Advertorial

BRI Kenalkan Conversational Banking hingga Robot Cash Management di Kick-Off BUMN AI Center of Excellence

Kompas.com - 10/06/2024, 11:15 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menampilkan sejumlah inovasi dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) yang telah dikembangkan dan diimplementasikan dalam berbagai lini bisnis dan produknya.

Pemanfaatan AI di BRI utamanya dilakukan untuk meningkatkan operasional sehingga dapat memberikan produk serta layanan yang lebih personal dan inklusif kepada nasabah.

Inovasi tersebut didemonstrasikan dalam momen Kick Off BUMN AI Center of Excellence yang diselenggarakan oleh Project Management Office AI Center of Excellence Kementerian BUMN pada Kamis (6/6/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Deputi Bidang Manajemen SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, serta Direktur Digital dan IT BRI sekaligus Ketua PMO AI Center of Excellence BUMN Arga M Nugraha.

Acara itu juga dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari 15 BUMN yang memaparkan adopsi AI untuk peningkatan kinerja dan layanan di masing-masing lini bisnis.

Arga mengatakan bahwa BRI merupakan bank yang dekat dengan perkembangan teknologi. AI menjadi cara korporasi untuk bisa menghumanisasi layanan-layanan, terutama layanan digital.

“Dengan keahlian di bidang microfinance, kami melihat bahwa kami harus melayani masyarakat di segmen yang lebih bawah,” ucap Arga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (9/6/2024).

Salah satu inovasi AI unggulan BRI adalah conversational banking melalui chatbot berbasis AI atau Sabrina. Chatbot ini yang merevolusi cara BRI berinteraksi dengan nasabah.

Arga menjelaskan bahwa Sabrina dikembangkan dengan natural language processing (NLP) dan advance analytics yang memungkinkan chatbot itu memahami percakapan secara lebih baik.

Nasabah pun dapat mengakses layanan perbankan, terlepas dari batasan ruang, waktu, bahkan kesibukan.

“Cukup dengan voice command ke Sabrina, nasabah bisa mengakses apa pun yang dibutuhkan. Hal ini memastikan bahwa BRI dapat hadir bagi setiap nasabahnya,” terang Arga.

Dengan kekuatan jaringannya yang mampu menjangkau hingga pelosok negeri, lanjut dia, penting bagi BRI untuk memastikan layanan nasabah yang inklusif dan mudah diakses.

Untuk itu, Sabrina dikembangkan menggunakan large language modelling (LLM) yang memungkinkan Sabrina mempelajari lebih banyak bahasa.

Kini, Sabrina mampu memahami hingga 8 bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Padang. Chatbot ini juga bekerja efisiensi dengan kemampuan 12 persen lebih cepat dalam memahami pertanyaan atau perintah dalam bahasa daerah.

Tidak hanya dari sisi nasabah, AI juga dimanfaatkan BRI untuk meningkatkan operasional frontliners, yakni para customer service dan agen call center BRI.

“BRI memanfaatkan generative AI untuk mengorganisasi knowledge dan menyajikannya dalam wujud mesin pencari yang disebut Working Instruction Search Engine (WISE),” tambah Arga.

Melalui WISE, frontliners dapat memasukkan pertanyaan atau keluhan nasabah. WISE pun akan memberikan solusi dan prosedur merespons pertanyaan atau keluhan tersebut.

Pada gelaran itu, BRI juga memamerkan robotic arm yang akan digunakan untuk cash processing management di regional office BRI. Teknologi ini bertujuan untuk pengambilan dan penyetoran kembali serta penyortiran uang tunai dalam operasional regional office. Teknologi itu juga dapat meminimalkan perbedaan dan selisih dalam proses tersebut.

Arga mengatakan bahwa berbagai inovasi di bidang AI itu dikembangan oleh tim BRIBRAIN. Sebagai informasi, BRIBRAIN merupakan pusat eksplorasi inisiatif AI (Prediktif dan Generatif) di BRI, termasuk penjajakan berbagai use case AI, membentuk standar dan tata kelola, serta mengembangkan talenta AI bagi BRI.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com