Advertorial

Dukung Pembangunan Desa Wisata di Tegalmulyo, AgenBRILink Sosialisasikan BRImo dan QRIS

Kompas.com - 21/03/2024, 20:01 WIB

KOMPAS.com - Sekitar 40 tahun yang lalu, sepanjang mata memandang Desa Tegalmulyo, Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan, pengunjung akan dihadapkan dengan lanskap perkebunan sawit dan karet yang luas. Kondisi itu diiringi dengan fakta bahwa sebagian besar masyarakatnya merupakan petani sawit dan karet serta pedagang.

Seiring berjalannya waktu, Desa Tegalmulyo pun kian berkembang dan mempercantik diri berkat keterlibatan pemerintah setempat. Pengaruhnya, perekonomian di desa juga juga ikut meningkat dan bisa mengembangkan potensi lainnya, termasuk wisata. 

Kepala Desa Tegalmulyo Junali mengatakan, desa berpenduduk 2.298 jiwa tersebut berhasil mengembangkan wisata rekreasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tegalmulyo, pengembangan desa wisata pun dilakukan pada 2020 dan mulai dijalankan pada 2021.

“Wisata unggulan di desa kami adalah Wahana Tirto Mulyo. Embung ini berhasil disulap menjadi area wisata yang dapat dinikmati wisatawan yang datang,” kata Junali kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024)

Embung tersebut, lanjut Junali, memiliki berbagai wahana yang dapat dinikmati wisatawan, di antaranya adalah bebek atau sepeda air, permainan anak, dan kolam renang. Lokasinya juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti spot foto, balai kesenian, dan homestay.

Ia menambahkan, Wahana Tirto Mulyo menjadi wisata andalan karena lokasinya yang mudah dijangkau. Apalagi, harga tiketnya juga tidak terlalu mahal dengan berbagai arena bermain yang ditawarkan.

“Permainan air dan kolam renang di Wahana Tirto Mulyo menjadi andalan. Kalau dirata-rata, jumlah pengunjungnya bisa mencapai 10.000 - 15.000 wisatawan per tahun,” jelas Junali.

Di sisi lain, kehadiran Wahana Tirto Mulyo pun turut mendorong munculnya pelaku UMKM kuliner di sana. Usaha yang kebanyakan dirintis oleh masyarakat ini menjual beberapa olahan umbi, seperti getuk, keripik pisang, keripik tempe, dan kuliner lainnya.

“Sebagian besar UMKM yang berjalan di Desa Tegalmulyo adalah produk kuliner. Total omzetnya cukup besar, yaitu bisa mencapai Rp 150 - 200 juta per tahun,” ucap Junali.

Lolos masuk program Desa BRILiaN

Dengan potensi tersebut, Desa Tegalmulyo lolos ke babak 15 besar dalam program Desa BRILiaN dari PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (Persero).

Sebagai informasi, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa dari BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Upaya ini dilakukan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

Junali menjelaskan, dalam mendorong ppengembangan wisata, BRI mempermudah dalam proses peminjaman modal bagi UMKM. Menurutnya, hal ini sangat membantu bagi masyarakat dalam pengembangan usahanya.

“Saat ini, kendala masyarakat dalam mengembangkan usaha adalah modal yang sedikit. Dengan support dari BRI, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk pengembangan usaha,” ujar Junali.

Selanjutnya, Junali mengharapkan BRI dapat memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM untuk dapat mengoptimalkan produk wisata yang sudah ada. Menurutnya, salah satu pelatihan yang terpenting adalah dari sisi pemasaran. Pelatihan ini diharapkannya dapat membuat potensi wisata Desa Tegalmulyo semakin dikenal.

