Kabar pt smi

Apresiasi 15 Tahun Perjalanan PT SMI, Menkeu Sri Mulyani: Komitmen Karbon Netral Dapat Bangun Indonesia secara Berkelanjutan

Kompas.com - 27/02/2024, 20:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresiasi kinerja PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI yang telah 15 tahun berupaya menjadi problem solver bagi pembiayaan infrastruktur di Tanah Air.

Sri Mulyani menilai, selama 15 tahun, PT SMI telah menjadi institusi yang semakin dikenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Ini adalah sesuatu yang menggembirakan. Sebagai emerging country, Indonesia dinilai mampu mendiversifikasi serta menciptakan (sistem) pembiayaan dan institusi yang bisa menjawab berbagai tantangan pembangunan (global),” ujar Sri Mulyani saat menghadiri acara Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-15 PT SMI di The Royal Glasshouse, Park Hyatt, Jakarta, Senin (26/2/2024).

PT SMI, kata Menkeu, juga telah mencatatkan kinerja positif. Tak hanya dari sisi untung rugi, tetapi juga dari aspek penciptaan kesempatan kerja dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

PT SMI sendiri merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang mengkhususkan diri dalam pembiayaan infrastruktur dengan seluruh modal dimiliki secara penuh oleh negara di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

PT SMI dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK 010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.

Beleid tersebut mengatur delapan sektor operasional yang dapat dibiayai oleh PT SMI, yaitu jalan dan jembatan, transportasi, minyak dan gas, telekomunikasi, pengelolaan sampah, listrik, irigasi, serta penyediaan air minum.

Selain itu, PT SMI juga didirikan sebagai penggerak pertumbuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia melalui berbagai layanan pengembangan keuangan, termasuk mendukung penerapan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha melalui pelaksanaan tiga pilar bisnis.

Ketiga pilar tersebut adalah pembiayaan badan usaha, pembiayaan publik, serta jasa konsultasi dan pengembangan proyek. Ketiganya memiliki dua pilar bisnis turunan, yakni pembiayaan syariah dan pembiayaan berkelanjutan.

Efek berganda

Sebagai salah satu special mission vehicle (SMV) di bawah naungan Kemenkeu, pembiayaan pertama PT SMI ditujukan untuk sektor irigasi dengan nilai Rp 248 miliar. Hingga akhir 2023, jumlah proyek terbangun yang telah dibiayai PT SMI mencapai 466 proyek dengan total pembiayaan sebesar Rp 981,29 triliun.

Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menjelaskan, dari total pembiayaan proyek tersebut, PT SMI telah menghasilkan multiplier effect atau efek berganda sebanyak 7,13 kali terhadap total komitmen dan 32,16 kali terhadap modal disetor.

“Kami berusaha mempersembahkan kinerja terbaik sejalan dengan meluasnya kepercayaan yang diberikan kepada kami,” ujar Edwin.

Edwin melanjutkan, pilar pembiayaan, baik pembiayaan badan usaha maupun pembiayaan publik, mencatatkan kontribusi terbesar, yakni Rp 137 triliun.

Adapun pembiayaan terhadap pemerintah daerah (pemda) telah memberikan efek berganda yang lebih besar ketimbang pembiayaan terhadap badan usaha.

Melalui program pembiayaan tersebut, PT SMI telah memberikan manfaat kepada 92 pemda lewat penandatanganan perjanjian pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemda dengan total komitmen Rp 35,82 triliun dan outstanding Rp 27,26 triliun per Desember 2023.

Target pembiayaan itu mencakup layanan publik di daerah, seperti penyediaan air minum, sanitasi, serta persampahan, yang masih membutuhkan permodalan.

“Kami akan lebih mendalami sektor-sektor yang kini memerlukan perhatian khusus, termasuk sektor kesehatan. Terbaru, kami menandatangani perjanjian pembiayaan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta,” jelas Edwin.

Kerja sama tersebut dilakukan melalui fasilitas pembiayaan syariah dengan skema musyarakah mutanaqisah. Pembiayaan ini merupakan salah satu wujud creative financing PT SMI.

“Kami merasa bangga. Ibaratnya, (upaya kami) ini pecah telur karena (perjanjian dengan RSPON) merupakan pembiayaan pertama PT SMI untuk BLU,” ucap Edwin.

Deklarasi komitmen Karbon Netral

Syukuran HUT Ke-15 PT SMI juga menjadi tonggak penting perusahaan dalam mendukung penuh pencapaian target emisi nol bersih atau net zero emissions (NZE) Indonesia pada 2060. Untuk itu, PT SMI juga mendeklarasikan komitmen Karbon Netral pada acara tersebut.

Direktur PT SMI Darwin Trisna Djajawinata mengatakan, pihaknya menyadari bahwa kegiatan operasional dan seluruh proses bisnis PT SMI menimbulkan emisi karbon yang menjadi penyebab pemanasan global.

Berdasarkan perhitungan yang telah diverifikasi oleh TUV Rheinland, emisi karbon yang ditimbulkan perseroan selama 2023 mencapai 1.910,60 ton CO2 ekuivalen. Angka ini meningkat dari estimasi emisi karbon PT SMI selama lima tahun terakhir.

“Kami akan mengompensasi emisi karbon yang ditimbulkan dan menjadi perusahaan dengan karbon netral pada 2028,” ucap Darwin.

Upaya kompensasi emisi karbon tersebut akan dilakukan melalui beberapa strategi dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan.

Kegiatan tersebut di antaranya adalah penanaman tumbuhan terestrial, terutama di lahan kritis, penanaman mangrove di kawasan pesisir yang sudah dimulai sejak 3 tahun lalu, pemberian fasilitas efisiensi energi bagi fasilitas sosial, pembangunan infrastruktur energi terbarukan di fasilitas sosial, serta pembelian Sertifikat Pengurangan Emisi di Pasar Karbon.

Tak hanya itu, PT SMI juga berupaya berkontribusi positif terhadap upaya mitigasi serta adaptasi perubahan iklim dengan mendorong dan mendanai kegiatan pembangunan infrastruktur yang relevan.

Infrastruktur tersebut meliputi sektor energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi berkelanjutan, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, dan infrastruktur lain yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim di seluruh Indonesia.

“Kami terus mendorong para debitur untuk melakukan upaya pengurangan emisi karbon dari proyek yang kami biayai,” tegas Darwin.

Sementara, proyek-proyek yang menghasilkan reduksi emisi karbon akan mendapatkan pendampingan khusus dari PT SMI.

Perusahaan juga akan mendorong monetisasi reduksi emisi karbon agar dapat memberikan nilai tambah finansial. Dengan demikian, debitur lebih termotivasi untuk berperan secara lebih signifikan dalam penanganan krisis iklim.

“Kami berharap, langkah kecil ini dapat memberikan inspirasi bagi seluruh insan PT SMI, debitur, stakeholder, serta SMV dan lembaga keuangan lain untuk berkontribusi mengatasi krisis iklim sehingga kita dapat mewariskan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tambah Darwin.

Komitmen Karbon Netral yang dideklarasikan oleh SMIers (karyawan PT SMI), turut mendapat sambutan positif dari Menkeu. Menurutnya, komitmen ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam membangun Indonesia secara berkelanjutan.

“Perubahan iklim bisa diantisipasi lewat transformasi energi hijau. Oleh sebab itu, kita harus terus mendorong PT SMI untuk terus berpartisipasi dalam mendesain dan menyuarakan ide terkait transformasi energi,” tegas Sri Mulyani.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com