Advertorial

Kaya Air Terjun Apik, Begini Cerita Desa Somosari Kembangkan Potensi dengan Produk BRI

Kompas.com - 02/04/2024, 11:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Berada di lereng Gunung Muria, Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memiliki banyak potensi alam yang dijadikan wisata. Salah satu wisata alam unggulannya adalah air terjun.

Di desa yang berjarak sekitar 20 km dari pusat Kabupaten Jepara itu, wisatawan dapat menemukan sejumlah air terjun yang memiliki pemandangan indah. beberapa di antaranya adalah Air Terjun Banyu Anjlok, Air Terjun Kedung Bobot, Air Terjun Dong Paso, dan Air Terjun Setatah.

Untuk menuju air terjun, wisatawan akan menyusuri hutan yang asri. Kawasan ini menjadi tempat melepas penat dan liburan yang cocok bagi seluruh keluarga.

Melihat potensi wisata tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Somosari melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pun mengelola tempat wisata alam yang ada di desa. Salah satunya dengan mendirikan Pasar Somosari.

“Sebenarnya, pasar sudah ada dari dulu hanya saja terbengkalai. Pemdes pun punya ide untuk menghidupkan pasar kembali agar dapat menampung usaha-usaha warga,” ujar Direktur BUMDes Somosari Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/03/2024).

BUMDes Somosari telah mengadakan kegiatan berupa festival kuliner di pasar tersebut. Tujuannya untuk menggaet warga yang memiliki usaha di bidang kuliner agar dapat lebih berkembang.

Namun, pasar tersebut tidak bertahan lama. Pasalnya, minat masyarakat ternyata masih kurang.

Tak kehilangan akal, Pemdes pun memperbarui pasar dan mengubahnya menjadi rumah toko (ruko). Setelah dirombak, warga kembali lebih antusias. Ruko ini kemudian disewakan dan dikelola oleh BUMDes.

“Kami (BUMDes) mengelola ruko tersebut. Ada juga satu ruko yang tidak kami sewakan dan dijadikan kantor BUMDes,” kata Gunawan.

Selain menjadi kantor BUMDes, lanjutnya, ruko tersebut ditujukan untuk menjadi tempat memamerkan berbagai produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) warga Somosari.

“Rencana kami, semua produk yang ada di Somosari bisa dijadikan satu untuk dipamerkan di kantor BUMDes. Jadi, tamu dari luar desa berkunjung dapat mengetahui produk-produk UMKM Somosari dari satu tempat itu,” terangnya.

Gunawan mengatakan bahwa salah satu produk UMKM andalan warga Somosari adalah kopi. Biji kopi asli Somosari diproses dan diolah secara perorangan atau UMKM. BUMDes hanya membantu dan memberikan sarana promosi pemasaran kopi tersebut.

Terus mengembangkan potensi desa

Meski memiliki potensi yang cukup menarik, Gunawan mengakui bahwa BUMDes Somosari masih belum maksimal dalam pengelolaannya. Ia ingin mengembangkan potensi-potensi desa tersebut agar dapat meningkatkan pendapatan desa.

Desa Somosari sendiri merupakan salah satu peserta program Desa BRILiaN 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Program tersebut merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

Salah satu bentuknya adalah pelatihan dan pendampingan oleh BRI yang bertujuan untuk meningkatkan potensi desa.

Pada program Desa BRILiaN, Desa Somosari mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari BRI yang bekerja sama dengan Universitas Padjajaran.

“Walaupun belum bisa langsung direalisasikan, setelah pelatihan tersebut, kami sudah memiliki ide dan rencana yang cukup besar untuk mengembangkan hampir semua potensi yang ada di Desa Somosari,” ujar Gunawan.

Sebagai contoh, katanya, BUMDes Somosari ingin mengembangkan biji kopi Somosari, tidak hanya sebatas menjadi minuman, tetapi dapat menjadi parfum atau pewangi ruangan. Kemudian, BUMDes juga ingin mengelola tempat wisata yang ada menjadi lokasi perkemahan dengan pemandangan yang indah.

Gunawan pun berharap, program-program seperti Desa BRILiaN dapat dimanfaatkan, baik oleh BUMDes maupun warga, untuk mengembangkan potensi yang ada di desa.

Memanfaatkan layanan keuangan dari BRI

Selain ikut program Desa BRILiaN, Desa Somosari juga telah menggunakan berbagai layanan keuangan milik BRI.

“Warga desa sudah memanfaatkan AgenBRILink jauh sebelum BUMDes menyediakan layanan serupa. Biasanya, mereka menggunakan AgenBRILink untuk transfer uang dan tarik tunai,” kata Gunawan.

Selain itu, lanjutnya, walaupun berada di daerah pegunungan, warga Desa Somosari telah memiliki literasi keuangan digital dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan aplikasi BRImo yang membantu transaksi warga.

Salah satu kegunaan aplikasi itu adalah untuk scan barcode QRIS. Gunawan mengatakan bahwa hampir semua toko dan warung yang ada di desanya sudah bekerja sama dengan BRI menggunakan QRIS untuk pembayarannya.

“(Penggunaan QRIS) sudah sekitar dua tahun yang lalu. Setiap ada usaha di sini kebanyakan sudah menggunakan QRIS,” ujarnya.

Pelayanan keuangan BRI lain yang juga dimanfaatkan warga Desa Somosari adalah kehadiran Mantri BRI. Gunawan mengungkapkan bahwa Mantri BRI sangat membantu warga dan BUMDes untuk mendapatkan berbagai informasi terkait layanan perbankan dari BRI.

“Komunikasi Mantri BRI dengan BUMDes juga cepat. Kalau ada info terkait BRI selalu cepat disampaikan, termasuk juga informasi mengenai Desa BRILiaN 2023,” terangnya.

Ingin meningkatkan potensi desa agar lebih maju dan kreatif di masa depan? Masyarakat desa di mana pun di Indonesia berkesempatan mengikuti jejak desa-desa yang menjadi peserta program Desa BRILiaN.

Raih kesempatan jadi Desa BRILiaN tahun berikutnya dengan mengunjungi atau menghubungi Kantor BRI Unit dan Mantri BRI Unit terdekat yang akan membantu pendaftaran.

Yuk, jadikan desamu sebagai salah satu Desa BRILiaN.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com