KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Reni Astuti mendesak agar setiap proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menampilkan detail informasi proyek pembangunan kota kepada masyarakat.
Selain menjadi bukti transparansi, informasi yang juga berisi masa waktu (timeline) pengerjaan proyek tersebut dapat meredam emosi dan kejengkelan warga.
“Warga Surabaya merupakan warga yang rasional. Saat terkena dampak kemacetan pengerjaan proyek, mereka akan jengkel. Biar tidak makin menggerutu, timeline proyek sebaiknya ditampilkan mencolok biar terbaca langsung oleh masyarakat,” jelas Reni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/5/2024).
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengamati bahwa banyak masyarakat Surabaya yang merasa kaget dan jengkel saat ada pengerjaan proyek, terlebih jika proyek tersebut memakan waktu lama.
“Kelihatannya (saja) jalan sudah baik, tapi tiba-tiba ada (proyek) bongkar saluran. (Masyarakat juga sering bertanya-tanya mengenai) kapan macet (berakhir) karena proyek box culvert. Kalau (informasi pengerjaan proyek) ditulis besar-besar akan ada kepuasan masyarakat dan (mereka juga jadi) mafhum. Toh, proyek itu untuk kepentingan yang jauh lebih besar, misalnya mengatasi banjir,” lanjut Reni.
Geber infrastruktur di triwulan pertama
Pada kesempatan sama, pimpinan DPRD Surabaya itu juga mengapresiasi langkah maju Pemkot Surabaya yang mengerjakan proyek infrastruktur lebih awal.
Proyek fisik pembangunan kota dimulai pada triwulan pertama. Dengan begitu, proyek dapat diselesaikan secara lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik.
Berkaitan dengan itu, Reni berharap agar informasi proyek infrastruktur disampaikan secara terbuka sehingga masyarakat lebih menghargai pengerjaan proyek walau sedikit mengganggu mobilitas.
“Dengan informasi terbuka, kontaktor juga akan terdorong untuk menuntaskan proyek sesuai target dan hasilnya juga akan terlihat,” kata wanita yang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.
Menurut dia, keterbukaan dalam pengerjaan infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam menyambut Hari Jadi ke-731 Kota Surabaya yang jatuh pada akhir Mei 2024.
Reni menilai bahwa perayaan tersebut harus menjadi momen untuk mempercepat penyelesaian problem kota di semua bidang.
“Perencanaan kota lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) harus tersampaikan ke masyarakat. Suara masyarakat lewat media dan warganet harus menjadi perhatian. Mari kita monitor bersama capaian Kota Surabaya,” imbuhnya.