Advertorial

Selain Aspek Teknis, Pemenuhan Nutrisi dan Istirahat Cukup Jadi Kunci Membentuk Pesepak Bola Profesional

Kompas.com - 29/01/2024, 22:41 WIB

KOMPAS.com - Meletakkan fondasi bermain sepak bola yang kokoh pada usia remaja menjadi salah satu kunci dalam mencetak pesepak bola profesional.

Pada titik tersebut, orangtua memiliki peran sentral dalam membimbing pesepak bola meniti karier di jalan yang tepat.

Memahami kebutuhan tersebut, panitia Liga Kompas Kacang Garuda menggelar “Meet The Football Expert” di Dewantara Sport Center, Sabtu (27/1/2024), Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Acara ini diikuti 50 pesepak bola muda terpilih.

Pada kegiatan tersebut, Senior Global Development Football Coach for Tottenham Hotspur Football Club Shannon Moloney berbagi ilmu tentang sepak bola, mulai dari teknik bermain, pemenuhan nutrisi, hingga waktu istirahat yang tepat bagi atlet remaja.

Mantan pemain tim putri Tottenham Hotspur itu menerangkan pentingnya asupan nutrisi bagi pesepak bola remaja. Menurutnya, bakat dan teknik yang baik dari seorang pesepak bola tidak akan berkembang secara maksimal bila tidak didukung asupan nutrisi dan waktu istirahat yang baik.

Shannon mencontohkan, pemain Tottenham Hotspur, James Maddison dan Richarlison, bahkan sampai membawa kantong tidur dari rumah masing-masing ke tempat latihan. Hal ini mencerminkan pentingnya waktu istirahat bagi seorang atlet.

“Tidur cukup membuat konsentrasi meningkat. Untuk atlet usia 14 tahun, usahakan tidur minimal delapan jam sehari. Kemudian, satu jam sebelum tidur usahakan tidak bermain handphone,” kata Shannon seperti diwartakan Kompas.id, Sabtu. 

Mendengar penjelasan Shannon, respons orangtua yang anaknya mengikuti pelatihan itu cukup beragam. Mereka memahami bahwa tidur cukup merupakan harga mati bagi seorang atlet agar bisa tampil prima di lapangan.

Meski demikian, para orangtua mengakui bahwa begitu banyak godaan bagi pesepak bola muda untuk tidur lebih dini di malam hari. Salah satunya adalah kebiasaan memainkan gawai hingga larut malam.

Selain kebiasaan tidur, orangtua juga mengalami kesulitan untuk mengarahkan anak agar mau mengonsumsi makanan yang mendukung performa di lapangan.

Shannon menyarankan orangtua mengurangi memasak makanan berminyak dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur, selain memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein.

Terkait hal itu, masih ada orangtua yang baru mengetahui bahwa suplai buah dan sayur secara bersamaan sangat penting.

Salah seorang orangtua pesepak bola yang mengikuti sesi pelatihan, Winda Hapsoh (50), mengaku bahwa dirinya hanya tahu mengonsumsi sayuran saja yang penting. Padahal, mengonsumsi buah juga perlu untuk menunjang nutrisi anak.

Senior Global Development Football Coach for Tottenham Hotspur Football Club Shannon Moloney menyampaikan instruksi kepada sebagian pemain bola peserta Liga Kompas Kacang Garuda U-14 (LKG U-14) di Dewantara Sport Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (27/1/2024). KOMPAS.ID/HERU SRI KUMORO Senior Global Development Football Coach for Tottenham Hotspur Football Club Shannon Moloney menyampaikan instruksi kepada sebagian pemain bola peserta Liga Kompas Kacang Garuda U-14 (LKG U-14) di Dewantara Sport Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (27/1/2024).

“Sebelumnya, saya sediakan buah saat anak minta di rumah. Melalui acara ini, saya dianjurkan mendorong anak saya mengonsumsi buah yang berbeda jenis sebanyak lima kali dalam sehari,” kata Winda.

Winda berjanji akan mengubah sejumlah pendekatan seusai mengikuti pelatihan singkat tersebut. Baginya, peran orangtua memang sangat dibutuhkan dalam membimbing pesepak bola muda menuju jenjang profesional.

Ia tidak keberatan menjadi ”nutrisionis dadakan”. Sebab, orangtua merupakan pihak terdekat yang bisa memantau perkembangan pesepak bola muda selama 24 jam.

”Membantu anak membangun karier sepak bola memang agak kompleks. Selain hal teknis di lapangan, perlu juga memperhatikan pola latihan, manajemen istirahat, dan nutrisi,” ucapnya.

Bentuk kebiasaan

Shannon melanjutkan, prinsip dan teori mengenai nutrisi dan istirahat cukup perlu diajarkan sesegera mungkin. Tujuannya, agar pesepak bola muda membawa kebiasaan itu hingga saat berkarier sebagai profesional.

Jika nanti tidak menjadi pesepak bola, prinsip hidup sehat itu akan terpatri dalam pola hidup keseharian mereka.

Shannon mencontohkan, pesepak bola belia di Inggris hampir semuanya menerapkan kebiasaan serupa. Hal ini menjadi kunci banyaknya pesepak bola berkualitas di Inggris.

Selain itu, pemerintah Inggris memiliki dedikasi untuk berinvestasi pada pengembangan sepak bola putra dan putri. Kesehatan adalah prioritas utama.

Ia berpesan agar pesepak bola belia di Indonesia berani untuk menantang dirinya sendiri. Hal ini bisa dimulai dari menerapkan pola hidup sehat dan seimbang.

“Sepak bola menjadi jalan agar orang membangun masa depan. Banyak lapangan pekerjaan datang dari sepak bola dan olahraga,” tutur Shannon.

Senior Global Development Football Coach for Tottenham Hotspur Football Club Shannon Moloney menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan di Dewantara Sport Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (27/1/2024). KOMPAS.ID/HERU SRI KUMORO Senior Global Development Football Coach for Tottenham Hotspur Football Club Shannon Moloney menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan di Dewantara Sport Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (27/1/2024).

Untuk diketahui, kehadiran Shannon di Indonesia tidak lepas dari visi pengembangan sepak bola dari AIA Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi, AIA merasa perlu turun tangan untuk membantu pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia.

Head of Corporate Communication and Sustainability AIA Indonesia Lia Merdekawaty mengatakan, pihaknya akan terus menjalankan program serupa di lebih banyak kota. Sejauh ini, AIA telah mengembangkan lebih dari 1.200 talenta pesepak bola muda di lebih dari 20 kota di Indonesia.

Selain pelatihan bersama Shannon, orangtua juga didampingi ahli psikologi dari Ikatan Psikologi Olahraga (IPO). Pada sesi ini, orangtua disarankan membimbing minat dan ketertarikan anak pada usia 6 hingga 12 tahun.

Saat anak berubah minat, mereka dipersilakan menekuni olahraga atau kesenian tertentu. Meski demikian, anak harus menekuni minat baru secara konsisten dan dan tidak cepat berganti-ganti peminatan.

Tulisan ini telah terbit di Harian Kompas (Kompas.Id) pada 27/01/2024. Liga Kompas Kacang Garuda U-14 disponsori oleh Kacang Garuda, didukung oleh SKF dan AIA.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com