Advertorial

Kisah Desa Air Lengit Maksimalkan Potensi Jahe dan Inklusi Keuangan lewat BRImo, AgenBRILink, serta QRIS

Kompas.com - 15/02/2024, 12:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi satu dari sekian desa yang sukses memaksimalkan potensi di wilayahnya selama pandemi Covid-19. Produksi jahe seduh di desa tersebut berkembang pesat di masa pagebluk.

Menariknya, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa tersebut sepenuhnya menggunakan bahan baku dari petani setempat dalam pembuatan jahe seduh. Hal ini mencerminkan semangat masyarakat untuk berdikari memajukan desa.

Kemampuan Desa Air Lengit dalam memaksimalkan potensi di wilayahnya pun berbuah manis. Desa ini meraih penghargaan “Desa Potensial Wilayah Barat Sumatera” pada ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Untuk diketahui, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan digitalisasi sehingga perekonomian desa dapat diperkuat.

Pengembangan melalui program ini berfokus pada sejumlah aspek. Pertama, BUMDesa sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi dalam implementasi produk dan aktivitas di desa. Ketiga, sustainability, yakni ketangguhan dan kontinuitas membangun desa. Keempat, inovasi guna mendorong desa menjadi kreatif.

Kepala Desa Air Lengit Kuswanto mengatakan, perkembangan usaha jahe seduh secara pesat di Desa Air Lengit tak terlepas dari peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makarti.

BUMDes tersebut berperan menampung hasil panen petani jahe serta memasarkan produk jahe seduh dari UMKM di Desa Air Lengit. Tak cuma jahe, BUMDes Makarti juga menyerap hasil pertanian dan perkebunan lain, seperti palawija.

“Desa Air Lengit dicanangkan sebagai desa agropolitan karena mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan pekebun. Oleh karena itu, BUMDes Makarti memiliki kewajiban untuk mendukung hasil budi daya masyarakat desa,” kata Kuswanto kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2024).

Kuswanto melanjutkan bahwa pihaknya melakukan berbagai inovasi untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan UMKM di Desa Air Lengit.

Sebagai contoh, BUMDes Makarti memiliki pelayanan jasa air minum siap antar ke rumah masyarakat. Melalui pelayanan ini, masyarakat tinggal meletakkan galon di depan pintu. Petugas BUMDes akan mengantar ke rumah-rumah warga.

Selain itu, Pemerintah Desa Air Lengit rutin menggelar Air Lengit Ekspo setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia.

Pada kegiatan tersebut, Desa Air Lengit menghadirkan dan memasarkan produk UMKM selama satu pekan. Untuk menarik wisatawan, pemerintah desa juga menampilkan kesenian tradisional. Melalui kegiatan ini, perekonomian masyarakat desa dapat meningkat.

BUMDes Makarti juga mengadakan pelatihan, khususnya kepada perempuan pelaku usaha, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk, seperti jahe seduh, keripik ubi, keripik pisang, serta dodol. Pelatihan digelar bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Pelatihan tersebut meliputi pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi, pengemasan produk, serta pemasaran.

“Melalui program pelatihan itu, kami melakukan intervensi terhadap pelaku UMKM di Desa Air Lengit yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga,” papar Suswanto.

Maksimalkan produk BRI

Kuswanto melanjutkan, selain pelatihan, BRI melalui program Desa BRILiaN juga memberikan pendampingan melalui Mantri BRI serta pemaksimalan penggunaan produk-produk bank pelat merah itu, seperti BRImo, AgenBRILink, dan QRIS.

Kepala Desa Air Lengit itu menjelaskan, BRI memiliki produk, layanan, serta pendampingan yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha di desa.

Kuswanto mencontohkan, selain memberikan akses kredit usaha rakyat (KUR), Mantri BRI juga membantu mengidentifikasi, membina, serta memberdayakan potensi bisnis di Desa Air Lengit.

Hasilnya, pelaku UMKM mampu memaksimalkan potensi Desa Air Lengit melalui produk jahe seduh. Hal ini turut mendongkrak perekonomian di Desa Air Lengit.

Selain itu, masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Air Lengit pun merasa terbantu dengan kehadiran AgenBRILink karena dapat melakukan transfer uang, tarik tunai, serta setor tunai tanpa perlu pergi ke kantor cabang BRI di kota.

Uniknya, AgenBRILink di BUMDes Makarti memiliki program membebaskan biaya transaksi untuk anak yatim piatu.

“AgenBRILink membantu masyarakat untuk mengakses layanan perbankan di Desa Air Lengit,” kata Kuswanto.

Kepala Desa Air Lengit Kuswanto bersama ibu-ibu pelaku UMKM jahe seduh. DOK. Pemdes Air Lengit Kepala Desa Air Lengit Kuswanto bersama ibu-ibu pelaku UMKM jahe seduh.

Masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Air Lengit juga memanfaatkan BRImo. Masyarakat menggunakan superapps BRI tersebut untuk membayar tagihan listrik, PDAM, telepon, serta cicilan kredit kendaraan.

Tak hanya itu, BRImo juga memiliki metode pindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk bertransaksi secara cashless.

Bagi masyarakat, metode pembayaran melalui QRIS membuat transaksi lebih nyaman karena tidak perlu membawa uang tunai. Sementara itu, bagi pelaku UMKM, metode ini dapat membantu mengelola transaksi dengan lebih mudah.

“Metode QRIS dapat membantu masyarakat dan pelaku UMKM untuk bertransaksi dengan efektif dan efisien,” tuturnya.

Masyarakat desa mana pun di Indonesia juga bisa mengikuti jejak desa-desa yang menjadi peserta Program Desa BRILiaN. Raih kesempatan jadi Desa BRILiaN tahun berikutnya dengan mengunjungi atau menghubungi Kantor BRI Unit dan Mantri BRI Unit terdekat yang akan membantu pendaftaran. 

Yuk, jadikan desamu sebagai salah satu Desa BRILiaN.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com