Advertorial

Desa Sarimanis, Desa BRILiaN Penghasil Hortikultura yang manfaatkan Produk BRI untuk Meningkatkan Perekonomian

Kompas.com - 28/05/2024, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berada dekat di wilayah dataran tinggi dan hutan, Desa Sarimanis di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memiliki tanah yang subur dan lingkungan yang asri

Kepala Desa Sarimanis Herman Tarigan mengatakan, desanya unggul dalam potensi pertanian. Komoditas yang dihasilkan berupa wortel, kentang, tomat, cabe, kol, jeruk, dan kopi.

“Komoditas tersebut sebagian dikelola oleh warga dan sebagian lagi oleh usaha perorangan. Saat ini, sektor utama pertanian kami adalah wortel. Ada sekitar 70 persen petani wortel. Komoditasnya juga sudah dipasarkan hingga ke Pulau Jawa dan Kalimantan,” ujar Herman kepada Kompas.com, Senin (27/3/2024).

Keunggulan lain yang dimiliki Desa Sarimanis, lanjutnya, adalah gula aren. Gula aren yang dihasilkan oleh masyarakat cukup populer dan sudah dilakukan sejak dahulu.

“Di desa ini, (terdapat) banyak hutan. Sejak dulu, bertani gula aren sudah menjadi mata pencaharian (masyarakat desa). Oleh karena itu, petaninya juga sudah turun-temurun. Keunggulan gula aren kami adalah kualitasnya yang masih alami sehingga banyak yang pesan untuk obat,” kata Herman.

Ia mengaku bahwa pengembangan gula aren di desanya masih memiliki kendala. Pemasaran gula aren alami tersebut belum masi dan masih di lingkup desa. Kuota produksinya juga hanya cukup untuk dikonsumsi masyarakat desa.

Perlahan tapi pasti, kuota produksi ditingkatkan dan pemasaran bisa merambah hingga ke kabupaten lain. Produk gula aren Desa Sarimanis pun dipamerkan di acara-acara Dinas Pariwisata Kabupaten Karo dan acara provinsi.

“Kami juga produksi gula tualah, gula aren yang pakai kelapa. Sudah dipasarkan di pasar-pasar wisata dengan bantuan bimbingan dari kelompok usaha,” tuturnya

Selain potensi alam, Herman mengatakan bahwa masyarakat Desa Sarimanis juga selalu menjaga budaya.

“Kami ajari anak-anak budaya. Oleh karena itu, kami selalu mengadakan berbagai pertunjukan dan pagelaran budaya, seperti Tari Karo, di acara atau peringatan tertentu,” jelasnya.

Desa Sarimanis juga aktif mengadakan pesta tahunan tiap Mei yang bertujuan memanggil para perantau untuk pulang. Dengan demikian, mereka bisa bersilaturahmi dan kenal dengan masyarakat desa.

Dalam acara tersebut, masyarakat juga saling gotong royong mengeringkan sungai untuk mengambil bersama-sama.

“Dengan begitu, masyarakat jadi kumpul-kumpul, kan,” kata Herman.

Melengkapi potensi alam dan adat, Herman mengatakan bahwa pihaknya terus berinovasi untuk kemajuan desa. Teranyar, pihaknya sedang membentuk pembinaan untuk keluarga.

“Inovasi kami pada umumnya menyasar para petani. Kami berikan modal usaha lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sarimanis. Contohnya, kami jual pupuk pestisida kepada mereka biar tidak keluar (desa) untuk beli pupuk. Hal ini bisa mengentaskan pinjaman tengkulak yang buat warga susah,” kata Herman.

Kompak dengan BRI

Herman mengatakan, kemajuan desanya juga terbantu oleh PT. Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Sebagai salah satu Desa BRILiaN 2023, Desa Sarimanis mendapatkan pembinaan terkait pengelolaan ekonomi dari BRI.

Desa BRILiaN sendiri merupakan program pemberdayaan desa dari BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Upaya ini dilakukan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi guna mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goal (SDGs).

“Masyarakat kami hampir semua punya hubungan dengan BRI. Paling terbantu dengan pinjaman permodalan. Kalau tidak, tidak bisa berkembang. Saya pribadi sudah dari 2001 ikut kredit usaha rakyat (KUR) BRI. Kalau tidak ada modal, bertani akan susah,” jelasnya.

Herman menilai bahwa BUMDes, aparat desa, dan BRI berkoordinasi dengan baik. Mereka mengedukasi masyarakat untuk mengikuti program KUR.

“Kalau ada yang menunggak tagihan, para mantri BRI dan BUMDes juga bekerja sama dengan pemerintah desa. Kami bersama-sama bantu datangi rumah yang bersangkutan. Kami carikan solusinya bersama-sama,” katanya.

Selain permodalan, Herman juga mengatakan bahwa BRI kerap memberikan pelatihan kepada BUMDes.

“BUMDes, kan, ada usaha. Agar usahanya maju dan berkembang, BRI berikan pelatihan dalam mengelolanya. Aparat desa juga sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan,” katanya.

Berkat peran aktif dari para mantri BRI, Herman pun merasa bahwa masyarakat Desa Sarimanis perlahan berubah menjadi lebih baik.

“Saya lihat masyarakat yang memiliki pinjaman ke BRI mendapat pengetahuan sehingga bisa berpikir lebih maju. Sebelumnya, manajemen keuangan masyarakat saya nilai kurang. Banyak yang belum bisa mengelola keuangan. Sejak ada bantuan dari BRI, mereka mulai menabung dan memikirkan langkah keuangan ke depan,” jelas Herman.

Selain mantri, masyarakat desa juga terbantu oleh AgenBRILink dan BRImo.

“ Kalau ke kantor unit, kami harus menempuh sekitar 2–3 kilometer perjalanan. Transaksi BRI langsung melalui ATM juga repot. Berkat AgenBRILink dan BRImo, bayar tagihan bisa lebih mudah. Mengirim uang untuk anak-anak kami yang sekoah di perantauan juga lebih mudah,” jelasnya.

Herman berharap, ke depan, kerja sama antara BRI, BUMDes, dan aparat desa tetap berjalan dengan baik.

“Banyak pergantian yang akan terjadi. Oleh karena itu, saya harap, kerja sama ini dipertahankan, bahkan lebih baik lagi” harapnya. 

Tertarik untuk meningkatkan potensi desa Anda agar lebih maju dan kreatif di masa depan dan sekaligus mengikuti jejak desa-desa yang menjadi pemenang Program Desa BRILiaN? Segera raih kesempatan jadi peserta Desa BRILiaN untuk periode 2024.

Untuk mendapat informasi terkait pendaftaran, segera kunjungi atau hubungi kantor BRI dan mantri BRI yang ada di desa Anda. Jadikan desa Anda sebagai Desa BRILiaN selanjutnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com