Advertorial

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint untuk Tingkatkan Kompetensi Nasabah

Kompas.com - 25/03/2024, 12:22 WIB

KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya, dengan memberikan pemberdayaan berupa pelatihan.

Teranyar, PNM melaksanakan kegiatan studi banding di Galeri batik Puspita Mekar, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2024) hingga Kamis (21/3/2024). Kegiatan ini diikuti 12 nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). 

Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia batik ecoprint.

Sebagai informasi, batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang menggunakan pewarna alami. Pewarna yang digunakan berasal dari tanin atau warna daun akar serta batang pada kain. Setelah diberi warna, batik ecoprint direbus untuk memberikan warna pada kain.

Selain itu, pelatihan tersebut juga sejalan dengan tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabah, yaitu finansial, sosial, serta intelektual. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan kepada nasabah PNM Mekaar.

Selanjutnya, modal sosial diberikan dengan membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.

Sementara itu, modal intelektual diberikan melalui berbagai pendampingan, seperti pelatihan atau studi banding serta berbagi info dan pengalaman.

Pimpinan Cabang PNM Solo Ananto Seno mengatakan bahwa sebagai tuan rumah, pihaknya merasa senang sekaligus bangga menjadi bagian kegiatan tersebut.

Pasalnya, kegiatan studi banding merupakan wujud komitmen PNM sebagai lembaga pemberdayaan UMKM.

Ananto mengaku, antusiasme yang ditunjukan narasumber dan peserta mampu menghapus rasa lelah penyelenggara. Ia berharap, peserta dan narasumber dapat mengembangkan ilmu dan jaringan yang diperoleh dari kegiatan ini.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Semoga semakin banyak nasabah PNM Mekaar yang dapat kami bantu lewat program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).” ujar Ananto dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Melalui program PKU bertema #CariTauLangkahBaru itu, PNM telah melakukan studi banding sejak 2022. Saat ini, sekitar 200 nasabah telah mendapatkan pembekalan khusus untuk sektor usahanya masing-masing. 

Salah satu nasabah yang mengikuti pelatihan, Iryanti Setiyono, menuturkan bahwa sebelum melakukan pelatihan, ia masih belajar tentang bahan pewarnaan untuk batik tulis dan ecoprint.

Ia mendapatkan ilmu perbandingan bahan pewarna dan cara pembuatan ecoprint yang baik dan benar selama pelatihan tersebut.

“Setelah mengikuti pelatihan, saya dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dan berniat mengembangkan usaha dengan mengombinasikan ecoprint dan batik tulis. Dengan demikian, batik yang dihasilkan lebih bervariasi serta menambah daya tarik konsumen,” kata Iryanti.

PNM terus mendorong nasabah mendapatkan ilmu baru untuk mengembangkan setiap sektor usaha nasabah melalui kegiatan studi banding. Harapannya, nasabah mampu mengembangkan usaha dengan cara berbeda.

PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultramikro. Selain memberikan modal, PNM juga melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini, sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com