Advertorial

Jamin Keselamatan Kerja, Jakpro Raih Penghargaan Indonesia Best Companies In HSE Implementation 2024 dan Penghargaan Lingkungan

Kompas.com - 05/03/2024, 20:02 WIB

KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Adapun penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Sebagai informasi, SWA Media Group menggelar ajang Indonesia Best Companies in HSE Implementation 2023 untuk pertama kalinya kepada perusahaan-perusahaan di berbagai sektor yang telah menerapkan K3 dengan baik dan berhasil.

Ajang tersebut digelar sebagai upaya mengapresiasi dan memacu penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta mencari perusahaan yang mengimplementasikan HSE Excellence di berbagai sektor industri.

Sebagai perusahaan yang memiliki core bisnis pada sektor properti dan infrastruktur, Jakpro memandang faktor HSE serta manajemen K3 sebagai elemen integral dari sistem manajemen bisnis yang luas.

Dengan menerapkan sistem manajemen K3 atau HSE Management System secara konsisten, perusahaan semakin produktif dan mampu menghadapi persaingan industri di sektor masing-masing.

Adapun kompetisi tersebut merupakan ajang penilaian tentang seberapa berdampak penerapan HSE di lingkungan kantor.

Sistem manajemen K3 begitu krusial karena dinilai mampu meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas tenaga kerja, menekan angka kecelakaan kerja dan kehilangan jam kerja, serta angka kerusakan produk sekaligus penghematan biaya.

Sebagai informasi, kompetisi tersebut diikuti sejumlah perusahaan besar, seperti PT Trakindo, PT Tower Bersama Group, PT IHC, PT Sari Husada, PT Bukit Asam, PT Pertamina Geothermal Energy, dan PT Pertamina Nusantara Regas.

Direktur Dukungan Bisnis Jakpro, Solihin, menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pada pihaknya.

“Selama ini perusahaan berkomitmen mengimplementasikan K3. Kami memiliki keyakinan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibangun dan dijalankan terus menerus dan berkelanjutan,” ujar Solihin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

-Dok. Jakpro -

Apresiasi Waste4Chance

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap 21 Februari, Jakpro juga mendapatkan penghargaan dari Waste4chance untuk kategorisasi The initiative of "Clean Desk Policy for Entry Point to Responsible Waste Management".

Penghargaan tersebut diberikan oleh Waste4change kepada Jakpro di pergelaran Biophilia at ISA Art Gallery, Sudirman, Jakarta.

Untuk diketahui, clean desk policy merupakan fundamental treatment dalam confidential informasi sekaligus pengendalian sampah perkantoran. Adapun kebijakan yang dicetuskan dalam bentuk komitmen kebijakan dan implementasinya dalam aksi penerapan reduce, reuse, recycle, recovery, dan repair (5R) pada lingkungan kerja.

Dalam rangkaian pelaksanaan Biophilia, penghargaan serupa juga diberikan pula kepada Tempo, Kedutaan Australia, Unilever, Bank BRI, Bank DBS, Body Shop, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sinar Mas Land, Traveloka, Telaga Kahuripan, serta World Clean Up Day.

Penghargaan tersebut juga dihadirkan sebagai bentuk apresiasi Waste4Change kepada berbagai perusahaan dan komunitas yang telah melakukan upaya pengelolaan sampah dengan baik dan bertanggung jawab.

Upaya tersebut mulai dari meminimalisasi timbulan limbah, penggunaan kemasan ramah lingkungan, hingga meningkatkan nilai daur ulang.

Atas apresiasi tersebut, Jakpro berterima kasih kepada Waste4change telah menjadi inisiator penyelenggaraan acara award pada momentum hari lingkungan hidup.

“Kami berharap, kegiatan apresiasi kepada dunia usaha terus berlanjut sehingga menjadi dorongan terbentuknya ekosistem bisnis yang berpihak pada lingkungan untuk recovery bumi kita lebih baik,” kata Solihin.

