Advertorial

Sustainability Sukuk BSI Tuai Antusiasme Tinggi, Pemesanan Tembus Rp 9 Triliun

Kompas.com - 05/06/2024, 14:47 WIB

KOMPAS.com – Sustainability Sukuk atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan yang diluncurkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Rabu (15/5/2024), menuai antusiasme tinggi dari pasar.

Total pemesanan (booking) terhadap sukuk tersebut mencapai 300 persen atau setara Rp 9 triliun. Jumlah ini melampaui target awal Rp 3 triliun.

Sustainability Sukuk BSI ditawarkan dalam tiga seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 1 tahun, Seri B dengan jangka waktu 2 tahun, dan Seri C dengan jangka waktu 3 tahun. Sukuk ini memiliki kisaran imbal hasil yang menarik, yaitu 6,40 persen hingga 7,20 persen.

Saat ini, Sustainability Sukuk BSI sedang dalam perizinan tahap akhir di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho optimistis bahwa Sustainability Sukuk BSI akan terserap maksimal oleh pasar.

Optimisme itu, kata Cahyo, didasari oleh kinerja perseroan yang gemilang di atas rata-rata industri perbankan. Perseroan juga menerima rating idAAA yang prestisius. Rating ini menunjukkan bahwa BSI memiliki kapasitas yang besar untuk membayar utang jangka panjang.

“Ditambah lagi, Sustainability Sukuk BSI menjadi yang pertama diterbitkan oleh BSI dan menawarkan pilihan investasi menarik bagi masyarakat, terutama generasi muda,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/6/2024).

Sustainability Sukuk BSI dapat dimiliki oleh investor institusi dan ritel dengan harga per unit Rp 5 juta. Saat ini, mayoritas pemesanan berasal dari investor institusi.

Investor dapat membeli sukuk keberlanjutan tersebut di perusahaan sekuritas yang bekerja sama dengan BSI, yaitu Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Mega Capital Sekuritas, dan Maybank Sekuritas.

Cahyo kembali menuturkan, penerbitan Sustainability Sukuk BSI melengkapi serangkaian aktivitas BSI di pasar modal sebelumnya, seperti rights issue pada 2022 dan penerbitan surat berharga EBAS-SP SMF-BRIS 01.

“Penerbitan Sustainability Sukuk BSI juga menjadi daya tarik bagi investor yang kian memperhatikan praktik ESG perusahaan,” tuturnya.

Cahyo melanjutkan, sekitar 30-50 persen dana hasil penerbitan sukuk akan disalurkan ke sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) yang meliputi energi terbarukan, produk yang ramah lingkungan, dan pengelolaan air limbah berkelanjutan.

Kemudian, 50-70 persen akan disalurkan ke sektor kegiatan usaha berwawasan sosial (KUBS).

Per Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai Rp 59,19 triliun. Rinciannya adalah Rp 12,57 triliun untuk KUBL dan Rp 46,62 triliun untuk KUBS.

Kondisi keuangan BSI saat ini terbilang sangat stabil. Per April 2024, total aset BSI mencapai Rp 350,67 triliun dengan pertumbuhan tahunan atau year-on-year (yoy) 11,94 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp 293,2 triliun, tumbuh 9,41 persen secara tahunan (yoy). Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 251,58 triliun. Angka ini meningkat 17,94 persen secara tahunan.

Hal itu menghasilkan rasio pembiayaan terhadap deposito atau financing to deposit ratio (FDR) sebesar 85,72 persen. Angka ini menunjukkan kondisi keuangan BSI yang ample atau cukup.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com