Advertorial

Pengguna Gotrade Indonesia Kini bisa Akses ETF untuk Diversifikasi Portofolio

Kompas.com - 22/02/2024, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Platform trading fraksional untuk bursa Amerika Serikat (AS), Gotrade Indonesia, meluncurkan produk exchange traded fund (ETF).

ETF memberikan akses kepada para pengguna Gotrade untuk melakukan diversifikasi ke kelas aset baru yang mudah ditransaksikan dan berbiaya relatif murah dibandingkan produk keuangan sejenis.

Gotrade Indonesia meyakini bahwa kehadiran ETF dapat mengubah peta dan lanskap investasi di Indonesia, serta memperluas kesempatan masyarakat Indonesia untuk mengakses produk baru secara signifikan.

Sebagai informasi, ETF adalah jenis produk investasi yang mengikuti performa aset atau kelompok aset tertentu. Instrumen ini diperdagangkan di bursa dan mirip seperti saham yang bisa dibeli dan dijual kapan saja dalam waktu perdagangan bursa.

Mengenal ETF

ETF didesain untuk mereplikasi kinerja suatu indeks atau portofolio tertentu sehingga beroperasi mirip reksa dana, tetapi tanpa ada pengelolaan aktif. Oleh karena itu, biaya ETF umumnya relatif rendah.

Melansir laman Investopedia, Senin (15/1/2024), sebuah studi menunjukan bahwa biaya ETF umumnya lebih murah dari biaya reksa dana. Pada 2022, rasio biaya rata-rata untuk indeks ETF di AS adalah 0,16 persen. Angka ini lebih rendah dari rasio biaya rata-rata reksa dana AS sebesar 0,66 persen.

Di Indonesia sendiri ETF diluncurkan setelah terbitnya Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Penetapan Daftar Bursa Berjangka dan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif Lainnya dalam Rangka Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri (PALN).


Chief Executive Officer (CEO) Gotrade Indonesia Norman Wanto pun menyambut baik pemberlakuan peraturan tersebut yang membuka produk ETF melalui skema PALN.

“Banyak para pengguna kami telah menyampaikan harapannya agar dapat membeli ETF. Kami bersyukur aspirasi ini ditindaklanjuti oleh Bappebti dengan dukungan Jakarta Futures Exchange (JFX) sebagai self-regulatory organization pada sektor ini,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Norman memaparkan, pengguna Gotrade Indonesia cukup beragam, mulai dari trader senior hingga investor pemula.

“Kami yakin ETF akan bermanfaat untuk seluruh jenis pengguna mendesain portofolio yang berbiaya rendah dan berorientasi jangka panjang serta stabilitas keuangan,” imbuhnya.

Macam ETF

Melansir laman Gotrade, terdapat berbagai jenis ETF. Masing-masing jenis ETF memiliki tujuan atau fokus yang berbeda.

Ada ETF yang mengikuti performa indeks tertentu, seperti S&P 500. Ada pula yang fokus ke sektor atau wilayah tertentu. Investor bisa memilih ETF yang dirasa cocok dengan tujuan investasi dan toleransi risiko mereka.

Salah satu jenis ETF yang paling umum adalah broad index-based ETF atau ETF berbasis indeks yang luas. ETF ini diciptakan untuk mengikuti indeks saham populer, seperti S&P 500, yang terdiri dari 500 perusahaan publik terbesar di AS berdasarkan kapitalisasi pasar.

Investasi di ETF berbasis indeks memberikan investor kesempatan untuk merasakan pasar saham AS secara keseluruhan. Sebab, instrumen ini sangat berkorelasi dengan pergerakan indeks saham S&P 500.

Jenis ETF lain yang umum adalah ETF sektor atau khusus. ETF ini diciptakan untuk mengikuti segmen pasar tertentu, seperti komoditas atau sektor industri. Perusahaan keamanan siber, misalnya.

Jenis ETF itu bisa digunakan sebagai speculative bet pada segmen pasar tertentu atau sebagai cara untuk men diversifikasi kelompok aset yang sudah ada. Namun, penting untuk diingat bahwa ETF ini umumnya lebih berisiko karena investor terpapar risiko politik, mata uang, dan pasar.

Secara umum, ETF memberikan cara bagi investor untuk mengakses berbagai jenis produk keuangan dan segmen pasar melalui satu produk investasi.

Dengan memahami jenis ETF yang tersedia, investor bisa membuat keputusan yang bijak untuk mendiversifikasi portofolio investasi dan mencapai tujuan keuangan.

Sebagai informasi, Gotrade merupakan sistem resmi yang disediakan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (JFX) untuk Penyaluran Amanat Nasabah Ke Bursa Luar Negeri (PALN) PT. Valbury Asia Futures, Pialang Berjangka yang terdaftar dan diawasi oleh Bappebti, pada Bursa Berjangka Luar Negeri.

Dengan investasi mulai Rp 15.000, pengguna Gotrade dapat mengakses single stock dari berbagai perusahaan ternama AS, termasuk Magnificent Seven yang terdiri dari Apple, Microsoft, Tesla, Nvidia, Amazon, Alphabet, dan Meta.

Pengguna juga dapat berinvestasi di ETF yang berfokus di berbagai bidang tertentu, seperti ETF khusus cybersecurity, robotics, artificial intelligence, dan energi baru.

Semua produk tersebut diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Bappebti No. 1 tahun 2024 tentang Penetapan Daftar Bursa Berjangka dan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif Lainnya dalam Rangka Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri (PALN).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com