Advertorial

Dapat Bantuan dari BRI, Petani Pisang Cavendish Raih Omzet Rp 200 Juta Per Bulan

Kompas.com - 27/03/2024, 12:09 WIB

KOMPAS.com - Cerita menarik dari petani di tengah arus perkembangan industri pertanian yang semakin maju patut diperhatikan.

Salah satunya adalah kisah petani di Desa Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur yang berhasil menyulap lahan tidak produktif menjadi produktif lewat komoditas pisang cavendish.

Secara umum, kondisi lahan di sekitar Desa Wonorejo merupakan lahan kering dan tidak cocok untuk ditanam varietas apa pun.

Namun, seperti cerita rakyat yang mengubah batu menjadi emas, para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo berhasil mengubah lahan tidak produktif itu menjadi lahan subur untuk menanam varietas pisang cavendish.

Ketua Kelompok Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo, Nur Alim menuturkan, lahan di Desa Wonorejo awalnya merupakan lahan kurang produktif.

"Salah satu faktor yang menjadikan lahan tersebut produktif karena perawatan dilakukan secara tepat,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (27/3/2024).

Dia mengatakan, para petani di Desa Wonorejo yang sebelumnya menanam berbagai macam komoditas dan berujung gagal panen akhirnya memutuskan untuk menanam pisang cavendish.

“Pada akhir 2021, para petani memiliki rencana untuk menanam pisang cavendish dan bibitnya difasilitasi oleh CV tersebut,” jelasnya.

Berdiri pada awal 2022, Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo bercocok tanam di lahan seluas 7 hektar (ha).

Salah satu klaster usaha binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terdiri dari 10 petani pisang cavendish itu memahami bahwa memulai usaha tanpa modal yang cukup bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, bukan berarti hal ini tidak bisa diwujudkan.

Hal itu juga dialami para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo ketika menanam pisang cavendish pada awal berdiri.

Para petani belum memiliki modal yang cukup untuk membeli pupuk dan alat pertanian untuk mendukung penanaman pisang cavendish.

Namun, berkat inisiatif dan tekad yang kuat untuk berkembang, Nur Alim melakukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI guna mengatasi permasalahan tersebut.

Kemudahan suntikan modal dari BRI itu didapatkan karena pisang cavendish merupakan komoditas yang mendorong ekonomi Desa Wonorejo.

Dari pinjaman KUR BRI tersebut, satu orang petani mendapatkan pinjaman sebesar Rp 50 juta.

Berkat pinjaman KUR BRI sebagai modal awal, keuntungan para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo dalam sekali tanam pun mampu meraup omzet sekitar Rp 200 juta.

"Per pohon dalam sekali tanam bisa menghasilkan 40 kilogram (kg) pisang cavendish dan omzet yang bisa dihasilkan dari lahan seluas 10 ha sekitar Rp 200 juta," jelas Nur Alim.

Bantuan BRI dorong produktivitas usaha

Selain mendapatkan suntikan modal melalui KUR, petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo juga mendapatkan bantuan peralatan usaha yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pisang cavendish.

“Kami dibuatkan gapura selamat datang ketika ingin masuk ke lahan pertanian pisang cavendish, membangun halte di tengah lahan, dan traktor mini untuk membantu produktivitas pisang cavendish," ungkapnya.

Nur Alim menambahkan, dia juga menjadi AgenBRILink di Desa Wonorejo. Dengan menjadi AgenBRILink, dia dapat memberikan banyak kemudahan untuk masyarakat.

"Kebetulan saya ditunjuk sebagai AgenBRILink dan Alhamdulillah manfaatnya banyak karena warga terbantu untuk bisa top-up segala pulsa,” ujarnya.

Dia mengatakan, banyak warga yang membayar angsuran dan mengambil pinjaman KUR kepadanya.

“Ada juga yang mengambil pinjaman Ultra Mikro (UMi) yang difasilitasi BRI melalui AgenBRILink,” kata Nur Alim.

Kesuksesan Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo itu terjadi berkat program "KlasterkuHidupku" milik BRI.

Program tersebut menjadi wadah ampun bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan dan memajukan bisnis yang dimiliki.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, BRI memiliki komitmen untuk mendampingi UMKM lewat modal usaha, pelatihan usaha, hingga program pemberdayaan lainnya.

"Program KlasterkuHidupku sangat bermanfaat bagi pelaku usaha dalam mendapatkan program pemberdayaan. Semoga apa yang ditunjukkan klaster usaha ini bisa menjadi motivasi dan cerita inspiratif yang ditiru kelompok-kelompok usaha lain di berbagai daerah," harapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com