Advertorial

Fokus pada UMKM, Menkop UKM Teten Masduki Puji Inovasi Pembiayaan UMKM BRI

Kompas.com - 09/03/2024, 12:32 WIB

KOMPAS.com - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Adapun jumlah UMKM di Tanah Air kini mencapai 65,1 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61 persen.

Tidak hanya itu, UMKM turut berkontribusi dalam penyerapan tenaga hingga 97 persen.

Dalam gelaran BRI Microfinance Outlook 2024, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan, inovasi terhadap kebijakan pembiayaan UMKM perlu diperkuat.

Ia pun mengapresiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai perbankan yang memiliki concern terhadap UMKM.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan BRI. (Meski demikian) kami tetap harus melakukan inovasi,” ujar Teten dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

Teten melanjutkan, inovasi yang perlu dicetuskan, yakni pembiayaan UMKM melalui rantai pasok untuk memberi kepastian pembiayaan atau kredit.

Menurutnya, perlu ada kesungguhan dari berbagai pihak, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pemerintah untuk memberi kemudahan pembiayaan sektor produktif, terutama pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Teten menyebut, selama ini pembiayaan yang menjadi kebutuhan UMKM memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya, fakta bahwa 47 persen pembiayaan UMKM belum dapat terlayani oleh lembaga jasa keuangan.

Untuk itu, lanjut Teten, pembiayaan UMKM harus diperbesar dan dipermudah untuk menjangkau karakteristik pelaku UMKM yang tidak seragam.

“Ada mikro, kecil dan menengah, serta tengkulak atau agregator,” tambahnya.

Kendati demikian, ia mengungkapkan bahwa Indonesia patut bersyukur karena telah memiliki indeks literasi keuangan yang terus membaik.

Hal itu terlihat dari angka indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen pada 2019 naik menjadi 49,8 persen pada 2022.

Sementara, indeks inklusi keuangan 2022 menjadi 85,10 persen. Angka ini meningkat dibandingkan 2019 yang hanya mencapai 76,19 persen.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI telah melakukan beberapa aksi nyata untuk mendukung UMKM. Salah satunya, pembentukan Holding Ultra Mikro di mana BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi.Dok. BRI Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI telah melakukan beberapa aksi nyata untuk mendukung UMKM. Salah satunya, pembentukan Holding Ultra Mikro di mana BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi.

BRI berdayakan komunitas

Pada kesempatan sama, Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan, BRI dapat berperan sebagai lembaga yang memberdayakan komunitas, seperti UMKM, untuk aktif dengan menyediakan kesempatan pendanaan.

Terutama, pada pelaku usaha ultra mikro (UMi) yang relatif belum terjangkau pada akses keuangan formal, sebagai upaya penguatan ketahanan ekonomi dan sosial.

“BRI telah melakukan beberapa aksi nyata, di antaranya pembentukan Holding Ultra Mikro di mana BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi,” kata Sunarso.

Adapun upaya tersebut bertujuan untuk memastikan nasabah UMi dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep empower, integrate, dan upgrade.

“Hasil dari Holding UMi, alhamdulillah dapat menjangkau nasabah kredit 44 juta UMKM dan 173 juta nasabah simpanan atau tabungan," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, BRI sebagai bank BUMN berkomitmen mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan dan terstruktur.

Salah satunya, melalui AgenBRILink di mana hingga akhir Desember 2023 tercatat mencapai 741.000 agen.

“BRI bertransformasi untuk selalu menerapkan strateginya yang inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya sekedar tumbuh tapi juga merata,” kata Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com