BUMDes Tegalmulyo bersama pihak terkait juga menggerakkan program ketahanan pangan di tingkat rukun tetangga (RT) serta budidaya ayam kampung dan ikan lele. Selanjutnya, ada juga program pembuatan teh herbal pucuk merah yang akan merupakan antara BUMDes dan masyarakat.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, Desa Tegalmulyo pun berhasil menyabet berbagai penghargaan. Di antaranya adalah Juara II Anugerah Homestay Pesona Desa Wisata Sumatera Selatan 2023 untuk kategori Homestay dan Juara II Anugerah Pesona Indonesia Award 2023 untuk kategori Destinasi Wisata Kreatif. 

Optimalisasi keuangan digital oleh Agen BRILink

Perkembangan wisata di Desa Tegalmulyo turut didukung dengan literasi keuangan masyarakat sekitar.

Junali menjelaskan, transaksi keuangan menjadi lebih mudah berkat kehadiran Agen BRIlink sehingga masyarakat tidak harus ke bank yang jaraknya cukup jauh.

“Kehadiran Agen BRIlink cukup memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan, khususnya untuk tarik tunai maupun transfer. (Semuanya jadi) lebih praktis,” ujar Junali.

Tidak hanya dalam bertransaksi untuk keperluan sehari-hari, kehadiran produk BRI lainnya juga mulai diterapkan di tempat-tempat wisata. Penggunaan QRIS, misalnya,
mulai banyak digunakan oleh para pedagang untuk memudahkan pembayaran.

“Semakin banyak masyarakat yang menggunakan QRIS untuk berbelanja di tempat wisata. Namun, untuk di tempat lain sepertinya belum terlalu banyak yang menggunakannya,” tutur Junali.

Pun dengan penggunaan BRimo, Ia menilai kini semakin banyak pelaku usaha yang menggunakannya untuk bertransaksi, seperti membeli dan bayar tagihan karena lebih praktis dan bisa dilakukan dari mana saja.

“Masyarakat sudah mulai paham tentang produk keuangan digital, seperti BRImo dan QRIS. Memang butuh sosialisasi lebih lanjut oleh BRI agar penggunaannya lebih masif,” ucap Junali.

Perlunya dukungan yang pasti

Desa BRILiaN di Tegalmulyo diadakan dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada pada pelaku usaha. Tujuannya, mendukung kemajuan wisata dengan memberikan saran agar usaha yang dijalankan bisa lebih besar lagi.

Namun, Junali berharap agar Desa BRILiaN selanjutnya bisa memberikan bantuan yang lebih pasti kepada masyarakat. Misalnya saja, dengan menjadikan UMKM milik masyarakat sebagai mitra usaha.

“Kemarin sudah ada sosialisasi dari BRI terkait produk-produk yang dapat mendukung pengembangan wisata di desa kami. Masyarakat juga dipermudah dalam membuka rekening BRI oleh Agen BRIlink,” ucap Junali.

Dengan adanya dukungan dari BRI, Junali berharap agar potensi wisata di Desa Tegalmulyo dapat menjadi usaha unggulan. Sebab, kehadiran potensi wisata seperti Wahana Tirto Mulyo dan UMKM di sekitarnya sangat berpengaruh dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

“Saya rasa dengan adanya destinasi wisata, akan mendorong munculnya jenis-jenis usaha baru dari masyarakat. Oleh karena itu, saya berharap akan semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan potensi wisata di desa kami agar dapat menambah pendapatan asli desa (PADes),” tambah Junali. 

Seperti Desa Tegalmulyo yang terus berbenah dalam peningkatan potensinya, desa lain pun juga bisa unjuk gigi berinovasi dan mengembangkan potensi wisatanya. Ikuti jejak desa yang jadi pemenang Program Desa BRILiaN dan raih kesempatan menjadi peserta Desa BRILiaN Periode 2024.

Untuk mendapatkan informasi terkait pendaftaran, segera kunjungi atau hubungi kantor BRI dan mantri BRI yang ada di desa Anda. Jadikan desa Anda sebagai Desa BRILiaN selanjutnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com