Advertorial

Tembus Hotel Berbintang, Ini Cerita Nasabah PNM Mekaar yang Sukses Jalankan Bisnis Jamu

Kompas.com - 19/04/2024, 10:12 WIB

KOMPAS.com– Banyak masyarakat di Tanah Air belum mengetahui cara mendapatkan modal untuk menjalankan usaha. Lantaran minim literasi keuangan, tak sedikit masyarakat memanfaatkan pinjaman online (pinjol) serta rentenir untuk memperoleh modal usaha.

Padahal, ada opsi yang lebih baik untuk mendapatkan modal usaha, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan serta program Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dari PT PNM.

Kebingungan terkait modal usaha juga sempat dialami Dewi, pelaku usaha jamu asal Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Perempuan yang piawai mengolah tanaman rimpang itu merintis usaha jamu kecil-kecilan pada 2018.

Saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, Dewi mengaku bingung lantaran kehabisan modal untuk meneruskan usaha yang sudah dirintis.

Awalnya, ia hendak mencari modal dengan mengajukan pinjaman lewat aplikasi pinjol. Namun, ia takut terjebak jerat pinjol ilegal dengan bunga tinggi.

Dewi pun ingin mencoba mengajukan KUR. Namun, ia merasa bukan seorang yang bankable sehingga tidak mampu memenuhi syarat untuk mendapat kredit bank.

Ia pun hampir meminjam uang kepada rentenir karena dianggap lebih mudah. Lantaran bunganya tinggi, Dewi mengurungkan niat tersebut.

Sampai akhirnya ia mendapatkan informasi tentang program PNM Mekaar. Untuk ikut program PNM Mekaar, pelaku usaha tidak harus memiliki agunan dan usaha yang sudah mapan. Bahkan, orang yang baru akan memulai usaha juga bisa mendapatkan pinjaman dari PNM Mekaar.

Karena itulah, Dewi akhirnya memutuskan mengajukan modal kerja dari program PNM Mekaar. Ia bersama ibu-ibu di Bekasi Utara membentuk kelompok Mawar Blok A.

Ia pun dipercaya menjadi ketua Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), sebutan kelompok binaan PNM Mekaar.

Lewat program Mekaar, ia mendapatkan modal finansial. Awalnya, Dewi hanya meminjam Rp 2 juta. Namun, seiring bisnis yang digeluti semakin berkembang, Dewi dapat meminjam modal hingga Rp 9 juta.

Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan modal intelektual dari PNM berupa pengembangan pengetahuan. Berkat hal itu, produk jamu yang semula hanya satu jenis kini makin beragam menjadi lebih dari 10 produk.

“Saya yang bangga saat ini kemasan saya lebih bagus dan siap masuk ke pasar mana pun. Saya juga diajarkan membuat brand. Saat ini, brand saya diberi nama ‘Minuman Kesehatan Dewi Poetri’,” ujar Dewi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Berkat modal sosial yang diberikan PNM Mekaar, Dewi kini berhasil memperluas pasar untuk menggaet konsumen.

“Berkat PKM dan pembinaan Mekaar, produk saya telah masuk hotel berbintang. Saya juga dibantu membuat manajemen reseller dan telah masuk ke berbagai e-commerce. Dengan komunitas yang terbentuk, saya bisa jualan lewat TikTok dan grup-grup WhatsApp,” terang Dewi.

Ia pun setuju dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong kaum perempuan untuk memulai usaha dengan bergabung dengan program Mekaar.

Bahkan, ada anggota kelompok yang masih mengontrak juga bisa mendapatkan modal kerja dari PNM Mekaar.

“Berbeda dengan pinjol, pinjaman dari PNM Mekaar sangat membantu karena nasabah benar-benar dibina dan didampingi. Anggota PKM saya yang belum punya Nomor Induk Berusaha (NIB) pun dibantu mendapatkannya. Produk saya sekarang kemasannya sudah modern berkat modal dari PNM sehingga semakin banyak reseller yang bergabung,” kata Dewi.

Solusi permodalan kaum perempuan

Kepala Sekretariat Perusahaan PNM L Dodot Patria Ary mengatakan, program PNM Mekaar merupakan solusi permodalan bagi kaum perempuan Indonesia dari keluarga prasejahtera. Program tersebut sesuai bagi siapa pun yang ingin memulai usaha. Terlebih, bagi masyarakat yang bisnisnya sudah berjalan.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak terkecoh dengan pinjol resmi bernama MEKAR. Sebab, PNM tidak menjalankan usaha pinjol.

Diakui Dodot, nama brand pinjol tersebut sekilas mirip dengan program PNM Mekaar.

“Tolong ini bisa digarisbawahi, program PNM Mekaar tidak hanya memberikan uang semata, tetapi juga pendampingan sampai usaha kepada nasabah agar berhasil. Jika usaha nasabah sudah naik kelas, ia bisa mengakses kredit yang lebih besar ke BRI. Sampai hari ini, sudah 1,2 juta nasabah PNM yang naik kelas,” jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com