Advertorial

Genap 100 Hari Kerja, Ini Capaian yang Telah Diraih Pj Wali Kota Kediri

Kompas.com - 12/02/2024, 14:24 WIB

KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah memaparkan capaian berbagai program pemerintahan selama 100 hari semenjak dirinya dilantik pada Jumat (3/11/2023).

Selama 100 hari bekerja, ia berhasil mencatatkan sejumlah capaian program berkat bantuan dari berbagai pihak yang saling mendukung dan bersinergi.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang selama ini telah terjalin dengan baik. Ayo, kita jaga bersama kolaborasi ini untuk Kota Kediri yang lebih baik lagi," ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Walaupun mencatatkan kinerja baik, kata Zanariah, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri tetap perlu bekerja keras karena masih ada beberapa target kinerja yang belum tercapai.

Zanariah optimistis, target kinerja yang belum terpenuhi tersebut bisa dikejar apabila semua pihak terkait bersama-sama saling mendukung demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Saya mohon kolaborasi dari seluruh pihak, baik internal Pemkot Kediri, masyarakat, maupun instansi lain, untuk bersama-sama membangun Kota Kediri," tuturnya.

Capaian di bidang ekonomi dan pendidikan

Zanariah menjelaskan, capaian kinerja yang diraih pada masa kepemimpinannya itu terwujud berkat bantuan dari seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder. Capaian tersebut diraih pada beberapa aspek, mulai dari pengendalian inflasi, produk hukum, bantuan sosial pendidikan, bantuan modal, hingga penanganan stunting.

Pada aspek pengendalian inflasi, misalnya, Pemkot Kediri melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan melakukan strategi 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Hasilnya, tingkat inflasi Kota Kediri selama masa kepemimpinan Zanariah cenderung menurun. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri pada November 2023, tingkat inflasi month to month (MtM) Kota Kediri berada di angka 0,38 persen.

Kemudian, pada Desember 2023, angka inflasi yang biasanya cenderung naik karena bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru mampu dikendalikan di level 0,17 persen MtM.

Berkat upaya tersebut pula, inflasi tahunan di Kota Kediri mampu mencapai target, yaitu 2,64 persen. Selanjutnya, inflasi bulanan Kota Kediri kembali mengalami penurunan pada Januari 2024, yakni tercatat di angka -0,06 persen.

Selama 100 hari kerja, Zanariah telah menetapkan beberapa produk hukum, yaitu peraturan daerah (perda) sebanyak 3 buah, peraturan wali kota (perwali) sebanyak 5 buah, surat keterangan (SK) wali kota sebanyak 60 buah, serta Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2025-2026.

Saat ini, Pemkot Kediri juga tengah menyusun rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 serta rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

Zanariah juga telah melaksanakan sejumlah program terkait pendidikan. Pertama, Pemkot Kediri memberikan bantuan sosial (bansos) pendidikan kepada 300 mahasiswa serta 112 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.

Kedua, menyiapkan bantuan sebesar Rp 600 juta rupiah untuk membantu siswa yang belum mengambil ijazah karena terkendala administrasi keuangan di sekolah mereka.

Ketiga, beberapa kali melakukan wisuda lulusan di sejumlah universitas di Kediri. Keempat, melepas 1.172 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusantara PGRI Kediri sesuai kebutuhan program atau kegiatan di 46 kelurahan.

Kemudian, Pemkot Kediri menyalurkan bantuan modal senilai Rp 2,4 juta per orang untuk 3.990 masyarakat. Bantuan ini ditujukan sebagai modal untuk pengembangan usaha para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bantuan tersebut juga menjadi respons atas kehadiran Bandara Internasional Dhoho yang telah memberikan bimbingan pada UMKM di Kota Kediri. Hasilnya, sebanyak 10 UMKM telah berhasil lolos seleksi oleh Angkasa Pura Kediri dan siap tampil sebagai tenant di Bandara Internasional Dhoho.

