Advertorial

Membangun Sustainable Manufacturing Landscape dengan Smart Factory dan Asset Management 5.0

Kompas.com - 20/03/2024, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Industri manufaktur kini menghadapi berbagai disrupsi di era digital yang dapat memengaruhi kegiatan operasional.

Berdasarkan hasil survei IDC, sejumlah tantangan utama yang dihadapi produsen adalah peningkatan efisiensi operasional, fleksibilitas operasi, dan inovasi produk.

Dalam seminar “Building a Sustainable Manufacturing Landscape” yang digelar di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (7/3/2024), urgensi smart manufacture dan asset management dibahas guna merespons tantangan masa depan industri manufaktur.

Sedikitnya, ada 100 perusahaan manufaktur besar di Tanah Air berpartisipasi dalam seminar tersebut.

Adapun narasumber utama dalam seminar ini adalah Chief Technology Officer (CTO) untuk IFS Asia Pacific Japan, Middle East dan Africa (APJ, MEA, & A) Vijay Jaswal serta Vice President (VP) Operation dari ISIntegrasi Rahardjo Yulianto.

Pada kesempatan tersebut, Vijay menegaskan bahwa produsen harus dapat menyeimbangkan berbagai prioritas agar mampu berkompetisi. Pihaknya juga menekankan pentingnya memasukkan tujuan keberlanjutan dalam operasi dan strategi bisnis mereka.

Adapun konsep “Smart Factory” menjadi sorotan. Dalam konsep ini, berbagai teknologi, seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), dan manajemen data guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

“Adopsi teknologi penting dilakukan karena dapat membantu produsen dalam mengatur downtime mesin produksi untuk penjadwalan servis yang terencana. Breakdown maintenance merupakan salah satu penyebab utama biaya tinggi dalam industri manufaktur,” ujar Vijay dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Vijay melanjutkan, “Moment of Service” juga tak dapat dikesampingkan. Pasalnya, seluruh proses dan keputusan bisnis harus diarahkan untuk menyediakan layanan terbaik kepada pelanggan.

Selain smart factory, konsep lain yang dibahas dalam seminar adalah Manajemen Aset 5.0. Hal ini merupakan pendekatan proaktif terhadap manajemen aset yang melibatkan penggunaan teknologi cerdas untuk memaksimalkan efisiensi dan umur aset.

Dari kiri ke kanan: Vijay Jaswal - Rahardjo Yulianto - Thomas D Susmantoro.Dok. ISIntegrasi Dari kiri ke kanan: Vijay Jaswal - Rahardjo Yulianto - Thomas D Susmantoro.

Rahardjo pun mengungkapkan bagaimana ISIntegrasi sebagai mitra utama IFS di Indonesia mendukung inisiatif tersebut.

Sebagai konsultan digital core yang telah lama berkecimpung di sektor teknologi informasi, ISIntegrasi, berpengalaman dalam penerapan teknologi di Indonesia dan mancanegara.

Rahardjo menguraikan beberapa implementasi telah yang telah dilakukan untuk membantu perusahaan. Salah satunya, dalam menghindari redundansi data persediaan, mengoptimalkan penggunaan sparepart, mengotomasi sistem pemesanan, serta optimalisasi transportasi melalui pemanfaatan IoT dan AI.

Composable architecture yang ada di dalam ERP saat ini memungkinkan proses integrasi antara sistem yang ada menjadi relatif lebih mudah,” kata Rahardjo.

Pada kesempatan tersebut, Rahardjo juga membahas pentingnya sustainable manufacturing ecosistem.

Menurutnya, industri harus memiliki ekosistem yang berkelanjutan (sustainable) dengan melibatkan seluruh pihak di dalam rantai pasok (supply chain), mempromosikan transparansi data supply chain, dan pemanfaatan energi terbarukan.

Vice President (VP) Operation dari ISIntegrasi Rahardjo Yulianto dalam seminar "Building a Sustainable Manufacturing Landscape".Dok. ISIntegrasi Vice President (VP) Operation dari ISIntegrasi Rahardjo Yulianto dalam seminar "Building a Sustainable Manufacturing Landscape".

Adapun teknologi serta keberlanjutan dinilai berperan penting dalam mencapai efisiensi dan kinerja industri manufaktur yang lebih baik.

“Untuk itu, penting bagi produsen mengadopsi teknologi dan praktik berkelanjutan untuk tetap relevan dan kompetitif dalam industri yang terus berubah ini,” kata Rahardjo.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama ISIntegrasi Thomas D Susmantoro berharap, seminar tersebut dapat memberikan tambahan wawasan melalui contoh-contoh praktis terkait penerapan sustainable manufacturing dalam industri 5.0 untuk menginspirasi dan mendorong inisiatif transformasi digital di Indonesia.

Untuk diketahui, seminar tersebut menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh ISIntegrasi sebagai IFS Authorized Partner di Indonesia.

Dengan pengalaman dan keahlian ISIntegrasi dalam implementasi IFS Applications dan sebagai konsultan untuk digital core solutions, ISIntegrasi berkomitmen untuk berada di lini terdepan dalam membantu perusahaan di Indonesia dan Asia Pacific dalam transformasi digital.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai IFS Applications, hubungi ISIntegrasi melalui http://www.ISIntegrasi.co.id dan e-mail marketing@ifssi.co.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com