Advertorial

Sukses Terapkan Digitalisasi, 99 Persen Total Transaksi BRI Dilakukan secara Digital

Kompas.com - 22/02/2024, 20:54 WIB

KOMPAS.com – Digitalisasi menjadi salah satu fondasi transformasi digital yang selama ini dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Sepanjang 2023, tercatat sebesar 99 persen dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital. Sementara, sisanya dilakukan secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha mengatakan, BRI menerapkan transformasi digital dengan mengimplementasikan tiga fokus pedoman utama.

“BRI terus berupaya meningkatkan resiliensinya, fokus pada konsep open banking, serta memperkuat pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning). Tujuannya, untuk mendorong transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih mudah, cepat, terintegrasi, dan praktis,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Untuk diketahui, dalam menjalankan transformasi digital, BRI menggunakan Transformasi BRIvolution sebagai pedoman guna menjawab tantangan digital dan informasi teknologi (IT) sebagai strategi untuk mencapai business goals perseroan.

“Ke depan, kami coba formulasikan tiga hal tersebut yang juga menjadi fokus dalam jangka menengah," kata Arga.

Selain pertumbuhan transaksi digital, BRI juga mencatatkan pertumbuhan pemanfaatan open API atau BRIAPI yang telah dimanfaatkan pada lebih dari 23 jenis digital ekosistem dengan total lebih dari 1.000 partner.

Kemudian, pada pemanfaatan teknologi AI, Smart BRI New Assistant (Sabrina) terus menjadi garda terdepan dalam customer handling. Fitur ini telah melayani 55,6 juta pesan yang masuk ke contact center BRI selama 2023.

Sebagai informasi, Sabrina merupakan asisten virtual yang melayani kebutuhan perbankan nasabah BRI di seluruh Indonesia. Selama 2023, kepuasan nasabah yang menggunakan layanan ini juga meningkat.

Dari sisi operasional dan infrastruktur, data centers BRI juga telah memberikan fondasi yang andal. Hal ini dibuktikan dengan raihan tiga sertifikasi Tier III dari Uptime Institute, yaitu Tier Certification of Design Documents (TCDD), Tier Certification of Construction Facilities (TCCF), dan Tier Certification of Operational Sustainability (TCOS) untuk seluruh fasilitas BRI.

Dari sisi keamanan informasi, BRI telah memiliki kebijakan cyber security yang mengatur keamanan informasi BRI secara bank-wide serta fungsi pemantauan cyber threat secara kontinu untuk menjaga keamanan sistem BRI secara proaktif.

Arga melanjutkan, BRI telah menyusun enterprise security architecture dan kebijakan cyber security dengan menggunakan NIST Cybersecurity Framework sebagai acuan.

Pada 2023, imbuhnya, BRI juga telah melakukan IT Maturity Assessment sesuai amanat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan skor 4,66 dari 5,00 poin berdasarkan best practice Control Objective for Information Technologies (COBIT) 2019.

BRI pun membuktikan kemampuan maturitas digitalnya melalui capaian Tingkat 2 dengan skor 80,50 dari total 100 sesuai pedoman asesmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Hal-hal di atas adalah perwujudan nyata upaya BRI untuk terus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas digitalnya. Semua demi kenyamanan dan keamanan nasabah,” tutur Arga.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com