Advertorial

Terus Meningkat, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp 787,9 Triliun pada 2024

Kompas.com - 14/05/2024, 13:28 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus meningkatkan portofolio pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing.

Hingga akhir triwulan I-2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan BRI mencapai Rp 787,9 triliun atau setara dengan 66,2 persen dari total kredit yang disalurkan dan portofolio investasi government bond BRI.

Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa perseroan terus berkomitmen menerapkan pembiayaan berkelanjutan melalui implementasi environmental, social, and governance (ESG) sebagai dukungan terhadap program ekonomi hijau pemerintah.

Ia mengungkapkan, penyaluran kredit berkelanjutan ini tercatat tumbuh double digit, yakni sebesar 10,8 persen year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 710,9 triliun.

“Menyalurkan kredit berkelanjutan, BRI tetap berfokus pada penyaluran kredit kepada sektor  usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang mencapai Rp 700,1 triliun,” ujar Solichin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Kemudian, disusul dengan pembiayaan kepada sektor hijau senilai Rp 83,1 triliun, yang terdiri dari penyaluran kredit kepada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berwawasan lingkungan senilai Rp 54,84 triliun.

Pembiayaan BRI pada sektor hijau juga terdiri dari transportasi hijau sebesar Rp 11,78 triliun, energi terbarukan Rp 6,29 triliun, dan sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) lainnya sebesar Rp 10,17 triliun, mengikuti kemudian.

BRI juga memiliki portofolio investasi government bond berbasis ESG senilai Rp 4,7 triliun.

BRI terus upayakan pendanaan berbasis ESG

Selain dari sisi pembiayaan, BRI juga terus mengupayakan pendanaan berbasis ESG. Pada triwulan I-2024, BRI mencatat total bond outstanding sebesar Rp 37,2 triliun, termasuk Green Bond milik BRI senilai Rp 13,5 triliun yang diluncurkan secara bertahap pada 2022, 2023, dan 2024.

BRI mendapat pula pendanaan melalui sustainability-linked loans (SLLs) dan inclusivity-based securities.

Penghimpunan dana dan penyaluran kredit ke sektor hijau tersebut merupakan salah satu upaya BRI dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2050.

BRI melakukan berbagai inisiatif, dimulai dari perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk scope 1, scope 2, scope 3 yang mengacu kepada standar internasional.

Emisi scope 3 yang dihitung BRI juga mencakup financed emissions, yaitu emisi tidak langsung dari perusahaan-perusahaan yang mendapat pembiayaan dari BRI.

BRI lakukan upaya operational eco-efficiency program

Dari sisi operasional, BRI juga melakukan upaya operational eco-efficiency program yang bertujuan untuk menurunkan emisi perusahaan dari kegiatan operasional. Hal ini dilakukan melalui penggunaan 119 eco-friendly cars dan 150 motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor, serta instalasi solar panel di 93 unit kerja sebagai alternatif energi rendah emisi.

Tak hanya di dalam lingkungan bisnis dan operasional kantor, BRI juga berupaya memperluas upaya resiliensi terhadap perubahan iklim dengan melibatkan nasabah, Desa BRILiaN hingga komunitas luas melalui inisiatif BRI Menanam.

Program tersebut telah berhasil menanam 904.196 pohon dan menjangkau 2.593 desa di seluruh Indonesia dengan potensi penyerapan karbon dioksida mencapai 780.606 kilogram karbon dioksida ekuivalen (kgCO2e).

Melalui inisiatif-inisiatif terkait lingkungan, BRI berkontribusi pula terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan nomor satu, yaitu tanpa kemiskinan, dan nomor tujuh tentang energi bersih dan terjangkau.

BRI pun fokus untuk mencapai tujuan SDGs nomor delapan (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), nomor sepuluh (berkurangnya kesenjangan), nomor 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), dan nomor 13 (penanganan perubahan iklim).

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com