Advertorial

5 Permainan Edukasi Keuangan Anak, Cocok untuk Ngabuburit ala Tabungan BRI Junio

Kompas.com - 08/04/2024, 11:13 WIB

KOMPAS.com - Ramadhan adalah momen yang istimewa bagi setiap umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan suci ini, semua umat Islam berkesempatan untuk semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa dan menyucikan diri melalui ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam.

Bagi orang dewasa yang sudah terbiasa, puasa tentu bukan tantangan yang berat. Namun, bagi anak-anak, bisa jadi sebaliknya.

Oleh karena itu, tak jarang jika banyak anak-anak yang merasa uring-uringan karena tak sabar untuk menunggu waktu berbuka.

Untuk membantu mengalihkan anak dari masalah tersebut, orangtua biasa mengajaknya ngabuburit dengan melakukan sejumlah permainan seru dan manfaat. Contohnya, bermain gim yang memiliki nilai edukasi, termasuk soal keuangan.

Apa saja gim yang menyenangkan sekaligus dapat memberikan edukasi soal keuangan bagi anak? Berikut ulasannya.

  1. Cashflow for kids

Cashflow for Kids adalah permainan papan yang cocok untuk dimainkan oleh anak berumur enam tahun ke atas. Permainan ini diciptakan oleh pebisnis andal Robert T Kiyosaki.

Dalam permainan itu, anak akan belajar cara mengendalikan uang, memahami prinsip arus kas, dan mengembangkan kepercayaan diri dalam membuat keputusan investasi.

Cashflow for Kids juga tersedia dalam format daring. Kamu bisa mengaksesnya di laman poordad.com dan aplikasi gim di ponsel.

  1. Monopoli

Monopoli adalah permainan legendaris yang menjadi salah satu permainan edukasi tentang keuangan hingga saat ini.

Permainan itu diciptakan oleh Lizzie Magie di Amerika Serikat pada 1903. Monopoli awalnya dikenal dengan nama The Landlord’s Game.

Tak hanya menyajikan hiburan, Monopoli juga menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan anak tentang mengelola keuangan dan dampak dari setiap keputusan finansial.

Selain itu, anak juga dapat belajar tentang dunia investasi dalam properti, melatih keterampilan matematika dasar, mengatur uang kas, membayar pajak, dan menghadapi konsekuensi membayar denda serta sewa.

  1. Football Manager

Bagi anak yang menyukai sepak bola, Football Manager bisa jadi permainan yang cocok untuk dalam belajar mengelola keuangan.

Seperti diketahui, permainan tersebut tidak sekadar melatih pemainnya untuk meramu taktik permainan jitu berdasarkan karakter pemain dan strategi musuh, tapi juga mengatur keuangan.

Anak harus melihat arus kas keuangan dan mengaturnya dengan melihat aspek pemberian gaji pemain, biaya bonus pemain, bahkan cicilan pembelian pemain.

Tak hanya itu, anak juga harus pandai dalam melakukan investasi berbasis pemain dengan melihat potensinya.

  1. Cities: Skyline

Cities: Skylines adalah permainan membangun sebuah kota yang melibatkan banyak aspek keuangan.

Maka dari itu, bagi anak yang tertarik dengan permainan simulasi pembangunan kota dan ingin mengasah keterampilan mengelola keuangan, Cities: Skylines adalah pilihan yang tepat.

Sebab, pada gim ini, anak tidak hanya belajar tentang membangun gedung dan jalan, tetapi juga menentukan pajak serta mengatur arus kas keuangan kota.

  1. 5. Hay Day

Hay Day adalah permainan yang dapat melatih pemain belajar lebih dalam tentang keuangan. Dalam permainan ini, orangtua dapat mengajak anaknya untuk memahami konsep pendapatan dan pengeluaran melalui sejumlah aktivitas, seperti beternak serta bertani.

Anak dapat belajar bagaimana memenuhi permintaan konsumen dengan mengembangkan peternakan mereka.

Dari hasil penjualan produk yang dilakukan, mereka bisa belajar tentang cara meningkatkan pendapatan dan mengelola uang dengan bijaksana.

Berkat itu, permainan Hay Days juga dapat berfungsi dalam membantu anak untuk memahami pentingnya mengatur keuangan sejak dini.

Itu tadi sejumlah permainan edukasi keuangan yang bisa orangtua lakukan bersama anak untuk ngabuburit.

Setelah bersenang-senang dengan berbagai permainan edukasi keuangan, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu cara untuk mengimplementasikan hal tersebut adalah dengan mengajarkan anak untuk mulai menabung dan mengelola keuangannya.

Untuk menabung, Tabungan Britama Junio dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI dapat menjadi solusi tepat. Tabungan ini diperuntukkan bagi anak usia 0-12 tahun dan di atas 12 tahun hingga 17 tahun.

Pembukaan tabungan itu pun mudah dan dapat dilakukan secara daring melalui BRImo. Orangtua dapat membantu anak dalam prosesnya. Setoran awal yang terjangkau, mulai dari Rp 100.000, pun dapat memudahkan anak untuk memulai kebiasaan menabung.

Tidak hanya itu, Tabungan Britama Junio juga menawarkan suku bunga kompetitif, kemudahan bertransaksi online, Debit BRI berchip dengan desain menarik, dan akses ke ATM BRI di seluruh Indonesia.

Berikut adalah cara membuka Tabungan Britama Junio.

  • Login ke aplikasi BRImo.
  • Klik "Rekening Lain" beberapa kali lalu pilih "Buka Rekening Baru".
  • Pilih jenis Tabungan BRI Junio.
  • Pilih opsi "Pilih Rekening" dan pilih kantor cabang BRI terdekat.
  • Isi data diri anak dan tujuan pembuatan rekening.
  • Pilih opsi "Lanjutkan" dan pembuatan rekening selesai.

Ramadhan dan Tabungan BRI Junio adalah kombinasi yang tepat untuk melatih kedisiplinan keuangan anak.

Orangtua dapat memanfaatkan bulan suci ini untuk mengajarkan anak tentang filosofi puasa yang berkaitan dengan menahan hawa nafsu dan konsumsi berlebih.

Kemudian, ajarkan anak untuk menabung sebagian dari THR mereka di Tabungan BRI Junio. Dengan begitu, anak akan belajar untuk mengelola keuangan dengan baik sejak dini. Kebiasaan menabung ini akan bermanfaat bagi masa depan mereka.

Informasi selengkapnya mengenai Tabungan BRI Junio, bisa dikunjungi di laman bbri.id/junioviabrimo.

#TabunganBRIJunio #TabunganAnak #TabunganBRI #JunioviaBRImo #TabunganBRIPasBuatmu

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau