan minuman Nestlé Indonesia melihat fenomena tersebut sebagai peluang yang baik untuk menggandeng peternak sapi perah di Jawa Timur agar dapat terus meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar.

Pada 1975, Nestlé Indonesia mulai menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah lokal di Jawa Timur. Susu sapi segar dari peternak lokal tersebut dapat ditemukan pada kandungan produk-produk ternama Nestlé Indonesia, seperti Dancow, Bear Brand, Milo, dan Nescafe.

Melalui tim Milk Procurement and Dairy Development (MPDD), Nestlé Indonesia pun terus berupaya melakukan pendampingan teknis dan bantuan lainnya kepada para peternak sapi perah lokal di daerah tersebut.

Hal itu dilakukan untuk memastikan pengelolaan peternakan hingga proses produksi sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé Indonesia, yaitu mendukung dan mempercepat transisi ke sistem pangan regeneratif yang tidak hanya melindungi, tetapi juga memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang.

Namun, di samping itu, Nestlé Indonesia juga melakukan sejumlah upaya untuk memastikan peternak sapi perah lokal menerapkan peternakan yang berkelanjutan. Berikut adalah langkah-langkah tersebut.

  1. Pelatihan bagi para peternak binaan

Tim MPDD Nestlé Indonesia aktif membina peternak sapi perah di Jawa Timur dengan memberikan berbagai pelatihan. Hingga saat ini, tercatat ada 26.000 peternak yang sudah diberikan pelatihan tentang praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan.

Adapun pelatihan diberikan untuk memastikan para peternak menerapkan sistem peternakan yang ramah lingkungan demi meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar.

Pelatihan juga mencakup teknik perawatan dasar kesehatan sapi yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan sapi, mulai dari pemotongan kuku hingga teknik alternatif untuk mengikat sapi tanpa menimbulkan risiko yang bisa membahayakan kesehatan sapi.

Untuk memastikan teori dari pelatihan dapat diterapkan dengan optimal, Nestlé Indonesia juga memberikan dukungan finansial bagi para peternak untuk melengkapi peralatan peternakan hingga perbaikan kandang sapi perah.

Peternak sapi perah di Jawa Timur mengumpulkan susu sapi untuk diolah di pusat operasional Nestlé Indonesia.Dok. Nestlé Indonesia Peternak sapi perah di Jawa Timur mengumpulkan susu sapi untuk diolah di pusat operasional Nestlé Indonesia.

  1. Pembangunan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan

Untuk pengelolaan limbah ternak, Nestlé Indonesia telah membangun fasilitas biogas sejak 2010 yang diinisiasi bersama dengan Yayasan Rumah Energi. Hingga 2020, keduanya telah membangun 8.600 unit kubah biogas yang terhubung dengan rumah para peternak.

Kubah biogas tersebut digunakan untuk mengolah dan mengekstrak gas metana yang terkandung pada kotoran sapi. Kemudian, gas metana yang terkumpul dimanfaatkan oleh para peternak sebagai sumber energi untuk keperluan memasak dan penerangan.

Sementara itu, air limbah (slurry) yang dihasilkan dari proses pengolahan biogas digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan lahan pakan ternak.

Pembangunan kubah biogas merupakan salah satu komitmen Nestlé Indonesia untuk menciptakan pertanian sirkular terintegrasi di peternakan sapi perah di Jawa Timur, sekaligus mengurangi dampak emisi karbon di area peternakan.

Langkah ini sejalan dengan target Nestlé Indonesia untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emission) pada 2050.

  1. Penyediaan akses air bersih

Akses untuk memperoleh air bersih menjadi salah satu kebutuhan utama untuk menghidupi peternakan dan masyarakat.

Memahami hal ini, Nestlé Indonesia telah membangun delapan sarana air bersih untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi operasional Nestlé Indonesia dan telah menjangkau sekitar 2.300 keluarga.

Selain itu, Nestlé Indonesia juga menghadirkan program Indonesian Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) yang bekerja bersama dengan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Lewat program tersebut, Nestlé Indonesia membangun 100 sumur resapan yang dapat menampung hingga 8.000 liter air hujan. Sumur tersebut dibangun untuk memudahkan peternak dalam mengakses air bersih, baik untuk konsumsi ternak maupun untuk membersihkan kandang secara rutin.

Strategi Nestlé Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal di Jawa Timur tidak hanya sebatas untuk menghasilkan produk makanan dan minuman yang berkualitas.

Lebih dari itu, komitmen tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak hingga berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.

Untuk mengetahui berbagai aktivitas menarik dan kontribusi lainnya dari Nestlé Indonesia, kunjungi laman resmi Nestlé Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com