Capaian di bidang kesehatan, sosial, dan kelestarian lingkungan

Pada bidang kesehatan, Pemkot Kediri telah menjalankan sejumlah program dalam penanganan serta menekan angka stunting yang sesuai dengan program nasional.

Sejumlah program yang telah dilakukan meliputi pemeriksaan ibu hamil sebanyak tiga kali selama kehamilan dengan tindakan ultrasonografi (USG) di puskesmas, pemberian makanan tambahan (PMT) dan pangan diet khusus bagi ibu hamil dengan diagnosis kekurangan energi kronis (KEK), serta pelayanan imunisasi dasar lengkap.

Kemudian, gerakan minum tablet tambah darah pada remaja putri dan calon pengantin, kunjungan tenaga kesehatan untuk ibu hamil risiko tinggi, Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif (GEMAPASI), Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN), serta mengadakan bazar produk dan bantuan pangan olahan ikan untuk balita stunting.

Hasilnya, berdasarkan data Pemkot Kediri, jumlah anak stunting mengalami penurunan sebanyak 81 balita. Jumlah kelurahan New Zero Stunting juga meningkat dari 24 menjadi 27 kelurahan dari total 46 kelurahan di Kota Kediri.

Tak hanya itu, Zanariah juga memberikan perhatian bagi warga berkebutuhan khusus. Pada bidang pendidikan, Pemkot Kediri telah menambah jumlah sekolah inklusi dengan kehadiran Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Kediri.

Kemudian, semua pelayanan telah bertransformasi agar lebih mudah dijangkau oleh teman-teman disabilitas. Akses khusus disabilitas pun telah disediakan. Di Balai Kota Kediri, Pemkot telah membangun lift menuju lantai dua yang dapat memudahkan teman-teman disabilitas.

Selanjutnya, Zanariah juga telah menyerahkan bansos untuk orang dengan disabilitas berat kepada 42 penerima manfaat, bansos biaya hidup kepada 166 penerima manfaat, bansos dari pemerintah pusat berupa sepeda listrik roda tiga kepada 39 orang, serta bansos perlengkapan pijat dan perlengkapan usaha.

Lalu, telah disalurkan pula bansos untuk organisasi disabilitas, pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas, dan fasilitas rehabilitasi untuk lembaga kesejahteraan sosial.

Kelestarian lingkungan pun menjadi perhatian serius Pj Wali Kota Kediri. Untuk itu, Pemkot Kediri berkolaborasi dengan banyak pencinta alam dalam melakukan reboisasi untuk menyelamatkan sumber air. Selain itu, Pemkot Kediri juga membersihkan saluran air, inlet, dan outlet untuk mencegah banjir.

Kemudian, Pemkot juga melakukan pembersihan ruang terbuka hijau (RTH), serta menggalakkan gerakan menanam bahan pangan, seperti cabai, sebagai salah satu upaya kemandirian dan memitigasi inflasi.

Tak ketinggalan, Pj Wali Kota Kediri juga ambil bagian dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan menanam pohon di kawasan Burengan Sport Culinary Center.

Berbagai program yang telah dijalankan Zanariah selama 100 hari itu pun membawa banyak prestasi bagi Kota Kediri.

Program English Massive Lintas Masyarakat Gratis Maksimal (Emas Lima Gram) Pemkot Kediri berhasil masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di lingkungan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD) pada 2023.

Kota Kediri juga berhasil meraih penghargaan Kota Sehat Swasti Saba pada kategori Padapa. Kemudian, dalam hal kesetaraan gender, Kota Kediri meraih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Nindya 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Ada pula penghargaan Kabupaten/Kota Peduli Hak Asasi Manusia (KKPHAM).

Selain itu, Kota Kediri pun berhasil mempertahankan kedudukan dalam daftar pemeringkatan 10 Besar Kota Paling Toleran se-Indonesia yang dirilis Setara Institute selama empat tahun berturut-turut. (PKP)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com