Kabar lpdb-kumkm

LPDB-KUMKM: Target Penyaluran Dana Bergulir Rp 1,85 Triliun pada 2024

Kompas.com - 03/04/2024, 11:37 WIB

KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,85 triliun pada 2024.

Demi mencapai target tersebut, LPDB-KUMKM menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk pembiayaan konvensional dan 40 persen untuk pembiayaan syariah. Adapun yang menjadi fokus utama adalah sektor riil dengan alokasi dana sebesar Rp 600 miliar.

"LPDB-KUMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koperasi sektor riil melalui ekosistem yang dibangun bersama offtaker, dalam rangka memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Selain itu, LPDB-KUMKM juga mengambil langkah strategis dengan menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dalam dalam upaya pengembangkan Standar Akuntansi Koperasi di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bergulir.

Ia menambahkan, LPDB-KUMKM juga menerapkan aturan dan kriteria yang jelas dan konsisten dalam proses penyaluran dana bergulir.

"Kami harus tegakkan aturan, termasuk pendampingan LPDB (perlu) mengikuti aturan yang ada agar proses pengajuan dana bergulir dapat berjalan dengan lancar dan berkinerja baik," ujarnya.

Sementara dalam menjalankan pendampingan, LPDB-KUMKM juga menginkubasi koperasi agar memiliki kinerja yang sehat dan tata kelola yang baik.

"LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi," kata Supomo.

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan, selain strategi penyaluran, pihaknya juga terus memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) yang tersebar di lima provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Kami terus memperkuat peran Satgas ini, serta melaksanakan Sosialisasi dan juga bimbingan teknis secara insentif sehingga koperasi yang mau mengajukan proposal pinjaman atau pinjaman dana bergulir bisa mendapatkan informasi dan pelayanan yang tepat," kata Oetje.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com