Penerapan clean desk policy

Untuk diketahui, clean desk policy adalah langkah pengamanan data dan informasi dengan menyimpan seluruh informasi yang bersifat sensitif dan rahasia dengan baik. Policy tersebut mencakup,tidak meninggalkan berkas penting di atas meja saat pegawai sudah pulang atau saat sedang istirahat.

Seluruh berkas yang dianggap penting dapat disimpan dalam laci dan ditutup dengan rapat. Jakpro telah menerapkan kebijakan ini selama enam bulan terakhir.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, pegawai tentu tidak terlepas dari penggunaan kertas atau berkas fisik. Apabila berkas tersebut tidak diorganisir dengan baik, maka berkas tersebut akan menumpuk dan tidak teratur di meja kerja.

Hal itu tentu dapat mengganggu produktivitas dan kenyamanan kerja pegawai. Untuk itu, menjaga kebersihan dan kerapian meja kerja secara berkelanjutan menjadi salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Selain untuk meningkatkan produktivitas kerja, meja yang bersih dan rapi akan mendukung langkah pengamanan data dan informasi instansi. Aturan ini dikenal dengan istilah clean desk policy.

Untuk mendukung penerapan clean desk policy, berikut enam hal yang perlu diterapkan.

Pertama, untuk memaksimalkan upaya penyimpanan berkas dalam bentuk softcopy dan hanya mencetak dokumen yang benar-benar dibutuhkan bentuk fisik. Kedua, memastikan laci yang digunakan untuk menyimpan berkas penting selalu dalam keadaan terkunci apabila sedang ditinggalkan.

Ketiga, tidak menuliskan kata sandi komputer pada media apa pun. Keempat, memastikan komputer selalu dalam keadaan terkunci atau mati saat ditinggalkan.

Kelima, memastikan meja kerja bersih dari segala macam berkas, dokumen, dan kertas sebelum pulang bekerja. Terakhir, menghancurkan dokumen cetak yang sudah selesai digunakan.

Adapun berkas aktif yang masih digunakan dan tidak tertata di atas meja sering kali menjadi penyebab meja kerja menjadi tidak nyaman.

Selain enam hal di atas, pegawai juga dapat melakukan beberapa hal agar meja kerjanya lebih tertata. Dengan mengorganisir berkas aktif ke dalam beberapa map yang diberi label berdasarkan sifatnya (biasa, segera, sangat segera) dan berdasarkan keamanannya.

Menyusun to do list juga perlu dilakukan agar tidak ada pekerjaan yang tertinggal. Selain itu, berkas yang sudah selesai digunakan (inaktif) juga sebaiknya segera disimpan di lemari atau rak berkas masing-masing pegawai, untuk berkas yang tidak lagi digunakan, sebaiknya langsung dihancurkan.

Apabila sudah selesai bekerja, pastikan semua barang yang terdapat di atas meja kerja dikembalikan pada tempatnya. Dengan begitu, keesokan harinya pegawai dapat segera melakukan pekerjaan pada pagi hari agar tidak perlu merapikan meja kerja terlebih dahulu.

Adapun hal yang perlu diingat adalah masing-masing pegawai bertanggung jawab atas keamanan dan kerahasiaan atas berkas-berkas yang dikerjakan. Apabila kegiatan ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan sangat bermanfaat.

Untuk itu, keberlanjutan menjadi hal yang penting bagi industri dan bisnis. Saat ini, eksekutif pemilik bisnis di seluruh dunia menganggap strategi keberlanjutan diperlukan untuk lebih kompetitif.

Sederhananya, keberlanjutan adalah pendekatan bisnis yang dimaksudkan untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan mempertimbangkan bagaimana suatu bisnis beroperasi dan apa dampaknya bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Seiring dengan meningkatnya ekspektasi tanggung jawab perusahaan, dan seiring dengan semakin maraknya transparansi dalam dunia bisnis, perusahaan menyadari bahwa mereka perlu menjalankan bisnis berkelanjutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com