Advertorial

Tiga Jurus Intervensi Bulog untuk Seimbangkan Harga Beras

Kompas.com - 24/02/2024, 14:44 WIB

KOMPAS.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah memiliki tiga program utama sebagai bentuk intervensi pasar guna menyeimbangkan harga pangan yang dilaksanakan melalui Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Arief menjelaskan, intervensi pertama yang dilaksanakan Bulog adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). Intervensi ini dilakukan dengan mendatangi langsung permukiman penduduk atau tempat keramaian.

Selanjutnya, intervensi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menyalurkan beras ke retail modern, pasar tradisional, dan pasar induk.

“Hari ini (intervensi yang) dilaksanakan adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 kg ke masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," ujar Arief dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/2/2024).

Arief menegaskan bahwa agar tercapainya keseimbangan harga beras, baik di tingkat produsen maupun konsumen, diperlukan waktu. Meski begitu, pemerintah telah memperhitungkan hal tersebut dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap harga pangan yang belum menentu.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan manuver positif guna menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan bergerak cepat menjalankan semua penugasan dari pemerintah. 

Menurut Suyamto, saat ini, penyaluran bantuan pangan beras sudah berjalan di seluruh Indonesia, termasuk di semua outlet distribusi program SPHP, baik pasar induk, pasar tradisional, maupun retail modern.

“Kami telah menggelontorkan beras SPHP untuk memperbanyak ketersediaan stok agar masyarakat tidak kesulitan dalam mencari beras. Kami juga terjun langsung ke masyarakat dengan melaksanakan program penjualan pangan pokok murah yang lokasinya dekat dengan permukiman warga,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com