Advertorial

Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras untuk Serap Produksi Dalam Negeri

Kompas.com - 06/04/2024, 11:50 WIB

 

KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah telah menerapkan fleksibilitas harga gabah dan beras mulai 3 April 2024. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan dalam negeri.

“Dengan adanya fleksibilitas harga ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menjadi safety net atau jaring pengaman bagi para sedulur (saudara) petani agar harga dapat terjaga dengan baik. Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan memengaruhi harga,” tutur Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Ia mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) secara konsisten mengingatkan agar harga di tingkat petani tetap terjaga saat panen raya padi.

Untuk memastikan hal tersebut, kata Arief, pemerintah bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Bulog bertugas untuk melakukan penyerapan produksi dalam negeri sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Pernyataan tersebut disampaikan Arief saat mendampingi Presiden RI Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Gudang Bulog Pematang Kandis, Kabupaten Merangin, Rabu (3/4/2024) dan Gudang Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, Kamis (4/4/2024).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa pemerintah sedang giat melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan stok CBP selama masa panen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan bahwa Perum Bulog sedang berupaya maksimal dalam menyerap gabah dan beras lokal untuk memenuhi persediaan stok CBP guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Selain meningkatkan ketahanan pangan, menurutnya, penyerapan gabah dan beras dalam negeri selama masa fleksibilitas harga juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembelian dengan harga yang stabil untuk pangan pokok.

"Fleksibilitas harga gabah dan beras memungkinkan kami untuk melakukan pengadaan dalam negeri secara optimal guna memenuhi kebutuhan pangan nasional," imbuh Suyamto.

Dengan upaya pengadaan tersebut, lanjutnya, stok beras nasional bisa terpenuhi melalui pengadaan dalam negeri. Langkah ini juga diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi petani dengan pembelian yang baik oleh Bulog.

Suyamto menegaskan bahwa pemenuhan stok nasional melalui pengadaan dalam negeri selalu menjadi prioritas utama bagi Bulog.

Salah satu penerima manfaat, Meilani (52), berharap agar program beras Bantuan Pangan yang diterimanya setiap bulan dari pemerintah dapat terus tersedia untuk masyarakat.

Menurut warga Kelurahan Manggis, Kabupaten Bungo itu, program tersebut sangat membantu dalam meringankan beban ekonomi keluarganya.

“Kami sangat senang dengan program beras dari pemerintah ini yang kami terima setiap bulan. Setidaknya kami sekeluarga bisa menikmati beras yang bagus tanpa harus membelinya. Untuk kami sekeluarga yang hidupnya pas-pasan, beras 10 kilogram (kg) setiap bulan ini tentunya sangat meringankan beban yang kami rasakan. Semoga ke depannya program ini terus ada,” tutur Meilani.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya itu, Presiden Jokowi didampingi oleh sejumlah pihak, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jambi Al Haris, dan Bupati Bungo Mashuri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com