Advertorial

Sejahterakan Masyarakat dan Tingkatkan PAD, Pemkab Blitar Revitalisasi Pasar Sidorejo Patok

Kompas.com - 19/03/2024, 12:34 WIB

KOMPAS.com – Bupati Blitar Hj Rini Syarifah bersama Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim dan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Kementerian Perdagangan Sry Sugy Atmanto meresmikan Pasar Sidorejo Patok, Kecamatan Ponggok, Jumat, (8/3/2024).

Sebagai informasi, pasar yang dibangun melalui Dana Tugas Pembangunan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 2.818.681.957. Pelaksanaan pembangunannya telah diselesaikan sesuai target waktu.

Rini menyampaikan bahwa Pasar Sidorejo Patok akan menampung hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Blitar yang sebelumnya dikirim ke Pasar Grosir Ngronggo dan Pare Kabupaten Kediri.

“Dengan (rampungnya) revitalisasi Pasar Sidorejo Patok, hasil pertanian dan perkebunan bisa dipasarkan di seluruh wilayah Kabupaten Blitar. (Dengan begitu), perputaran ekonomi tetap di Kabupaten Blitar,” ujar Bupati Blitar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu juga menyampaikan bahwa Pasar Sidorejo Patok didirikan pada tahun 1987 dengan luas lahan 10.786 meter persegi. Pasar ini berlokasi di Jalan Raya Patok Desa Sidorejo sehingga dikenal dengan sebutan Pasar Patok.

“Pembangunan saat ini adalah pengembangan pasar sebelumnya yang difungsikan sebagai tempat transaksi jual beli pedagang grosir hasil pertanian dan perkebunan, seperti nanas, kelapa, pepaya, pisang, nangka, durian, dan lainnya,“ ujarnya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar itu berharap, Pasar Sidorejo Patok bisa menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peraturan daerah redistribusi.

Dengan demikian, kehadiran pasar tersebut manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.

Oleh karena itu, Bupati Blitar berpesan agar Pasar Sidorejo Patok benar-benar dirawat dan dijaga kebersihannya agar pengunjung merasa aman dan nyaman.

Gelar operasi dan sidak pasar

Bupati Blitar juga memaparkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar telah menggelar operasi dan sidak pasar pada (7/3/2024).

Agenda tahunan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan ketersediaan barang dan harga yang terjangkau, khususnya saat momen Ramadhan dan Idul Fitri.

Operasi dan sidak pasar juga bertujuan untuk meningkatkan dan menggugah rasa kebanggaan masyarakat dalam menggunakan produk dalam negeri, termasuk produk unggulan Kabupaten Blitar.

“Agenda ini juga kami gelar dalam rangka pengendalian harga dan mencegah inflasi selama Ramadhan 1445 Hijriah,” ujar bupati yang akrab disapa Mak Rini itu.

Untuk mencegah inflasi, lanjut Mak Rini, pihaknya melakukan beberapa upaya. Salah satunya, memantau harga bahan pokok dan menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pokok pangan agar dapat terpenuhi dan mendukung kelancaran penyaluran sampai ke pasar.

Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, Pemkab Blitar bekerja sama dengan Bulog Subdivre Tulungagung dan PT Rizky Jaya Gemilang.

Bupati Blitar berharap, kegiatan operasi pasar dapat berjalan optimal, tepat sasaran, dan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya, baik oleh masyarakat maupun pelaku usaha di Kabupaten Blitar.

Dengan demikian, kegiatan tersebut bisa berkontribusi dalam pertumbuhan sektor ekonomi di Kabupaten Blitar.

Sementara itu, Isy Karim menuturkan bahwa Revitalisasi Pasar Sidorejo Patok dibangun atas Anggaran Tugas Pembangunan Kementerian Tahun 2023 dengan nilai proyek Rp 3 miliar.

Pada dasarnya, kata Isy, pembangunan pasar adalah kewenangan pemerintah kabupaten/kota sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2021.

