Advertorial

Persemaian Mentawir, Kontribusi ITM di IKN Nusantara

Kompas.com - 10/06/2024, 19:45 WIB

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pusat Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku senang atas capaian pembangunan Persemaian Mentawir yang memakan waktu 1,5 tahun itu. 

Persemaian dengan kapasitas hingga 15 juta bibit per tahun itu diproyeksikan dapat menopang upaya restorasi fungsi ekologis kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta mendukung rehabilitasi hutan dan lahan pascatambang di Kalimantan. 

“Persemaian tersebut akan didominasi oleh bibit pohon endemik Kalimantan, seperti meranti, kapur, tengkawang, ulin, bengkirai, dan jambu-jambuan," ucap Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Sebagai informasi, Persemaian Mentawir dibangun dengan skema public private partnership atau kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.

Kolaborasi itu melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM). Proyek itu juga mendapat dukungan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telkom.

Tak hanya pejabat negara, peresmian Persemaian Mentawir juga dihadiri sejumlah tamu negara yang memberikan apresiasi terhadap hasil pembangunan persemaian serta agenda keberlanjutan Indonesia.

Tamu negara yang hadir adalah Kepala Kerja Sama Pembangunan di Kedutaan Besar Kanada di Indonesia Kevin Tokar, Direktur Regional Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk, serta Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) Salem Alhebsi.

Keterlibatan ITM di Persemaian Mentawir

Sebagai salah satu perusahaan energi nasional, ITM secara konsisten bertransformasi menjadi lebih hijau dan lebih pintar (greener and smarter).

Presiden Direktur ITM Mulianto mengatakan bahwa visi itu diwujudkan lewat kolaborasi dengan pemerintah dalam membangun dan mengembangkan Persemaian Mentawir guna mendukung konsep smart forest city IKN Nusantara.

“Untuk mewujudkan aspek forest, dibutuhkan bibit. Nah, Persemaian Mentawir menghasilkan 15 juta bibit per tahun,” ucap Mulianto.

Dia berharap, persemaian itu dapat berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan bibit endemik yang menghijaukan IKN.

Persemaian Mentawir diproyeksikan dapat menghasilkan 15 juta bibit per tahun.        Dok. ITM Persemaian Mentawir diproyeksikan dapat menghasilkan 15 juta bibit per tahun.

Mulianto yang didampingi Direktur Keberlanjutan ITM Ignatius Wurwanto mengatakan bahwa Presiden Jokowi berencana membangun 34 persemaian di seluruh Indonesia. 

“Pertama ada di Bogor dan kedua di Mentawir IKN. Setelah itu, (persemaian akan) dibangun di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Semoga Persemaian Mentawir menjadi inspirasi dan parameter untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut Mulianto, ITM memiliki target yang jelas tentang pengembangan Persemaian Mentawir.

“Kami tertarik berpartisipasi karena kami punya kapabilitas, pengalaman, dan keahlian yang baik di aspek kehutanan. Ini saatnya kami mengambil bagian di pembangunan ibu kota negara yang baru,” tandas Mulianto.

Sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara, lanjut dia, ITM bertekad menjadi perusahaan yang punya rasa tanggung jawab tinggi.

“Kami menambang sesuai kaidah-kaidah pertambangan. Kami juga mengembangkan strategi greener and smarter. Semakin pintar dalam artian kami memperkuat operasional kami dengan teknologi dan digitalisasi, serta semakin hijau yang menyiratkan keinginan kuat kami untuk menjalankan operasional dan menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan,” jelas Mulianto.

Menurut dia, kontribusi ITM pada pembangunan fasilitas inti Persemaian Mentawir menunjukkan bahwa ITM bukan hanya menambang, melainkan juga bertanggung jawab penuh memulihkan kondisi hutan atau lahan pascatambang.

”Buktinya, dapat dilihat arboretum yang dibangun di atas lahan pascatambang oleh PT Indominco Mandiri (IMM), anak usaha ITM yang beroperasi di Kota Bontang, Kalimantan Timur,” kata Mulianto.

Dia juga berharap agar upaya itu dapat mengubah stigma perusahaan energi yang tak hanya mengeksplorasi, tetapi juga berkomitmen penuh untuk mengembalikan fungsi hutan sesuai kaidah-kaidah environmental, social, and governance (ESG).

“Sekarang kami mengusung good and responsible mining,” tegasnya.

Menurutnya, kolaborasi ITM dalam pembangunan hutan pintar IKN menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap perbaikan lingkungan.

Sebagai perusahaan tambang yang senantiasa menerapkan praktik penambangan yang baik dan bertanggung jawab, ITM memiliki rekam jejak panjang dalam membangun serta mengelola persemaian dan penanaman kembali atau revegetasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com