Advertorial

Generasi Milenial Lirik Rumah Mewah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy

Kompas.com - 22/02/2024, 10:43 WIB

KOMPAS.com – Sejumlah developer ternama serius menggarap hunian mewah untuk kalangan muda sukses dan kaya. Hal ini didorong oleh tren baru kalangan tersebut yang mulai melirik rumah mewah seiring peningkatan pendapatan dan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan Rumah123 dan 99.co, mayoritas pencarian rumah didominasi oleh generasi milenial, yakni 48,02 persen, dan generasi Z atau gen Z sebanyak 23,52 persen.

Sebanyak 9-11 persen pencarian rumah generasi tersebut meminati rumah seluas lebih dari 300 meter persegi. Selanjutnya, 1,9 persen generasi Z menaruh minat pada hunian dengan harga di atas Rp 5 miliar, sedangkan generasi milenial yang meminati hunian tersebut sekitar 2,2 persen.

Kepala Riset 99 Group Indonesia Marisa Jaya menyatakan bahwa harga jual rumah dipengaruhi oleh lokasi, luas tanah dan bangunan, serta fasilitas kawasan. Konsep hunian, seperti rumah hijau dan cerdas, juga turut memengaruhi harga hunian menjadi lebih tinggi karena fitur-fitur tambahan yang ditawarkan.

Setiap daerah memiliki preferensi yang berbeda. Oleh karena itu, lanjutnya, pengembang dapat menyesuaikan produk hunian untuk memenuhi kebutuhan pasar setempat. Misalnya, di Jakarta dan Kota Tangerang, konsep hunian cerdas dan hijau lebih diminati. Sementara di kota-kota besar lain, seperti Surabaya dan Medan, konsep hunian hijau juga menjadi pilihan utama.

Hal sama juga diungkapkan CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. Ia menuturkan, pasar rumah mewah saat ini sedang diminati. Meski demikian, pasar real di segmen menengah berpotensi menjadi primadona di masa depan.

Ia menilai, beberapa pengembang besar terus meluncurkan rumah-rumah besar dan mewah dengan lokasi premium untuk mengamankan ceruk pasar yang terbatas. Hal ini dilakukan agar pembeli tidak beralih ke rumah mewah di proyek lain.

Namun, Ali mengingatkan bahwa kapasitas pasar untuk rumah mewah tidak banyak. Pengembang harus lebih cermat melihat pasar karena pada waktunya, pasar mewah akan jenuh. Kekhawatirannya itu bukan berdasarkan pada daya beli yang turun, melainkan kelebihan pasokan di pasar mewah.

Interior The Gramercy.Dok. Alam Sutera Interior The Gramercy.

Karakteristik pembeli rumah mewah

Direktur Konsultasi Strategis Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo memproyeksikan bahwa pertumbuhan rumah menengah dan menengah atas akan terus meningkat. Pasalnya, pengembang sudah memulai membangun unit-unit rumah berukuran besar yang menyasar segmen ini.

Pasar perumahan, lanjutnya, dianggap sebagai pasar yang paling stabil daripada sektor properti lain. Permintaan dan pasokan perumahan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif serta perbaikan infrastruktur di wilayah Jabodetabek. Mayoritas pembeli rumah mewah di Jabodetabek adalah pasar domestik.

Arief juga menjelaskan karakteristik generasi milenial dan gen Z dalam memilih hunian. Kedua generasi tersebut dikenal sebagai konsumen yang cenderung mengutamakan inovasi dan teknologi. Hal ini membuat mereka mempertimbangkan aspek lingkungan dan teknologi saat memilih hunian.

Dalam hal lingkungan, kata dia, kedua generasi itu tertarik dengan desain hunian yang efisien dan fungsional, serta penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan. Dari segi teknologi, mereka mencari hunian yang dilengkapi dengan sistem otomatisasi rumah dan keamanan pintar, serta dukungan jaringan internet cepat.

