Advertorial

Cerita Desa Kedarpan, Berdaya Bersama AgenBRILink dan BRImo

Kompas.com - 15/03/2024, 18:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Kedarpan di Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), dikenal sebagai salah satu desa peternak kambing Kejobong.

Kambing Kejobong memiliki ciri khas yang membedakannya dengan kambing lokal lain, yakni warna hitam yang mendominasi bulunya dari ujung kepala hingga kaki.

Berkat ciri khas tersebut, Kementerian Pertanian mengeluarkan SK Menteri Pertanian No 301/Kpts/SR.120/5/2017 pada 4 Mei 2017 yang menyatakan kambing Kejobong sebagai rumpun kambing lokal Indonesia.

Kepala Desa Kedarpan Jumono mengatakan, selain warna bulu yang didominasi hitam, kambing Kejobong juga berciri tubuh yang lebih bulat.

Di Desa Kedarpan, kata Jumono, terdapat lima kelompok ternak yang mengelola peternakan kambing Kejobong secara komunal. Salah satunya adalah Kelompok Tani Ternak (KTT) Ngudi Dadi yang didirikan pada 2000.

Kelompok ternak yang beranggotakan 50 orang itu tidak hanya membudidayakan kambing. Untuk memberi nilai tambah, KTT Ngudi Dadi membuka paket eduwisata kepada pengunjung. Wisatawan akan dikenalkan dengan kambing Kejobong dan cara KTT Ngudi Dadi menernak kambing tersebut.

Bila tertarik lebih dalam, KTT Ngudi Dadi membuka paket magang bagi siswa dan mahasiswa. Selama magang, peserta akan diajarkan membuat pakan fermentasi, manajemen kandang dan observasi lahan pastura, analisis penyakit ternak dan pengobatannya, serta membuat mineral block.

Pihak desa juga menyediakan homestay untuk menginap wisatawan ataupun peserta magang.

Selain peternakan, Desa Kedarpan juga memiliki potensi pertanian berupa lada. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Darma Tirta Desa Kedarpan juga melakukan penanaman tebu di lahan seluas 3 hektare (ha).

“Inisiatif tersebut dilakukan guna menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah,” kata Jumono kepada Kompas.com.

Dorong digitalisasi

Sebagai kepala desa, Jumono memiliki program digitalisasi di Desa Kedarpan. BUMDes Darma Tirta pun menggandeng penyedia jaringan internet untuk menyediakan program internet murah di Desa Kedarpan.

Melalui program tersebut, masyarakat desa bisa memilih paket internet mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 250.000 dan gratis biaya pemasangan. Sementara itu, di luar paket tersebut, biaya paket dan pemasangan internet di Desa Kedarpan bisa mencapai Rp 400.000.

Pembelian paket tersebut melalui BUMDes Darma Tirta. Selain internet, BUMDes Darma Tirta juga mengelola toko desa, pembayaran pajak kendaraan via Samsat Budiman, pengelolaan air bersih, sewa terpal, kredit barang, dan ternak domba.

“Program paket internet telah menghasilkan Rp 18 juta, toko desa Rp 20 juta, Samsat Budiman Rp 20 juta per bulan,” ujarnya.

Dukungan BRI

Untuk mengembangkan potensi, Desa Kedarpan mengikuti program Desa BRILiaN yang diinisiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Melalui program ini, BRI memberikan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa, BUMDes, kelompok ternak, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Jumono mengaku bahwa pelatihan yang diberikan BRI membantu pelaku UMKM desanya yang umumnya bergerak di bidang camilan, seperti selai pisang, peyek, kacang, serta tales.

Meski dilakukan secara daring, pelaku UMKM mendapatkan pemahaman terkait pengembangan usaha. Salah satunya adalah cara mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).

Desa Kedarpan juga terbantu dengan penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) dari Mantri BRI, bantuan bibit alpukat, AgenBRIlink, dan BRImo.

“Masyarakat Desa Kedarpan juga sudah menggunakan aplikasi BRImo untuk memudahkan transaksi. BUMDes juga menggunakan dua aplikasi, yakni BRImo dan BRILink,” ujar Jumono.

Meski aplikasi BRImo sudah digunakan, Jumono tak menampik bahwa masyarakat desa belum banyak menggunakan metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebagian besar masyarakat masih memilih uang tunai untuk bertransaksi.

Karena itu, Jumono mendorong masyarakat desa untuk menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Menurutnya, bertransaksi dengan QRIS jauh lebih aman dan nyaman ketimbang uang tunai.

Pasalnya, QRIS dapat melindungi dari tindak kejahatan secara langsung atau tidak langsung, seperti penjambretan dan uang palsu. Hal ini masih belum diketahui masyarakat luas. Selain itu, masyarakat juga belum mengetahui sistem dan mekanisme pembayaran menggunakan QRIS.

“Ke depan, BRI perlu menyosialisasikan penggunaan QRIS ke desa-desa karena memiliki banyak manfaat. Misalnya, untuk keamanan dan kenyamanan bertransaksi. BUMDes juga sudah menyediakan QRIS untuk masyarakat,” tuturnya.

Sebagai mitra BRI, ujar Jumono, BUMDes juga telah menyediakan AgenBRILink untuk membantu masyarakat dalam bertransaksi. Masyarakat sangat terbantu dengan kehadiran dua AgenBRILink di Desa Kedarpan, baik dari BUMDes maupun agen lain dari masyarakat.

Jumono mencontohkan bahwa saat pemerintah menggelontorkan bantuan sosial, penerima bantuan di Desa Kedarpan dapat mengambil uang melalui AgenBRILink. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu repot mengantre di bank.

“Dalam sebulan, BUMDes bisa melayani 300 sampai 400 transaksi melalui BRILink. Jumlah ini belum dihitung transaksi AgenBRILink lain. Jika digabung, masyarakat yang bertransaksi menggunakan AgenBRILink bisa mencapai ribuan,” katanya.

Kehadiran Mantri BRI, lanjut Jumono, juga membantu Desa Kedarpan dalam memaksimalkan potensinya. Mantri BRI menawarkan program pembiayaan ultramikro (UMi) dari BRI untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya.

Selain menawarkan KUR, Mantri BRI juga membantu Desa Kedarpan mengikuti tahapan program Desa BRILiaN dari awal sampai akhir.

“Hasilnya, Desa Kedarpan berhasil masuk 15 besar dalam program Desa BRILiaN BRI,” tutur Jumono.

Sebagai informasi, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

Masyarakat desa mana pun di Indonesia juga bisa mengikuti jejak desa-desa yang menjadi peserta Program Desa BRILiaN. Raih kesempatan jadi Desa BRILiaN tahun berikutnya dengan mengunjungi atau menghubungi Kantor BRI Unit dan Mantri BRI Unit terdekat yang akan membantu pendaftaran. Yuk, jadikan desamu sebagai salah satu Desa BRILiaN. Yuk, jadikan desamu sebagai salah satu Desa BRILiaN.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com