Advertorial

Gelar Diskusi Road to PLN Investment Days 2024, Harian Kompas dan PT PLN Dorong Kolaborasi untuk Percepat Transisi Energi

Kompas.com - 08/03/2024, 13:55 WIB

KOMPAS.com – Harian Kompas dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menggelar diskusi Road to PLN Investment Days 2024 bertema “Powering the Future: Sustainable Energy Transformation for Indonesia 2024” di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Rangkaian diskusi itu membahas sejumlah aspek energi terbarukan, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan.

Menurut laporan terbaru dari International Renewable Energy Agency (IRENA), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, terutama energi surya dan angin.

Dalam laporan tersebut, IRENA juga menekankan urgensi dukungan pemerintah dan regulasi yang jelas untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon demi lewat target net zero emission (NZE) atau emisi karbon bersih pada 2060 atau lebih cepat.

Demi mendukung target tersebut, PLN mengusung program Transformasi. Program ini terdiri atas empat pilar aspirasi, yakni Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused. Pilar ini menjadi arah untuk mengoptimalkan energi baru terbarukan (EBT), pengadaan listrik yang efisien, dan mencapai 100 persen elektrifikasi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN Investment Days 2024 menjadi salah satu wujud program Transformasi untuk mendorong pencapaian target NZE 2060.

“Di sinilah muruah dari penyelenggaraan PLN Investment Day 2024. Gelaran ini menjadi simbol perubahan besar. PLN yang dulunya (merupakan perusahaan) tertutup kini menjadi sangat terbuka dan kolaboratif. PLN yang dulunya hanya operator dengan ruang pengembangan yang terbatas kini menjadi the center of value creation,” jelas Darmawan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Darmawan melanjutkan, kolaborasi, khususnya pada aspek investasi dan pemanfaatan teknologi, menjadi kunci penting untuk mewujudkan program transisi energi di Indonesia. Sebab, PLN tidak mungkin menanggung beban program tersebut sendirian.

Dari seluruh program penambahan kapasitas listrik EBT, lanjut dia, pihak swasta akan diberi porsi pengerjaan sebanyak 60 persen.

”Ini tantangan luar biasa, tetapi ada peluang di balik itu semua. Semoga ini menjadi awal baru. Semangat kolaborasi bisa menjadi pendorong program transisi energi di Indonesia,” tegas Darmawan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu menambahkan, listrik sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Artinya, untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi, kapasitas listrik juga harus ditingkatkan.

Sebagai upaya untuk menaikkan kapasitas terpasang listrik tersebut, terdapat peluang untuk memanfaatkan energi terbarukan.

“Ada potensi 3,6 terawatt (setara dengan 3.600 GW) energi terbarukan di Indonesia. Apalagi, harga listrik energi terbarukan semakin murah,” kata Jisman.

Tak hanya itu, peluang pengembangan industri di bidang energi terbarukan juga terbuka lebar. Salah satunya adalah industri manufaktur pengembangan fotovoltaik untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Hal tersebut juga didukung ketersediaan sejumlah mineral penting yang merupakan sumber bahan baku energi terbarukan.

Terkait pengembangan manufaktur energi terbarukan, pakar energi dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Deendarlianto mengemukakan pandangannya.

Deendarlianto sendiri telah melakukan studi pemetaan terkait kemampuan manufaktur di bidang energi terbarukan pada 2017- 2019. Berdasarkan studi itu, Deendarlianto merekomendasikan agar proses manufaktur energi terbarukan dilakukan di luar Jawa untuk menekan biaya produksi.

”Industrialisasi yang ada di luar Jawa (saat ini) ternyata tidak mendukung itu. Jadi, kita harus mendorong industrialisasi ke arah sana (luar Jawa). Industri apa yang hendak kita bangun, (perlu) kita siapkan. Selain itu, teknologi lokal juga harus dimanfaatkan (untuk percepatan pengembangan energi terbarukan di satu daerah),” jelas Deendarlianto.

Sebagai informasi, diskusi Road to PLN Investment Days 2024 juga menghadirkan sejumlah narasumber lain, seperti Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri, serta Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanha.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com