Advertorial

Tingkatkan Porsi Kredit UMKM, BRI Siapkan Segmen Ultramikro sebagai Sumber Pertumbuhan

Kompas.com - 23/02/2024, 14:07 WIB

KOMPAS.com – Sebagai bank dengan portofolio pinjaman usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 1.068,7 triliun hingga akhir Desember 2023.

Oleh karena itu, perseroan akan tetap berfokus pada pemberdayaan UMKM sepanjang 2024. Hal ini sejalan dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024, Selasa (20/2/2024),

Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak pelaku industri jasa keuangan untuk terus menjaga ekonomi Indonesia agar inklusif dan berkelanjutan di tengah situasi geopolitik yang masih belum kondusif.

Presiden pun mendorong industri jasa keuangan untuk turut membantu pertumbuhan UMKM melalui peningkatan akses permodalan.

“Hal yang tidak kalah penting adalah dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi. Kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih 19 persen. Perlu sebuah terobosan dan strategi agar ada peningkatan kredit perbankan kepada UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM tumbuh dengan baik,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/2/2024).

Merespons hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya telah menargetkan pertumbuhan kredit UMKM menjadi 11-12 persen pada 2024.

“Pertumbuhan kredit BRI saat ini mencapai 11,2 persen. BRI ingin tetap tumbuh agresif pada 2024 dengan pertumbuhan kredit di angka 11-12 persen,” katanya.

Sepanjang 2023, tercatat BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 1.266,4 triliun. Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy pada periode sama.

“Hal yang lebih menarik dan penting adalah kami tetap fokus di UMKM dengan porsi kredit UMKM BRI mencapai 84,38 persen. Cita-cita kami ingin mencapai 85 persen pada 2025,” tuturnya.

Untuk itu, kata Sunarso, BRI menjalankan sejumlah strategi. Salah satunya adalah tetap fokus pada UMKM, khususnya segmen ultramikro. Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi holding ultramikro (UMi) dilakukan sebagai sumber pertumbuhan baru.

Dari segi perluasan, holding UMi berhasil menambah sebanyak 6 juta debitur dari yang awalnya berjumlah 31 juta debitur pada September 2021.

Holding UMi sendiri telah melayani tidak kurang dari 37 juta debitur untuk mendapatkan akses keuangan formal per Desember 2023. Sementara itu, jumlah nasabah holding UMi tercatat telah mencapai 37 juta peminjam.

Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultramikro pun berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.

Pencapaian lain yang telah dicatatkan holding UMi adalah telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 53 triliun melalui plafon digital atau cashless kepada lebih dari 8,6 juta nasabah. Holding UMi juga telah mengintegrasikan lebih dari 31 juta data untuk digunakan sebagai cross selling pemasaran.

“Semangat holding ultramikro sejatinya adalah agar penyaluran kredit lebih efisien dan efektif dalam mendukung UMKM. Dengan begitu, kami bisa memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat sebanyak mungkin dengan cara-cara dan biaya seefisien mungkin,” ucap Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com