Advertorial

Waspada Penipuan Online, Simak Tip Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

Kompas.com - 12/04/2024, 12:31 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus melakukan sejumlah edukasi kepada masyarakat agar transaksi yang dilakukan pada hari Lebaran dapat berjalan secara aman.

Seperti diketahui, kebutuhan transaksi, mulai dari membayar zakat hingga pemberian tunjangan hari raya (THR) diperkirakan meningkat jelang momen hari raya Lebaran.

Semua kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan mudah secara online.

Nasabah BRI pun bisa melakukan transaksi keuangan tersebut dengan mudah, aman, dan nyaman melalui Super Apps BRImo. Melalui berbagai fitur BRImo, nasabah dapat memanfaatkan layanan transaksi tanpa kartu, seperti setor tunai, transfer uang, dan Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Selain itu, nasabah juga dapat menggunakan BRImo untuk membayar tagihan bulanan, seperti listrik, PDAM, pascabayar, Telkom, TV kabel dan internet, asuransi, serta cicilan.

Meski memberikan kemudahan, tapi transaksi digital, termasuk yang dilakukan melalui BRImo, harus tetap diimbangi dengan pembaruan pengetahuan tentang pentingnya bertransaksi digital secara aman.

BRI dalam siaran persnya, Jumat (12/4/2024), membeberkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar transaksi digital dapat berjalan aman:

  1. Apabila bertransaksi menggunakan QRIS, pastikan lokasi dan nama merchantsesuai dengan tujuan transaksi.
  2. Berhati-hati dalam menggunakan koneksi WiFi publik. Ini lantaran koneksi WiFi publik yang rentan terhadap serangan hacker, malware, dan penyadapan.
  3. Gunakan kata sandi yang kuat atau atau aktifkan two factor authentication(2FA)
  4. Aktifkan pemberitahuan atau notifikasi transaksi agar Anda dapat segera mengetahui setiap aktivitas, terutama transaksi yang

Selain semua hal tersebut, nasabah juga diimbau untuk terus waspada jika terdapat nomor tidak dikenal yang mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .APK, khususnya yang mengatasnamakan BRI.

Masyarakat dapat mencegah kejahatan tersebut lebih dini dengan tidak membuka dokumen dan aplikasi yang diberikan oleh nomor tak dikenal.

Terkait dengan hal itu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha mengatakan, nasabah juga harus tetap waspada dengan penipuan modus social engineering atau soceng.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha.Dok. BRI Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha.

“Modus yang diterapkan pelaku kerap terlihat meyakinkan sehingga korban mengalami kerugian material maupun non-material,” ujar Arga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Arga menambahkan, pelaku coba memperdaya korban dengan mengirimkan dokumen berformat .APK atau aplikasi agar korban secara sadar memberikan izin kepadanya untuk mengakses data dan perangkat pribadinya secara penuh, termasuk short message service (SMS), keyboard, mikrofon, dan kamera.

“Ini yang kemudian menjadi jalan bagi kejahatan perbankan. Sebab, data-data yang diperlukan untuk transaksi bersifat pribadi dan rahasia dikuasai oleh para penipu. Misalnya, penipu dapat menguasai username dan password pada aplikasi mobile banking serta SMS dari bank yang berisi kode one time password (OTP). Alhasil, transaksi perbankan korban melalui mobile banking dapat berjalan sukses,” kata Arga

Apabila terdapat keraguan atau kecurigaan saat menerima pesan dari nomor yang tak dikenal, selalu hubungi dan verifikasikan kepada institusi yang bersangkutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com