Advertorial

Tak Hanya Menambah Penghasilan, Agen Mitra UMi di Karawang Ini Juga Bantu Ekonomi Warga Sekitar

Kompas.com - 15/03/2024, 20:58 WIB

KOMPAS.com - Suasana kios pupuk pertanian milik Hj Caryati nyaris tidak pernah sepi pelanggan. Setiap hari, petani bergantian datang untuk membeli keperluan pupuk dan kebutuhan pertanian di kios yang berada di wilayah Dusun Sukajaya, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tersebut.

Tak hanya menjual pupuk subsidi untuk kebutuhan pertanian, Hj Caryati juga aktif menjadi AgenBRILink di kampungnya.

Awalnya, ia dan suaminya merintis usaha kios pupuk di kampungnya. Usaha ini dilakukan karena kebutuhan pupuk di sekitar tempat tinggalnya cukup tinggi lantaran mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani.

"Dulu itu suami saya kan suka mencari pupuk untuk kebutuhan pertanian kami, tapi (mencari stok) pupuk itu susah, ya. Terus, (kami) tanya-tanya soal pestisida juga. Waktu itu, kami sempat bingung ini pupuk benar-benar langka atau bagaimana? Akhirnya, sekitar 2011, kami ada ide untuk buka kios pupuk. Jadi, kios ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan juga untuk dijual ke masyarakat sekitar," kisahnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Pada 2022, Hj Caryati mendapatkan tawaran menjadi agen mitra UMi BRILink oleh salah satu mantri BRI di daerahnya.

Sebagai informasi, agen mitra UMi adalah agen yang fokus menyalurkan pinjaman ultramikro dari BRI ke masyarakat.

Ia melihat bahwa kesempatan itu bisa menjadi peluang yang bagus untuk mengembangkan usahanya.

“Saya pikir waktu itu ada beberapa petani yang belanja ke kios saya mengeluh kurang modal. Di pertengahan tanam, kurang 3 bulan panen, mereka kurang modal. Kadang-kadang, si penggarap kurang modal. Akhirnya, saya tertarik untuk mencoba (menjadi agen mitra UMi) karena ini bisa jadi peluang untuk membantu mereka,” jelasnya.

Sejak resmi menjadi mitra UMi BRILink, Hj Caryati mencari nasabah dengan menawarkan ke orang-orang terdekat. Salah satunya adalah saudaranya yang menjadi pemilik lahan.

Ia menjelaskan detail tentang tata cara peminjaman, nominal, skema, hingga tenornya. Ternyata, ada beberapa penggarap yang datang untuk mendapatkan pinjaman.

Selain itu, ia juga menawarkan ke beberapa petani yang sering belanja pupuk di kiosnya.

“Akhirnya, mereka yang pernah meminjam ke saya itu semakin berkembang dari mulut ke mulut. Jadi, setiap ada yang butuh tambahan uang, saya coba kasih solusi pinjaman UMi ini karena memang bunganya rendah, cepat cair, dan tidak memberatkan masyarakat,” ceritanya.

Usaha terus berkembang, nasabah makin terbantu

Secara tak terduga, usaha Hj Caryati pun berkembang seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenalnya sebagai mitra UMi. Kebutuhannya tak hanya sebatas modal usaha tani saja, tapi banyak juga masyarakat yang membutuhkan pinjaman untuk keperluan rumah tangga.

“Saya jelaskan kalau saya enggak jualan barang, tapi mereka bisa mengajukan pinjaman UMi ke BRI. Nanti, bayarnya ke saya bisa dicicil mingguan atau bulanan terserah. Akhirnya, usaha saya juga berkembang memberikan pinjaman untuk kredit kebutuhan rumah tangga,” tuturnya.

Selama aktif sebagai mitra UMi BRILink, Hj Caryati sudah menyalurkan pinjaman ke lebih dari 90 nasabah. Nominal pinjaman yang disalurkan ke nasabah disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan mereka membayar.

Hj Caryati merasakan dampak yang begitu besar pada usaha dan pendapatannya setelah menjadi mitra UMi BRILink.

Ia juga merasa sangat berterima kasih kepada BRI karena sejak menjadi mitra UMi BRILink, semua prosesnya dipermudah. Tak hanya memberikan peluang bisnis untuk dirinya sendiri, tapi juga membantu masyarakat yang ada di lingkungan karena kebutuhannya terpenuhi.

“Buat calon agen UMi, jangan takut untuk mengawali usaha bergabung dengan BRI. Karena nantinya kita bisa mendapatkan peluang bisnis baru, pendapatan baru. Jadi, jangan ragu untuk mengambil kesempatan baru,” imbuhnya.

Diapresiasi Jokowi

Pada kegiatan BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024), Presiden Joko Widodo mengapresiasi program AgenBRILink yang berhasil menggaet 740.000 agen.

Menurutnya, langkah tersebut dapat mengambil alih kebutuhan urusan keuangan masyarakat dari rentenir.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan bahwa volume transaksi di AgenBRILink telah mencapai Rp 1.400 triliun pada 2023.

"Pasti merasa bahwa orang itu sekarang transaksinya digital, tapi sebenarnya transaksi melalui digital payment berupa kombinasi antara digital dan manual yang kita sebut hybrid bank itu ada di AgenBRILink masih digemari masyarakat," imbuhnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com