Advertorial

Bedah Jantung Anak Kini Lebih Nyaman dengan Teknik Minimal Invasif

Kompas.com - 25/04/2024, 15:55 WIB

KOMPAS.com – Jantung ibarat mesin vital bagi manusia. Organ ini berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi. Bagi bayi dan anak-anak, jantung yang sehat menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Namun, tak jarang bayi dan anak-anak dihadapkan pada kondisi jantung yang kurang sempurna. Di sinilah, peran operasi bedah jantung hadir untuk memperbaiki atau mengganti bagian jantung yang tak berfungsi dengan baik.

Ahli bedah jantung Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Ismail Dilawar, SpBKTV Subsp JD (K) menjelaskan bahwa bedah bypass jantung kini dapat dilakukan dengan teknik minimal invasif. Teknik ini menyederhanakan prosedur operasi sehingga lebih nyaman bagi pasien.

"Tujuan utama tetap operasi bypass, tapi kami membuatnya lebih simpel dan minimalis. Bagian yang tidak perlu dikerjakan, tidak akan dikerjakan,” jelasnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/4/2024).

Keunggulan teknik minimal invasif tak hanya terletak pada kesederhanaan prosedurnya. Teknik ini juga memperkecil risiko terhadap pasien, termasuk meminimalkan bekas luka dan rasa tidak nyaman pascaoperasi.

Berbeda dengan bedah konvensional yang melibatkan pemotongan tulang dada, teknik minimal invasif hanya menyentuh celah iga dengan luka kecil (3-5 cm) menggunakan alat endoskopi.

"Operasi konvensional menggunakan banyak alat yang berisiko bagi pasien. Dengan meminimalkan alat, risikonya pun semakin kecil," jelas dr Ismail.

Lebih dari itu, teknik minimal invasif pada operasi bedah jantung anak juga menjaga peluang tumbuh kembang anak tetap optimal. Pemotongan tulang dada pada bedah konvensional dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah perkembangan di kemudian hari.

"Anak-anak masih dalam masa perkembangan. Memotong tulang dada dapat mengganggu proses tersebut," ujar dr Ismail.

Perlu diketahui, prosedur bedah jantung pada anak sangat bergantung pada jenis penyakit yang dialami. Beberapa contohnya adalah penyakit jantung kongenital, seperti kebocoran dinding jantung, kelainan katup jantung, atau kelainan pembuluh darah.

Bagi dr Ismail, masa depan anak-anak dengan kondisi tersebut tak boleh terenggut oleh kelainan jantung. Mereka punya harapan hidup yang panjang sehingga harus ada upaya atau tindakan untuk memaksimalkan kesehatannya.

“Oleh karena itu, operasi diperlukan untuk membantu jantung tumbuh sehat,” imbuhnya.

Cardiovascular Center Mayapada Hospital hadir sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung pada anak.

Dilengkapi dengan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, peralatan canggih, dan teknologi terkini, Cardiovascular Center Mayapada Hospital siap memberikan penanganan komprehensif, mulai dari skrining, diagnosis, operasi jantung, hingga rehabilitasi jantung.

Layanan kegawatdaruratan jantung pun tersedia 24 jam untuk memastikan keselamatan dan kesehatan anak Anda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com