Advertorial

Digitalisasi hingga Pemanfaatan Produk BRI, Kunci Sukses Desa Lenteng Barat Memajukan Ekonomi Desa

Kompas.com - 30/04/2024, 12:11 WIB

KOMPAS.com - Tinggal di kawasan desa bukan berarti tertinggal dengan perkembangan teknologi. Desa Lenteng Barat di Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, adalah satu contoh desa yang mampu bertransformasi dan merasakan dampak positif dengan memanfaatkan teknologi digital.

Langkah adaptif itu sejalan dengan visi Desa Lenteng Barat, yakni “Terbangunnya tata kelola pemerintahan desa yang santun, jujur, dan amanah guna mewujudkan Desa Lenteng Barat yang maju”. Demi mencapai visi tersebut, Pemerintah Desa Lenteng Barat melakukan digitalisasi.

Secara geografis, sebagian besar wilayah desa seluas 1.100,41 ha ini digunakan untuk area pertanian. Karena itu pula, lebih dari 50 persen total penduduk desa yang berjumlah 10.500 jiwa ini bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, dan peternak.

Tak mau ketinggalan dari wilayah lain, Desa Lenteng Barat pun berupaya memanfaatkan potensi alamnya dan memberdayakan masyarakatnya demi menuju desa berdaya. Beranjak dari hal inilah, digitalisasi desa mulai diterapkan.

Melalui digitalisasi, Sekretaris Desa (Sekdes) Lenteng Barat Halili yakin, Desa Lenteng Barat bisa berkembang menjadi desa cerdas. Desa cerdas yang dimaksud adalah desa yang mengikuti perkembangan zaman dan mampu mandiri, tetapi tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong-royong, dan spiritualisme yang menjadi kekuatan nilai lokal.

Impian itu perlahan direalisasikan oleh Badan Usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rodinda. Hal ini sejalan dengan visi BUMDes, yakni “wujudkan inovasi desa berbasis digitalisasi desa”.

“Untuk digitalisasi desa, kami di BUMDes mulai hadirkan fasilitas jaringan internet berupa WiFi sehingga bisa membantu koneksi dan komunikasi di sini. Kami juga mulai kembangkan aplikasi surat menyurat supaya tidak perlu repot lagi minta ke sini, tapi tinggal diunduh dari rumah, terkirim dalam bentuk pdf,” ujar Halili kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Ketika itu, akses internet di Desa Lenteng Barat sangat terbatas.

Untuk terhubung dengan jaringan internet, warga desa tidak bisa hanya mengandalkan kabel Telkom. Warga harus menambah lagi antena untuk mendapat sinyal yang disambungkan ke akses WiFi.

Melalui unit usahanya, BUMDes Rodinda memfasilitasi warga yang ingin memasang fasilitas internet WiFi di rumah.

“Karena kalau pakai paket internet masih lemah di sini. Makanya pasang WiFi. Penduduk di sini kalau satu rumah sudah ada yang punya WiFi, yang lain merasa harus punya juga. Merasa malu kalau numpang internet dari tetangga,” terangnya.

Akses internet memberikan dampak positif bagi desa. Masyarakat kini semakin mudah untuk mengetahui beragam informasi desa ataupun perkembangan di luar desa. Tak terkecuali, pelaku usaha mikro (UMKM) yang sudah semakin adaptif memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan transaksi jual beli.

Peran BUMDes bagi kemajuan desa

Direktur BUMDes Rodinda Achmad Lufti mengatakan, digitalisasi desa di Lenteng Barat tak hanya mencakup internet saja. Ada beberapa produk usaha yang juga dijalankan lewat BUMDes Rodinda, antara lain jasa percetakan, penjualan alat tulis, jasa transaksi keuangan, pembayaran iuran BPJS Kesehatan , pembayaran iuran BP Jamsostek, perpanjangan STNK, pembayaran Pajak Tanah dan Bangunan (PBB), dan lain-lain.

“Namun, fokus kami tidak hanya di digitalisasi desa. Kami juga punya unit usaha lain yang dikembangkan, seperti unit home industry dan kerajinan rakyat. Hasil produknya antara lain pandai besi, batik tulis, anyaman tikar, bahan pangan,” papar Lufti.

AgenBRILink BUMDes Rodinda, Desa Lenteng Barat.Dok. Desa Lenteng Barat AgenBRILink BUMDes Rodinda, Desa Lenteng Barat.

Keberadaan BUMDes berdampak positif terhadap ekonomi desa. Dalam dua tahun terakhir, BUMDes Rodinda berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PADesa),

Dampak lain adalah mengurangi angka pengangguran di tingkat desa dengan mengangkat 6 karyawan dan 4 pengelola unit usaha di BUMDes.

Pencapaian itu sukses mengangkat Desa Lenteng Barat. Desa ini berhasil masuk 15 besar pada ajang Program Desa BRILiaN 2023 Batch 3 yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

Lewat program tersebut, perangkat Desa Lenteng Barat dan anggota BUMDes Rodinda mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari BRI

Makin cepat dan mudah dengan produk BRI

Digitalisasi Desa Lenteng Barat terasa semakin lengkap dengan pemanfaatan produk BRI, mulai dari Simpedes, Agen BRILink, BRImo, QRIS BRI, aplikasi Stroberi Kasir, aplikasi Stroberi Tagihan, Localoka, dan Pasar.id.

Untuk transaksi keuangan, masyarakat Desa Lenteng Barat yang sudah menjadi nasabah BRI bisa menggunakan aplikasi BRImo. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur QRIS yang sangat praktis untuk menyelesaikan transaksi.

Cukup dengan pindai kode melalui gawai smartphone, transaksi pembayaran melalui QRIS di BRImo bisa dilakukan dengan cepat.

“Sekarang bayar lebih mudah, bayar tagihan angsuran, pajak. Transfer uang juga mudah. Kalau dulu, harus ke ATM dan lokasinya harus ke Kecamatan (Lenteng). Lebih kurang 5 km dari desa,” ungkap Lufti.

Lufti mengatakan, masyarakat juga sangat terbantu dengan kemudahan akses layanan perbangkan diberikan oleh BRI melalui AgenBRILink.

Untuk diketahui, AgenBRILink merupakan layanan perbankan tanpa kantor yang diinisiasi oleh BRI. Dalam implementasinya, BRI menggandeng nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan kepada masyarakat yang tidak memiliki rekening bank. Dari setiap transaksi, agen mendapatkan bagi hasil atau komisi dari BRI.

AgenBRILink mengakomodasi transaksi perbankan yang meliputi transfer, setor atau tarik tunai. Layanan tersebut juga bisa memfasilitasi transaksi keuangan lain, seperti bayar tagihan listrik, iuran BPJS Kesehatan, angsuran kredit, serta pembelian pulsa.

Lufti berharap, ke depan, pemerintah melalui sektor perbankan bisa memberikan dukungan yang kuat bagi desa-desa di Indonesia, mulai dari bantuan penyediaan infrastruktur, pelatihan keterampilan, hingga bantuan pendanaan bagi usaha kecil.

“Ini tantangan juga yang ada di desa. Dengan dukungan dari pemerintah, saya berharap, taraf hidup masyarakat desa meningkat dan akan menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan bagi desa,” imbuhnya.

Tidak hanya Lenteng Barat, desa lain di Indonesia juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti Program Desa BRILiaN. Jangan ragu untuk mengikuti program tersebut agar potensi desa Anda bisa dikembangkan.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai program Desa BRILiaN, segera kunjungi atau hubungi kantor BRI Unit atau Mantri BRI Unit di desa Anda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com