Advertorial

Cerita Penjual Ayam Kampung yang Terbantu Kredit Ultramikro dari AgenBRILink

Kompas.com - 07/04/2024, 16:55 WIB

KOMPAS.com - "Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan," begitulah kata warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), Safitriani, menirukan kata bijak yang umum diketahui masyarakat.

Bagi Safitriani, seseorang yang betul-betul bertekad dan memberikan yang terbaik pasti bisa mengatasi segala rintangan serta mewujudkan impian yang dicita-citakan.

Seperti pengalamannya. Ia yang dulunya berstatus ibu rumah tangga dan cukup bahagia dengan apa yang dimiliki seketika memiliki keinginan untuk menghasilkan uang agar dapat menunjang kebutuhan keluarga.

"Hal itulah yang mendorong saya untuk berjualan ayam kampung," ujar Safitriani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/4/2024).

Ide untuk memulai usaha jual beli ayam kampung muncul saat dirinya mengobrol dengan para tetangga di warung sayur.

Saat itu, para pedagang mengaku sering kesulitan mendapatkan ayam kampung. Alhasil, banyak dari masyarakat yang tidak bisa mendapatkan ayam kampung saat ingin membelinya.

Di sisi lain, masalah tersebut justru jadi peluang bagi Safitriani yang mempunyai kenalan peternak ayam kampung di wilayah pelosok, tapi tidak memiliki akses untuk menjualnya ke kota.

Melihat dua permasalahan tersebut, dia pun terbesit untuk menjadi jembatan dengan cara membeli ayam kampung dari daerah dan memasoknya ke warung-warung.

"Awalnya dari situ. Kemudian, saya mulai memasok ayam kampung ke warung-warung," ucapnya.

Meski demikian, perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah. Dia mengaku sempat terkendala dengan pendanaan.

Untuk mengatasi masalah itu, mulanya Safitriani mencoba untuk menyisihkan sedikit demi sedikit uang yang diberikan suami sebagai modal usaha. Namun, modal itu habis karena ia harus mencukupi kebutuhan dapur.

Meski begitu, Safitriani tak menyerah dan mencoba mencari jalan lain. Sampai pada akhirnya, ia pun datang ke Agen BRILink yang ada di sekitar rumahnya.

Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Bak gayung bersambut, Safitriani ditawari produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Produk kredit atau pinjaman ultra mikro KECE itu memiliki plafon hingga Rp 10 juta. Pinjaman ini dapat diakses masyarakat melalui AgenBRILink yang menjadi mitra Umi BRI.

"Persyaratannya mudah, yakni cukup e-KTP saja. Prosesnya juga cukup mudah dan cairnya cepat. Saya cuma butuh waktu empat hari kerja dan langsung cair," tutur Safitriani.

Safitriani mengungkapkan, dia awalnya mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta. Dana tersebut digunakannya untuk modal usaha jual beli ayam kampung.

Adapun dalam satu bulan, dia bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 3 juta.

"Pinjaman Rp 2 juta saya di awal itu sudah lunas. Sekarang pinjam lagi Rp 5 juta karena mau lebaran. Jadi, permintaan ayam juga meningkat," kata Safitriani.

Safitriani mengaku, dirinya sangat terbantu dengan program pinjaman KECE. Sebab, berkat program tersebut, ia kini tidak lagi hanya bergantung pada pendapatan suami yang tidak menentu.

Atas semua manfaat yang diberikan, Ia pun ingin agar program KECE dari BRI bisa terus berlanjut di masa depan

"Pinjaman KECE sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha. Apalagi, saya masih punya dua anak yang masih sekolah dan harus dibiayai," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan akan terus mendorong pemberdayaan segmen ultramikro sebagai upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia secara optimal.

“Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha ultramikro akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha. Di samping itu, pembiayaan juga mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada kelompok ini sehingga dapat membuka ruang usaha jadi tumbuh lebih luas. Dengan begitu, saving capacity pun ikut meningkat,” kata Supari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com