Advertorial

Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tip Jalani Usaha Sambal

Kompas.com - 24/04/2024, 18:14 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat dengan pencipta merek sambal Wanstin, Sri Agustin? Nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) milik PT Permodalan Madani Nasional (PNM) ini pernah dipuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara yang dihadiri 3.000 nasabah PNM Mekaar di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).

Kala itu, Sri dipuji lantaran kreatif memberi nama usaha sambalnya dengan menggabungkan nama Wawan—suami Sri—dan namanya sendiri. Nama brand dari gabungan nama ini pun mudah diingat, ditambah lagi kemasan produk yang bagus.

Sri memang dikenal sebagai nasabah yang kreatif dan inovatif. Baginya, mengelola usaha sambal memang menuntut kreativitas dan inovasi. Sebab, harga dasar produk pangan dapat berubah secara fluktuatif seiring perubahan permintaan konsumen dan musim.

Harga bahan baku, seperti cabai, bisa turun saat musim panen, tetapi naik menjelang puasa dan Lebaran.

Sri Agustin menyadari bahwa setiap bisnis memiliki siklusnya sendiri, termasuk pada industri sambal. Pada 2019, ia hampir menghentikan bisnis sambalnya karena kehabisan modal. Dari situ, ia memutuskan untuk menjadi nasabah Mekaar dan bisnisnya mulai tumbuh.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/4/2024), ia membeberkan rahasia mengembangkan usaha yang dirintis sejak 2014.

Pertama, cintai usaha yang dikelola. Kecintaan terhadap usaha yang dikelola dapat membantu pelaku usaha dalam memahami kelemahan dan kelebihan serta ritme bisnis dengan lebih baik.

Kedua, kenali konsumen secara lebih dekat. Dengan cara tersebut, ia dapat mengomunikasikan informasi produknya kepada pembeli secara efektif dan efisien, terutama saat harga bahan baku berubah.

Ketiga, pisahkan keuangan usaha dari keuangan pribadi untuk menjaga keseimbangan finansial. Pemisahan ini penting dilakukan agar keuangan bisnis dapat terpantau.

Sri pun memberikan saran khusus kepada nasabah PNM Mekaar untuk selalu berpartisipasi dalam Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) yang diadakan setiap minggu guna mendapatkan ide-ide baru dalam penyempurnaan produk dan perluasan pasar.

“Eksistensi bisnis kita sangat didukung oleh komunitas yang kita bangun, terutama kelompok Mekaar. Ibu-ibu yang tergabung di kelompok Mekaar ternyata dapat meningkatkan penjualan sambal saya. Mereka membeli sambal saya dan banyak juga yang menjadi reseller. Mereka jadi tambah pendapatannya,” ujar Sri.

Sri menyatakan bahwa menjadi nasabah Mekaar memberikan banyak manfaat. Selain mendapat modal kerja, ia juga mendapatkan pembinaan dalam pengembangan produk dan pasar.

“Saya akui, setelah menjadi nasabah Mekaar, usaha saya makin berkembang,” ujar Sri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com