Salah satu pengembang yang menyasar kelompok anak muda sukses adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (Alam Sutera). Pengembang yang telah berkiprah sejak 1993 ini meluncurkan hunian rumah tapak mewah di Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan, yaitu The Gramercy.

The Gramercy menyediakan tiga pilihan tipe rumah dengan luas minimal 312 meter persegi dan harga mulai dari Rp 16 miliar.

Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran The Gramercy Alam Sutera, Michael Lim mengatakan, pembeli umumnya berusia antara 30 dan 40 tahun dengan bisnis mandiri di sektor industri yang tidak biasa. Mereka membeli rumah tersebut sebagai hunian premium pertama.

“Secara mengejutkan, mereka merupakan pebisnis muda yang di antaranya bergerak di bidang komputer, gim, artwork, pertanian untuk obat herbal, dan suku cadang teknologi informasi yang khusus. Ada juga yang berbisnis daur ulang plastik,” ujarnya dalam pemberitaan Kompas.id, Jumat (8/12/2024).

Pembeli The Gramercy, lanjut Michael, berasal dari Jakarta Barat, Tangerang, Batam, Surabaya, dan Medan, dengan mayoritas pembeli berasal dari Jakarta Barat dan Tangerang.

Bila dilihat, seluruh tipe hunian di The Gramercy dilengkapi dengan fasilitas dan fitur-fitur berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya masuk sebagai hunian berkategori “premium” bernilai fantastis.

Hunian The Gramercy Alam Sutera didesain dengan gaya Eropa klasik, tapi tetap simpel dan modern. Setiap unitnya dilengkapi garasi untuk empat mobil, taman belakang yang luas, serta sistem rumah pintar, kosen jendela kedap suara, dan atap tiga lapis.

Fasilitas di sekitar klaster pun cukup mendukung, seperti pusat kebugaran, mal, sekolah, dan rumah sakit. Akses langsung ke tol Jakarta juga sangat mudah.

The Gramercy memiliki desain yang fungsional, praktis, dan personal, tidak hanya estetis. Contohnya, penggunaan satu pintu lebar ketimbang dua pintu dan tidak ada lorong seperti di rumah "sultan". Konsepnya dibuat siap pakai sesuai kebutuhan pembeli.

Keunggulan lain The Gramercy adalah lokasinya di Alam Sutera yang memiliki "green tunnel" rindang di kedua sisi jalanan.

Direktur Pemasaran Alam Sutera, Lilia S Sukotjo, menjelaskan bahwa sejak 1993, Alam Sutera mengusung konsep utama penyatuan permukiman dengan alam.

Alam Sutera, kata dia, didesain untuk mendorong gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Pengembang telah menciptakan ruang terbuka hijau yang indah untuk kegiatan olahraga yang nyaman dan aman bagi penghuni.

Selain itu, tersedia lebih dari 500 kamera pemantau keamanan di seluruh kawasan Alam Sutera. Tombol panik juga disediakan di setiap rumah yang tersambung dengan Alam Sutera Command Center (ASCC). Jika dalam keadaan darurat atau butuh bantuan, penghuni bisa menekan tombol tersebut. Petugas keamanan dapat merespons akan datang dalam waktu singkat. 

Lilia menambahkan, Alam Sutera memiliki danau untuk mengonservasi air hujan dan memperlambat aliran air ke sungai. Air dari danau tersebut diproses oleh unit pengolahan air minum Alam Sutera dan didistribusikan ke rumah-rumah di kawasan tersebut.

Alam Sutera juga telah menghentikan praktik penyedotan air tanah untuk menjaga lingkungan dan mencegah penurunan muka tanah.

Manajemen Alam Sutera membangun klaster perumahan yang dikelilingi oleh ruang terbuka hijau dengan jalanan yang dinaungi oleh pohon trembesi. Hal ini bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi penghuni yang ingin menjalani gaya hidup sehat.

Keberadaan fasilitas tersebut membuat semakin banyak orang yang berolahraga di ruang terbuka hijau Alam Sutera.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai The Gramercy, Anda bisa mengunjungi tautan ini atau hubungi 08-7777-60-3838.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com