Advertorial

Hadiri Buka Puasa "Live On Ramadhan", Dua Nasabah PNM Mekaar Ini Bagikan Kisah Suksesnya

Kompas.com - 23/03/2024, 13:46 WIB

KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar buka puasa media “Live On Ramadhan” bersama nasabah unggulan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Hadir dalam acara tersebut Rita, penjual Keripik Rajungan Mama Muda by Ibu Rita. Kripik ini merupakan satu dari sekian contoh produk binaan PNM Mekaar cabang Makassar yang sudah dicicipi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada kesempatan itu, Rita bercerita bagaimana memulai usaha serta perasaan dirinya ketika produk miliknya mendapat respons positif.

“Awal mula bikin keripik rajungan saat pandemi Covid-19. Banyak kepiting yang tidak dibeli dan juga ekspor. Jadi, saya mendapat masukan untuk coba memulai usaha dengan bahan yang cukup berlimpah,” ujar Rita dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/3/2024).

Rita mengaku bahagia ketika produk buatannya diapresiasi Jokowi. Perasaan senang sekaligus haru menjadi satu.

“Waktu itu ada 60 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terpilih ikut acara yang dihadiri Presiden Jokowi, tapi hanya dua UMKM yang dipilih bapak untuk dibawa pulang. Semua ini berkat PNM,” tutur Rita.

Selain Rita, ada pula perwakilan nasabah PNM Mekaar Cabang Bekasi, Jubaedah. Produk UMKM miliknya berupa Keripik Miskin Rasa Mewah.

Jubaedah mengatakan, bahan baku dasar yang digunakan kerupuk tersebut adalah kencur yang aman untuk dikonsumsi penderita asam lambung.

Pelaku usaha yang akrab disapa Mak Edah itu memulai usaha lantaran desa tempatnya tinggal termasuk desa miskin dari sembilan kategori yang tiga di antaranya adalah tidak ada UMKM, fasilitas kesehatan minim, serta kurangnya sarana pendidikan.

“Saya pun terdorong untuk membuka usaha dengan modal terbatas dan bisa mengajak para lanjut usia (lansia) untuk tetap produktif. Waktu itu Mak Edah dikasih tahu PNM sama tetangga. Selain memberikan permodalan PNM juga membantu dalam hal perizinan usaha kerupuk,” jelasnya.

Baik Rita dan Mak Edah adalah contoh nyata dari keberhasilan upaya berkelanjutan yang dilakukan PNM dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan. PNM Mekaar memainkan peran krusial dalam mendorong inovasi, menciptakan peluang, serta mewujudkan mimpi tumbuh kembang bersama bagi para nasabah di seluruh pelosok Tanah Air.

Untuk diketahui, buka bersama media “Live On Ramadan” juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi. Ia mengatakan sepanjang Januari hingga Februari 2024, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,5 triliun.

“Sampai Februari ada Rp 12,5 triliun dalam dua bulan, yakni Januari dan Februari,” terang Arief.

Dari segi ekspansi, lanjut Arief, pihaknya sedang menjajaki untuk merangkul nasabah anak muda dengan memanfaatkan eksistensi generasi muda.

Adapun ekosistem Mekaar saat ini sudah menjadi kekuatan tersendiri karena telah hadir di 6.165 kecamatan dengan total 15,2 juta nasabah aktif di 435 kabupaten atau kota.

“Dengan geografi dan demografi yang berbeda pasti ada ekosistem anak muda yang bisa mendampingi para ibu yang tentu bisa dirangkul. Kalau pun bukan kami yang melakukan, kami akan melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan lain, yakni holding kami BRI dan Pegadaian,” tambahnya.

Dalam memberikan pemberdayaan yang lebih optimal, PNM juga membantu ekspor usaha para ibu-ibu tersebut dengan memberikan fasilitas pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB). Total sudah 1,2 juta NIB yang berhasii diterbitkan. Adapun NIB tersebut bisa menjadi dasar mereka untuk masuk ke usaha yang lebih formal.

PNM sendiri merupakan lembaga pembiayaan dan pendamping perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro (UMi).

Lewat aksi serta upaya yang dilakukan, PNM hadir untuk memberdayakan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com