Advertorial

Maknai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BRI Pulihkan Ekosistem dan Lawan Perubahan Iklim melalui Program BRI Menanam Grow and Green

Kompas.com - 05/06/2024, 22:13 WIB

KOMPAS.com -Pemanasan global serta perubahan iklim telah menikmbulkan berbagai dampak, seperti cuaca ekstrem, meningkatnya permukaan laut, penurunan jumlah terumbu karang, serta menipisnya lapisan ozon. Untuk memperbaiki hal ini, dibutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

BRI mengambil peran mendukung pemulihan ekosistem dunia dan mendukung upaya pemerintah memerangi perubahan iklim bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Inisiatif ini dilakukan BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program “BRI Menanam - Grow & Green”. Pada program ini, BRI mendukung upaya pemulihan ekosistem, baik di laut maupun di darat.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan, BRI Menanam - Grow and Green diimplementasikan dalam berbagai aktivitas. Sebut saja, “Grow & Green Mangrove” merupakan program penanaman mangrove dan atau cemara laut sebagai upaya restorasi di daerah pesisir Indonesia.

Selanjutnya, “Grow & Green Reforestation” yang merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis. Adapun tanaman yang ditanam merupakan pohon buah atau pohon produktif yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Aktivitas penanaman ini sekaligus dapat memberdayakan kelompok masyarakat di lokasi penanaman pohon.

Selain itu, terdapat pula “Grow & Green Coral Reef” yang merupakan kegiatan transplantasi terumbu guna meningkatkan tutupan terumbu karang dan menjaga ekosistem dan biodiversitas laut.

Sementara itu, “Grow & Green Biodiversity” merupakankegiatan penanaman pohon endemik sekaligus konservasi satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance(ESG). Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang bertujuan melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian”, jelas Catur dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/6/2024).

BRI Menanam ? Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan.DOK. BRI BRI Menanam ? Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan.

Melalui BRI Menanam - Grow & Green, BRI telah menanam 42.800 bibit pohon. Adapun bibit pohon yang ditanam di antaranya mangrove, cemara laut, dan tanaman produktif (durian, kopi, aren, pinus, serta pala.

Kegiatan tersebut juga melakukan transplantasi 2.430 fragmen terumbu karang di beberapa Pulau di Indonesia. Program ini berpotensi menyerap karbon sebesar 9.653,51 Ton CO2e/tahun).

Dalam pelaksanaanya, BRI berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti organisasi non-profit dan masyarakat dengan jangka waktu tertentu. BRI Menanam - Grow & Green juga merupakan program berkelanjutan yang terus dimonitor dan dievaluasi keberhasilannya.

Pemberdayaan kelompok usaha

Catur menambahkan, BRI Menanam – Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam nilai sosial, program ini memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani.

Hasilnya, program BRI Menanam - Grow & Green telah memberdayakan 17 kelompok tani atau nelayan yang berperan melakukan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pendataan, serta monitoring tanaman atau fragmen terumbu karang.

Program tersebut juga menekankan nilai ekonomi, yaitu meningkatkan pendapatan kelompok dari kegiatan penanaman, perawatan, dan pendataan tanaman. Program BRI Menanam-Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 607 Kepala keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat.

Selain itu, program BRI Menanam - Grow & Green juga menekankan nilai lingkungan yang merupakan aksi untuk mengatasi perubahan iklim. Saat ini, Indonesia menghadapi 14 juta lahan kritis yang disebabkan degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi. Hal ini disebabkan aktivitas illegal logging, kebakaran hutan atau alih fungsi hutan.

Kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan. Kegiatan ini juga berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

"Penanaman pohon produktif diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam tersebut mendapat perawatan dan pendampingan. Pada akhirnya, pohon-pohon ini bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok," kata Catur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com