Ia menjelaskan bahwa 2024 menjadi tahun terakhir kementerian melaksanakan tugas pembangunan kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

“Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2022, Anggaran Tugas Pembangunan tidak lagi dapat digunakan untuk membiayai tugas di bawah pemerintah kabupaten/kota atau tugas bersama,” tuturnya.

Namun, jika pemerintah kabupaten/kota ingin dibantu dalam proyek pembangunan, bisa melakukan intervensi kepada kementerian agar dialokasikan anggaran khusus.

“Doa dan harapan kita bersama semoga pembangunan pasar ini bisa menggairahkan para pedagang untuk terus berjualan dan semoga manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat, terutama masyarakat Sidorejo Patok,” ujar Isy.

Ia menjelaskan, pihaknya masih mengupayakan agar semua pedagang Pasar Nglegok dan Pasar Penantaran mendapatkan kios. Caranya dengan merevitalisasi Pasar Nglegok dan merelokasi pedagang yang tidak memiliki kios di Pasar Penataran menuju Pasar Nglegok.

Drs. Isy Karim, M.Si, juga mengungkapkan rasa senangnya karena sudah mendapatkan kabar dari Bupati Blitar bahwa di Kabupaten Blitar tidak kekurangan beras. Dan dalam operasi pasar sudah berkolaborasi dengan Bulog.

“Saya memastikan bahwa kebutuhan beras di Indonesia sudah aman. Dari petani Indonesia saja telah tersedia 7 juta ton. Insyaallah minggu ketiga Maret beras sudah dapat disebarluaskan sehingga tidak menyebabkan kelangkaan,” tegasnya.

Isy menuturkan bahwa pemerintah juga telah mengadakan impor beras 1,5 ton. Akan tetapi, beras tersebut bukan untuk disebarluaskan ke masyarakat, melainkan untuk cadangan pemerintah.

Beras tersebut akan dijaga dan dikeluarkan sebagai beras darurat jika petani mengalami gagal panen.

Terkait kelangkaan telur, Isy menjelaskan bahwa kondisi tersebut disebabkan belum ada peternak yang panen. Hal Ini juga dipicu harga bahan makanan ternak yang mahal sehingga pemerintah memberikan bantuan sebanyak 250 ton kepada para peternak.

Hasil perkebunan Kabupaten Blitar

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar Toha Mashuri menyampaikan sejumlah upaya untuk meningkatkan peran Pasar Sidorejo Patok.

Upaya tersebut di antaranya adalah peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan pemasok Pasar Sidorejo Patok, peningkatan mutu produk komoditas, perluasan areal tanam komoditas, serta peningkatan kapasitas SDM petani melalui pembinaan dan pelatihan petani.

Ia juga memaparkan hasil perkebunan di Kabupaten Blitar. Rinciannya, buah nanas Nglegok mencapai 2.775.000 rumpun atau sekitar 793.433 kuintal, Ponggok sekitar 1.250.000 rumpun atau 23.000 kuintal, dan Gandusari sebanyak 151.500 rumpun atau 12.900 kuintal.

Kemudian, buah durian dari Nglegok sebanyak 28.925 pohon atau 76.640 kuintal, Gandusari sebesar 25.577 pohon atau 3.600 kuintal, dan Ponggok 2.849 pohon atau sekitar 944 kuintal.

Sementara, buah alpukat dari wilayah Gandusari 75.125 pohon atau 4.150 kuintal, Kademangan 61.500 pohon atau 37.600 kuintal, Ponggok 9.880 pohon 2.720 kuintal, dan Nglegok 18.750 pohon 9.825 kuintal.

DKPP Kabupaten Blitar akan terus berupaya meningkatkan jumlah produksi buah dari kebun dan mengajak seluruh masyarakat agar mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan PAD dari sektor pasar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar Darmadi menyampaikan bahwa jumlah pedagang di Pasar Sidorejo Patok saat ini sejumlah 118 pedagang dengan los tambahan sebanyak 59 los.

Kehadiran pasar tersebut diharapkan dapat menampung pedagang grosir buah dan sayur.

Darmadi juga berpesan kepada pedagang untuk memanfaatkan bangunan pasar sesuai dengan fungsinya dan tetap menjaga kebersihan pasar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com