Advertorial

Cerita Nagari Taram, Desa BRILiaN 2023 yang Berhasil Ubah Irigasi Pertanian Kapalo Bando Jadi Obyek Wisata 

Kompas.com - 26/04/2024, 16:24 WIB

KOMPAS.com – Potensi desa bisa dikembangkan dari mana saja. Asal ada pengelolaan secara baik, bendungan irigasi pun bisa dikembangkan sebagai potensi wisata.

Hal itulah yang dilakukan Pemerintah Nagari Taram di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Perangkat nagari setempat menjadikan Kapalo Banda sebagai obyek wisata menarik untuk wisatawan.

Wali Nagari Taram Nanang Anwar menjelaskan, Kepala Bando mula-mula hanya sebatas irigasi pertanian dan lahan warga. Karena pemandangan sekitar bendungan bagus dengan kondisi air yang bersih, masyarakat bersama Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) berinisiatif mengubahnya menjadi tempat wisata.

Kapalo Banda, lanjut Nanang, dikelola langsung masyarakat secara gotong royong. Kebanyakan dari pengelola dulunya adalah petani dan pengangguran. 

“Sekarang, selain meningkatkan taraf kehidupan mereka sendiri, masyarakat yang mengelola juga berkontribusi dalam pengembangan wisata di Nagari Taram,” kata Nanang kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Berkat pengelolaan yang baik, ekowisata itu mampu mendatangkan pendapatan asli desa dengan 3.000 pengunjung per hari ketika musim libur.

Menariknya lagi, Kapalo Bando juga berkaitan dengan tradisi Balimau yang kerap diadakan sebelum Ramadhan.

“Terkait pengembangan, kami serahkan langsung kepada pengelola. Sudah ada juga paket wisata ke beberapa lokasi sekitar Kapalo Banda, seperti Surau Tuo dan Makam Ibrahim Mufti,” jelas Nanang.

Selain Kapalo Bando, Nagari Taram juga memiliki potensi desa yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, yaitu rice milling unit (RMU). Terdapat 25 RMU yang masih aktif beroperasi untuk mengolah padi menjadi beras yang siap dijual.

Saking banyaknya, daerah-daerah lain, seperti Agam, Pasaman, dan Pesisir Selatan, mengandalkan RMU di Nagari Taram untuk mengolah gabah hasil panen di daerahnya.

“Kami membantu pengelolaan beras dari daerah-daerah lain, kemudian dijual ke pasar. Industri ini sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu dan hasil penggilingannya selalu baik,” jelas Nanang.

Dengan potensi desa yang sudah berkembang dengan baik, Nanang pun percaya diri mengikutkan Nagari Taram pada program Desa BRILiaN 2023 yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI.

Desa BRILiaN sendiri merupakan program pemberdayaan desa dari BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Upaya ini dilakukan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

Nagari Taram pun berhasil masuk ke dalam 15 Besar Desa BRILiaN 2023 

“Kami menampilkan apa yang sudah dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat Nagari Taram. Tidak ada persiapan khusus. Meski tidak juara, kami tetap bangga bisa masuk 15 besar,” ucap Nanang.

Pengembangan potensi lain di desa 

Nanang mengaku masih ada potensi desa yang bisa dikembangkan lebih jauh. Misalnya, usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dari olahan jamur tiram dan jagung. Kedua komoditas ini merupakan hasil panen dari hutan bersama Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kapalo Banda Taram.

Ada pula produk madu dari lebah galo-galo dan rendang siap makan dari usaha masyarakat sekitar. Sayangnya, menurut Nanang, usaha tersebut belum maksimal sehingga masih kurang memberikan dampak besar bagi para pelakunya.

“Pengelolaan UMKM tersebut belum maksimal, khususnya dari segi pemasaran. Sejauh ini, masyarakat baru bisa menjual dalam skala kecil saja, seperti di warung-warung,” ujar Nanang.

Nanang bersama perangkat nagari juga berencana mendirikan Museum Syekh Ibrahim Mufti untuk mendongkrak pariwisata Nagari Taram. Namun, rencana ini masih terkendala pada tahap kurasi barang-barang peninggalan yang sebagian besar disimpan oleh masyarakat.

“Memang ada rencana untuk membangun wisata religi juga di Nagari Taram. Museum itu akan dilengkapi dengan galeri dan pemberian informasi. Sebab, beliau adalah ulama besar di tanah Minangkabau,” ucap Nanang.

Rencana tersebut, kata Nanang, sudah disampaikan pada pelaksanaan Desa BRILiaN.

Adapun selama mengikuti program Desa BRILiaN, masyarakat mendapatkan pembinaan tentang pengelolaan hasil panen, seperti jagung, dari BRI. Pembinaan berupa pemberian informasi terkait pengolahan jagung menjadi camilan yang bisa dijual sebagai oleh-oleh.

Selain itu, BRI juga telah memberikan apresiasi tambahan kepada BUMNag yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan usaha masyarakat. 

“Saran yang diberikan selama pendampingan adalah BUMNag diminta membeli produk camilan itu, lalu dijual kembali di tempat-tempat wisata. Cara ini diharapkan dapat mendorong penjualan produk,” tutur Nanang.

BRI mudahkan transaksi masyarakat

Selain melalui program Desa BRILiaN, Nanang menilai BRI juga telah berperan dalam memudahkan proses transaksi masyarakat melalui Agen BRILink. Masyarakat cukup mengandalkan kehadiran AgenBRILink untuk kebutuhan pembayaran dan pembelian serta keperluan usaha.

“Cukup banyak masyarakat yang mengandalkan AgenBRILink untuk bayar tagihan dan kirim uang. Ada juga yang mengandalkannya untuk melakukan transaksi usaha, seperti membeli bahan baku dan membayar pinjaman,” jelas Nanang.

Nanang juga mengakui bahwa penggunaan produk BRI lain, seperti BRImo, sudah semakin banyak di Nagari Taram. Sebagian besar nasabah BRI di Nagari Taram mulai menggunakan BRImo untuk kemudahan transaksi. 

Namun, metode pembayaran QRIS belum terlalu masif diaplikasikan di Nagari Taram. Baru ada beberapa warung yang menyediakan pembayaran QRIS untuk memudahkan masyarakat.

Ke depan, Nanang berupaya agar QRIS juga bisa diterapkan di tempat wisata. Misalnya, untuk pembelian tiket atau pembayaran di area wisata.

“Rencananya akan semakin banyak toko yang menggunakan QRIS sebagai salah satu metode bayar. Semoga bisa segera terlaksana,” ucap Nanang.

Tertarik untuk meningkatkan potensi desa Anda agar lebih maju dan kreatif di masa depan sekaligus mengikuti jejak desa-desa peserta program Desa BRILiaN? Segera raih kesempatan jadi peserta Desa BRILiaN 2024.

Untuk mendapatkan informasi terkait pendaftaran, segera kunjungi atau hubungi kantor BRI dan mantri BRI yang ada di desa Anda. Jadikan desa Anda sebagai Desa BRILiaN selanjutnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com