Advertorial

Kembali Digelar, BRI Microfinance Outlook 2024 Usung Strategi Penguatan Inklusi Keuangan UMKM

Kompas.com - 26/02/2024, 17:03 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan kembali menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2024 bertema “Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth” pada Kamis (7/3/2024).

BRI Microfinance Outlook kali ini membahas strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan mengoptimalkan peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

Strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pendapatan dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia, BRI berkomitmen untuk mendorong inklusi keuangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

BRI Microfinance Outlook 2024 sendiri merupakan acara tahunan BRI untuk membahas peran UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kegiatan ini dikemas dengan seminar yang terdiri dari dua sesi diskusi dengan menghadirkan pembicara dari pakar, profesional, serta pemerintah.

Kegiatan tersebut bakal dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti, Sunarso, serta Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Selain itu, acara tersebut juga menghadirkan pakar ekonomi dunia, seperti Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghbi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz. 

BRI Microfinance Outlook 2024 sendiri mengusung tema terkait inklusi keuangan. Pasalnya, sejak 1993, Indonesia telah berada dalam kelas negara berpendapatan menengah.

Indermit Gill dan Homi Kharas dalam riset bertajuk “An East Asian Renaissance: Ideas for Economic Growth” yang dirilis pada 2007 menyebut bahwa kondisi tersebut merupakan jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Kondisi ini terjadi saat negara berada dalam kelas pendapatan menengah pada waktu yang lama dan gagal untuk menuju negara berpendapatan tinggi.

Sunarso mengungkapkan bahwa terdapat berbagai tantangan dalam aspek pembangunan. Salah satunya, akselerasi peningkatan inklusi keuangan.

Atas dasar itu, BRI menetapkan visi untuk menjadi "The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion" pada 2025. 

“BRI menginisiasi visi ‘Champion of Financial Inclusion’ karena inklusi keuangan penting dilakukan dilakukan agar kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku UMKM dapat meningkat dalam hitungan tahun,” ujar Sunarso dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Melalui visi tersebut, BRI sebagai grup perbankan berupaya menjadi institusi jasa keuangan yang berperan dalam meningkatkan serta memperluas nilai bagi masyarakat. Selain meningkatkan ekonomi, inisiatif ini juga dinilai dapat kontribusi sosial terhadap lingkungan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com