Advertorial

Pemprov dan Forkopimda Sulsel Gelar Dzikir serta Doa Kebangsaan untuk Pemilu Damai

Kompas.com - 13/02/2024, 14:26 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel menggelar acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di Masjid 99 Kubah Asmaul Husna, Kawasan Center Point Of Indonesia (CPI), Makassar, Senin (12/2/2024).

Kegiatan itu digelar untuk mendoakan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilaksanakan pada Rabu (14/2/2024) berlangsung aman dan damai.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, Pangdam IX Hasanuddin, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Wali Kota Makassar, Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulsel, dan Ketua TP-PKK Kota Makassar hadir dalam kegiatan tersebut.

Andi Rian mengatakan, kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan merupakan wujud komitmen seluruh Forkopimda Provinsi Sulsel serta masyarakat Sulsel dalam menjaga situasi Pemilu yang aman dan damai.

"Kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan yang digelar hari ini adalah wujud komitmen dan sinergi kami, termasuk seluruh unsur Forkopimda serta masyarakat Provinsi Sulsel," tutur Andi Rian dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi mengatakan, kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan merupakan wujud komitmen seluruh Forkopimda Provinsi Sulsel serta masyarakat Sulsel dalam menjaga situasi Pemilu yang aman dan damai.dok. Humas Pemprov Sulsel Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi mengatakan, kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan merupakan wujud komitmen seluruh Forkopimda Provinsi Sulsel serta masyarakat Sulsel dalam menjaga situasi Pemilu yang aman dan damai.

Andi Rian pun berharap, rangkaian kegiatan Pemilu 2024, mulai dari jelang pelaksanaan maupun setelahnya, bisa berjalan dengan aman dan damai.

"Kami semua bermunajat, berdoa kepada Allah SWT, serta memohon rida dan rahmat dari Allah SWT. Semoga semua pelaksanaan berjalan aman, lancar, dan damai," tuturnya.

Andi Rian mengatakan, kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan berlangsung serentak di seluruh kabupaten dan kota se-Sulsel. Oleh karena itu, ia berharap, tidak ada kendala sampai pada hari H pelaksanaan Pemilu.

"Insyaallah, semua sudah dikomunikasikan. Tinggal berdoa kepada Sang Maha Khalik. Kegiatan ini (dilaksanakan secara) serentak di seluruh kabupaten kota se-Sulsel, baik secara langsung maupun virtual," katanya.

Terkait penyaluran logistik Pemilu 2024, Andi Rian menjelaskan, terdapat tiga daerah di Sulsel dengan medan yang cukup sulit dan berjauhan, yakni Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Luwu Utara. Meski begitu, kendala yang ada sudah dipetakan dan telah diatasi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel menggelar acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di Masjid 99 Kubah Asmaul Husna, Kawasan Center Point Of Indonesia (CPI), Makassar, Senin (12/2/2024).dok. Humas Pemprov Sulsel Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel menggelar acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di Masjid 99 Kubah Asmaul Husna, Kawasan Center Point Of Indonesia (CPI), Makassar, Senin (12/2/2024).

"Semua kami amankan, tetapi ada tiga kabupaten yang dianggap perlu perhatian khusus dalam pengantaran dan pengembalian logistik berdasarkan kondisi geografis, yakni Kabupaten Selayar, Kabupaten Pangkep, serta Kabupaten Luwu Utara," tuturnya.

Andi Rian mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan tim dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pihak KPU melaporkan bahwa seluruh logistik Pemilu sudah sampai dan dibagikan ke tiga kabupaten dengan aman.

Sementara itu, Ustaz Das'ad Latif mengatakan, Pemilu 2024 yang diselenggarakan pada Rabu merupakan implementasi dari sila keempat Pancasila. Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa memanfaatkan momen tersebut untuk ber-fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

"Bapak-bapak TNI mendampingi Bapak Polisi untuk mengamankan kotak suara. Kemudian, Gubernur dan aparatur sipil negara (ASN) akan menjamin pelaksanaan dengan baik. Semua, termasuk mubalig. Politik ini jangan baper, mari kita tetap menjunjung nilai-nilai sebagai orang Bugis," ucapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau