Advertorial

Presiden Jokowi: Bantuan Pangan Beras Solusi untuk Hadapi Kenaikan Harga

Kompas.com - 19/02/2024, 21:46 WIB

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa program Bantuan Pangan Beras yang digelontorkan pemerintah saat ini merupakan salah satu solusi untuk menghadapi situasi fluktuasi harga beras nasional.

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras di Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).

Presiden Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras dipicu oleh kegagalan panen karena bencana El Nino yang terjadi di seluruh dunia. Hal ini pun berdampak pada kenaikan harga karena jumlah produksi menurun, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap, bahkan mengalami peningkatan.

“Pemerintah memberikan (bantuan) beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca sehingga banyak yang gagal panen,” kata Jokowi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Pemerintah pun berharap pemberian bantuan beras itu dapat meringankan beban masyarakat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa saat ini, pemerintah tengah bersiap melakukan penyerapan beras dari dalam negeri yang berasal dari panen raya pada Maret 2024.

Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menghadirkan kesimbangan beras di pasaran. Dengan begitu, baik produsen maupun konsumen, dapat merasakan manfaat dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Arief berharap, pada masa panen mendatang, produksi beras bisa lebih dari 3 juta ton, bahkan mencapai 3,5 juta ton sehingga dapat menurunkan tekanan harga beras.

“Pemerintah sedang menyeimbangkan Nilai Tukar Petani, khususnya tanaman pangan yang angkanya mencapai 116,16 persen di tingkat petani, dengan harga di hilir. Memang perlu waktu untuk sampai pada keseimbangan baru,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Bayu Krisnamurthi menerangkan, pihaknya memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang puasa dan Lebaran.

Bayu juga menegaskan bahwa Bulog secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi, baik melalui program Bantuan Pangan Beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, selain menyalurkan Bantuan Pangan Beras alokasi Februari dan persiapan alokasi Maret (2024), Bulog terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran, seperti Pasar Induk Beras Cipinang, pasar tradisional, bahkan ke outlet-outlet retail modern,” katanya.

Bayu memastikan, stok beras di berbagai retail modern sudah mulai terpenuhi dalam satu minggu terakhir sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dalam mencari beras.

Pada kesempatan sama, salah satu penerima Bantuan Pangan Beras asal Kelurahan Ciater, Kasno (63), mengatakan bahwa bantuan beras yang diberikan dapat membantu ekonomi keluarganya.

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu berharap, program pemerintah yang dapat meringankan beban rakyat, seperti Bantuan Pangan, terus dilanjutkan.

“Setiap hari saya bekerja serabutan. Kadang-kadang tukang parkir atau tergantung panggilan orang sekitar. Apa saja saya kerjakan. Bagi orang yang membutuhkan seperti kami, Bantuan Pangan beras ini sangat membantu. Mudah-mudahan ke depan masih tetap ada lagi,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras tersebut Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, serta Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com