Advertorial

Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Tuntas, 24 Talenta Muda Melangkah Menuju Swedia

Kompas.com - 12/03/2024, 20:45 WIB

KOMPAS.com – Semarak Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2023/2024 resmi ditutup di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (10/3/2024). Setelah 15 pekan penuh perjuangan dan sportivitas, ajang ini tak hanya melahirkan juara, tetapi juga mengantarkan 24 talenta muda menuju gerbang mimpi mereka di Swedia.

Asiana Soccer School keluar sebagai jawara musim ini dengan perolehan 39 poin dari 12 kali menang dan 3 kali imbang, disusul SSB Intan Cendekia CC di posisi kedua dengan 38 poin, dan SSB Villa 2000 di tempat ketiga dengan 34 poin.

Pada momen penutupan, 33 pemain terpilih dibagi menjadi tiga tim untuk bertanding dalam laga trofeo. Selain itu, sebanyak 24 pemain dipilih untuk mengikuti pelatihan dan seleksi untuk berlaga di Piala Gothia, Swedia, yang dijuluki sebagai "Piala Dunia" para pemain muda.

Nantinya, 24 talenta berbakat itu akan diseleksi kembali untuk menghasilkan 18 pemain terbaik yang akan diberangkatkan ke Swedia pada 14-21 Juli 2024. Mereka akan didampingi oleh pelatih terpilih, Yani Muhammad Yamin dari SSB Intan Cendekia CC.

Yani dipilih melalui proses seleksi ketat oleh tim pemandu bakat, Ikatan Psikologi Olahraga, dan Komite Liga Kompas Kacang Garuda.

Direktur Liga Kompas Kacang Garuda Emilius Caesar Alexey menuturkan, 15 pekan terakhir menjadi saksi bisu dedikasi para pemain dalam belajar, berlatih, dan bertanding. Kemajuan pesat mereka menjadi bukti nyata atmosfer positif yang tercipta di liga ini.

Tak hanya para pemain, orangtua, pelatih, dan manajemen SSB pun turut diperkaya pengetahuannya melalui program "Meet the Expert" yang menghadirkan pemateri dari Tottenham Hotspur dan Ikatan Psikologi Olahraga.

Nilai-nilai dasar Liga Kompas Kacang Garuda, seperti Fair Play, respek, kejujuran, kedisiplinan, dan taat aturan, ditegakkan teguh selama musim berlangsung. Hal ini tecermin dari 120 pertandingan yang berjalan lancar tanpa insiden berarti.

"Kami berharap, nilai-nilai tersebut akan terus diterapkan dalam perjalanan hidup mereka, baik sebagai pemain sepak bola maupun profesi apa pun yang mereka pilih di masa depan. Liga Kompas Kacang Garuda adalah liga pendidikan dan salah satu moto kami adalah 'mendidik manusia melalui sepak bola'," jelas Caesar.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo menegaskan bahwa Liga Kompas Kacang Garuda merupakan bentuk sumbangsih Kompas bagi dunia sepak bola Indonesia.

"Harian Kompas ingin turut membina para pemain remaja agar siap menjadi pemain berkualitas dan bermental baik saat mereka beranjak dewasa. Sepak bola nasional bisa menjadi kuat jika para pemain dibina dengan kompetisi yang baik sejak usia dini," papar Adi.

Acara penutupan dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria, Direktur Marketing PT Garudafood Putra Putri Ari Purwito, Kepala Komunikasi Pemasaran dan Penjualan Regional SKF Indonesia Arie Marsetyo, serta Manajer Jenama Senior Specs Iwan Saktiawan.

Dalam sambutannya, Tisha berterima kasih atas konsistensi yang ditunjukkan Liga Kompas untuk berkontribusi bagi pembinaan pemain muda di Indonesia.

Tisha berharap, Liga Kompas terus meningkatkan kompetensi dengan penggunaan data untuk memantau para pemain. Selain itu, ia mengingatkan perlunya inovasi untuk terus meningkatkan intensitas pertandingan di dalam kompetisi.

”Untuk para pemain, kalian telah merasakan bermain di lapangan Stadion Madya yang digunakan sebagai lapangan latihan Piala Dunia U-17 lalu. Semoga kesempatan ini bisa menjadi motivasi kalian untuk terus berkembang,” kata Tisha.

Sebagai informasi, Liga Kompas Kacang Garuda diselenggarakan oleh Harian Kompas dan Kacang Garuda didukung SKF dan AIA.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com