Advertorial

Holding Ultra Mikro BRI Group, Keberpihakan BUMN pada Ekonomi Kerakyatan

Kompas.com - 07/02/2024, 20:13 WIB

KOMPAS.com – Sejak berdiri pada September 2021, keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi) yang merupakan sinergi antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian berhasil membuka akses keuangan yang lebih luas terhadap masyarakat.

Tak hanya itu, kehadiran Holding UMi juga berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong perekonomian nasional.

Peran penting itu pun seakan menjadi penegasan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, jumlah nasabah Holding UMi hingga akhir Desember 2023 tercatat mencapai 37 juta peminjam.

“Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultramikro itu berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal,” ujar Sunarso dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Sunarso menambahkan, komitmen Holding UMi sesuai dengan upaya untuk menciptakan kesetaraan gender dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk keseriusan BRI dalam melakukan pemberdayaan kepada perempuan prasejahtera (underprivileged women) dan sekaligus bentuk komitmen BRI untuk mendukung pencapaian SDGs. Utamanya, terkait masalah kesetaraan gender.

Selain itu, keberadaan Holding UMi adalah sumber pertumbuhan baru bagi BRI di masa mendatang.

Dirut BRI Sunarso. Dok. BRI Dirut BRI Sunarso.

“Hingga Desember 2023, kredit BRI tumbuhnya 11,2 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 1.266,4 triliun. BRI ingin kredit tumbuh agresif di 2024, yakni 11-12 persen. Strateginya, BRI akan tetap fokus di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kami sudah canangkan go smaller dengan masuk ke segmen ultramikro. Oleh karena itu, Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru,” jelas Sunarso.

Pertumbuhan kredit BRI tersebut, tambah Sunarso, lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy sepanjang 2023.

Jika dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, mulai dari segmen mikro yang tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp 611,2 triliun, segmen consumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp 190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp 267,5 triliun, hingga segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp 197,7 triliun.

Apabila ditotal, portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp 1.068,7 triliun.

“Ini adalah bukti nyata bahwa BUMN yang memiliki fungsi sebagai agent of development dan value creator dapat secara simultan menjalankan peran economic dan social value secara bersamaan,” ucap Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com