KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengambil sumpah jabatan dan melantik Muhammad Saleh sebagai Pj Bupati Luwu dan Andi Batara Lipu sebagai Pj Bupati Wajo, di Baruga Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (21/2/2024).
Pelantikan kedua Pj Bupati tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Saleh merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulsel. Sementara, Andi Batara merupakan Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Setelah pembacaan surat keputusan (SK) dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan, rangkaian pelantikan dilanjutkan penandatanganan berita acara atau pakta integritas dan dilanjutkan dengan pemasangan tanda pangkat jabatan serta penyerahan SK Mendagri.
Setelah pelantikan, Bahtiar menyerahkan penghargaan kepada mantan Bupati Luwu Basmin Mattayang, mantan Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak, mantan Bupati Wajo Amran Mahmud, dan mantan Wakil Bupati Wajo Amran dengan masa bakti 2019-2024. Tak lupa, Bahtiar juga mengucapkan selamat kepada para Pj Bupati yang baru saja dilantik.
"Hari ini telah dilantik Pj Bupati Wajo dan Luwu. Terhitung hari ini menjabat sampai dilantiknya pejabat yang baru," kata Bahtiar dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu.
Dalam sambutannya, Bahtiar berpesan agar pemimpin banyak turun langsung ke lapangan dan dekat serta memperhatikan rakyatnya.
"Supaya kehadiran kita sebagai penyelenggara pemerintahan benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Negara dan pemerintahan dibentuk adalah untuk menghadirkan kebahagiaan bagi rakyatnya, itu kata Bung Hatta. Pemerintah daerah juga dibentuk begitu (tujuannya)," ucapnya.
Konsep itu, imbuhnya, juga diajarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, aparat pemerintah harus hadir sebagai representasi negara.
Bahtiar mengatakan, jajaran pemerintah di Sulsel dapat menjadi motor untuk mengembalikan jiwa dan nurani pemerintahan serta tugas pemerintahan yang sejati dan hakiki.
"Datang ke masyarakat, mengobrol bersama mereka, ajak mereka salaman dan tatap matanya. (Dengan begitu), akan dapat kita rasakan harapannya. Itulah tugas kita sebagai pemimpin dan aparatur negara," ujarnya.
Bahtiar melanjutkan, para kepala daerah di Sulsel diamanatkan dua tugas, yakni mengelola dan menangani inflasi serta mempercepat akses keuangan daerah untuk meningkatkan ekonomi Sulsel. Dengan begitu, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar tujuh persen dapat dicapai untuk menjadi Indonesia Emas 2045.
"Sideceng-decenna ada, dek-e riolona, engka rimunri. Sijak-jakna ada, engka riolona, dek-e rimunri. Sebaik-baiknya bicara, tidak ada mendahuluinya, tetapi ada kenyataan. Seburuk-buruknya bicara, ada yang mendahuluinya, tetapi tidak ada kenyataan," tuturnya.
Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut, Bahtiar juga menyerahkan SK Pelaksana harian (PLH) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel.
Selain itu, ia juga menyaksikan pelantikan Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) serta Pengukuhan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Luwu dan Kabupaten Wajo.
Kepada Pj Ketua TP-PKK yang dilantik, Bahtiar berpesan untuk memperhatikan persoalan stunting dan pangan. Sementara untuk Ketua Dekranasda, Bahtiar mengimbau untuk meningkatkan produksi usaha masyarakat di hilirisasi produk dari Sulsel.