Advertorial

Tumbuh Double-Digit, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Tembus Rp 777 Triliun

Kompas.com - 06/02/2024, 19:57 WIB

KOMPAS.com – Untuk mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan (sustainable), implementasi prinsip environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola yang baik) atau ESG bagi suatu perusahaan merupakan aspek penting.

Hal tersebut menjadi komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang diwujudkan melalui beragam program, termasuk pemberdayaan bisnis para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Komitmen BRI dalam implementasi ESG tecermin dari portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing portfolio) yang mencapai Rp 777,3 triliun pada akhir Desember 2023. Angka ini setara 67,1 persen dari total kredit yang disalurkan serta investasi surat berharga korporasi berbasis ESG.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, mayoritas kredit berkelanjutan BRI tetap disalurkan kepada sektor UMKM, yakni senilai Rp 690,4 triliun.

Kemudian, disusul oleh pembiayaan kepada sektor hijau senilai Rp 82,3 triliun. Pembiayaan ini terdiri dari penyaluran kredit kepada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan senilai Rp 52,8 triliun, transportasi hijau sebesar Rp 11,2 triliun, energi terbarukan Rp 6 triliun, dan sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) lain sebesar Rp 12,2 triliun.

Penyaluran kredit berkelanjutan itu pun tercatat tumbuh double-digit atau sebesar 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Selain itu, BRI juga melakukan investasi surat berharga berbasis ESG. Hingga akhir 2023, BRI mencatat, portofolio investasi surat berharga korporasi berbasis ESG sebesar Rp 4,54 triliun.

Dari sisi pendanaan bank, BRI telah menerbitkan sejumlah obligasi berbasis ESG. Adapun portofolio obligasi berbasis ESG BRI hingga 2023 senilai Rp 39,6 triliun atau 57,9 persen dari total obligasi yang diterbitkan perseroan.

Obligasi yang diterbitkan tersebut terdiri dari Green Bond, Sustainability Bond, Repo Berbasis ESG, Sustainability-Linked Loans, dan instrumen pendanaan berbasis ESG lain.

Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto mengatakan, capaian tersebut selaras dengan visi BRI yang tidak hanya menciptakan economic value, tetapi juga social value.

“Kami optimistis, komitmen BRI terhadap implementasi ESG dapat memberikan nilai tambah dalam menyampaikan value bagi para investor global yang saat ini sangat concern terhadap ESG. (Komitmen ini menunjukkan bahwa) BRI juga bisa menjadi leading global bank terbaik dari sisi implementasi ESG, khususnya dalam hal social empowerment,” ucapnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto.dok. BRI Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto.

Tak hanya itu, imbuh Solichin, BRI juga berkomitmen memberikan akses produk dan layanan keuangan customer-centric kepada kelompok masyarakat yang kurang terlayani, mulai dari individu berpenghasilan rendah hingga perempuan prasejahtera.

Upaya tersebut dilakukan di antaranya melalui perluasan titik AgenBRILink yang kini telah mencapai 740.818 agen, lebih dari 1.000 titik Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM), dan pemberdayaan lebih dari 15 juta nasabah perempuan prasejahtera melalui program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Selanjutnya, penyediaan berbagai program pemberdayaan nonfinansial, seperti program Desa BRILiaN dan LinkUMKM, serta berbagai inisiatif untuk melindungi kesejahteraan keuangan nasabah.

Sebagai upaya mendukung pencapaian net zero emission (NZE) Indonesia, BRI telah melakukan berbagai inisiatif, salah satunya penghitungan emisi gas rumah kaca sesuai dengan standar internasional.

Adapun penghitungan yang dilakukan mencakup emisi pada Scope 1 sampai 3, termasuk penghitungan financed emissions, yaitu emisi tidak langsung yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang mendapat pembiayaan dari BRI.

BRI juga melakukan upaya operational eco-efficiency program yang bertujuan untuk menurunkan emisi perusahaan yang bersumber dari kegiatan operasional, seperti penggunaan mobil dan motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor, serta instalasi solar panel sebagai alternatif energi rendah emisi.

“Implementasi ESG juga sebagai bentuk value beyond profit. Insyaallah, BRI tidak kendur dan tetap bersemangat mengimplementasikan ESG. Sustainability journey kami dimulai sejak 2013. Sampai saat ini, kamu sudah menetapkan ESG Roadmap,” papar Solichin.

Solichin mengatakan, BRI juga menunjukkan kepatuhannya dalam menjalankan proses bisnis berkelanjutan atau sustainability journey selama 2023. Salah satunya dengan bergabung sebagai anggota United Nations Global Compact (UNGC).

Sebagai informasi, UNGC merupakan lembaga internasional yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga ini mendorong perusahaan di dunia untuk menyelaraskan kegiatan operasional bisnis mereka sesuai dengan prinsip keberlanjutan UNGC demi mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan dan tercapainyaSustainable Development Goals (SDG's).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com