Advertorial

Saham BBRI Diprediksi Terus Cetak Rekor Berkat Kehadiran Holding Ultramikro

Kompas.com - 21/02/2024, 21:42 WIB

KOMPAS.com – Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan kode BBRI menyentuh rekor tertinggi all time high (ATH) di level Rp 6.375 pada Rabu (21/2/2024). Secara year-to-date, saham BBRI telah meningkat 11,35 persen dan telah beberapa kali memecahkan rekor baru.

Pada penutupan perdagangan Rabu, saham BBRI masih kuat berada di level Rp 6.300 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 954,82 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan, katalis peningkatan harga saham BBRi didorong oleh kinerja keuangan impresif pada 2023. Hal ini tecermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai double digit, terutama pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dari sisi fungsi intermediasi, katanya, BRI berhasil mendorong pertumbuhan penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 1.266,4 triliun hingga akhir Desember 2023. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi jika dibandingkan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy sepanjang 2023.

Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif. Segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp 611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp 190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp 267,5 triliun, serta segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp 197,7 triliun.

Dengan pencapaian positif tersebut, sejumlah analis dari berbagai perusahaan sekuritas ternama merekomendasikan “Buy” saham BBRI.

“BBRI membukukan pertumbuhan kredit yang solid di FY23 (+11,2 persen yoy), terutama didorong oleh segmen mikro dan menengah. Untuk FY24, BBRI menetapkan kisaran target pertumbuhan kredit sebesar +11–12 persen yoy (SSI:11,5 persen), didukung oleh segmen mikro. Salah satunya Kupedes yang tumbuh +64 persen yoy di FY23,” kata Prasetya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Menurut Prasetya, analis merekomendasikan “Buy” untuk BBRI karena melihat kinerja saham. Ia memprediksi, BRI juga akan terus membukukan pertumbuhan kredit segmen ultramikro, termasuk dari kerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian.

"Kami juga memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit segmen ultramikro (PNM dan Pegadaian) akan terus melampaui kredit bank–only, dan akan menyumbang lebih dari 12 persen dari total kredit BBRI pada 2024F (meningkat dibandingkan tahun 2023 sebesar 9 persen),” terangnya.

Prasetya mengatakan, mengingat kisaran target pertumbuhan kredit pada 2024 yang akan mencapai kisaran 11–12 persen yoy, BBRI kemungkinan besar akan berhasil membukukan pertumbuhan earning per share (EPS) mencapai 10,9 persen yoy pada kinerja tahun penuh 2024.

Oleh karena itu, Prasetya merekomendasikan “Buy” saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp 6.800 per saham dengan menyiratkan PBV 3,1x. Target tersebut didukung oleh struktur permodalan yang solid.

“Kami masih menyukai BBRI karena yakin BBRI akan terus membukukan pertumbuhan kredit sebesar dua digit pada tahun depan. Capaian ini akan didukung oleh segmen ultramikro dan Kupedes yang akan membantu menstabilkan net interest margin (NIM), meskipun ada tekanan dari cost of fund (CoF),” katanya.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, keberadaan holding ultramikro akan dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru guna melanjutkan kinerja dan strategi perseroan. Pihaknya akan tetap fokus kepada pada UMKM, khususnya di segmen ultramikro.

Sunarso menambahkan, hingga akhir Desember 2023, tercatat holding ultramikro berhasil mengintegrasikan 37 juta nasabah peminjam.

Sunarso mengingatkan bahwa semangat pemberdayaan merupakan hal utama dari kehadiran holding ultramikro tersebut, bukan lending atau pemberian pinjaman.

“Jika kita kenal ada Grameen Bank kan fokusnya memberikan kredit. Ternyata, pemberdayaan atau empowering people sesungguhnya bukan melalui pinjaman, melainkan mendidik mereka (nasabah) untuk saving atau menabung,” tuturnya.

Saat ini, imbuhnya, holding ultramikro sudah memiliki 173 juta nasabah yang membuka rekening tabungan. Sementara, sebanyak 37 juta nasabah sudah mendapatkan kredit ultramikro.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com