Advertorial

Jaga Stok Pangan, Bulog Prioritaskan Pengadaan Gabah dan Beras dalam Negeri

Kompas.com - 12/06/2024, 19:53 WIB

KOMPAS.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi ideal, yakni 1,8 juta ton.

Untuk menjaga volume itu, Bulog memprioritaskan pengadaan gabah dan beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024, Bulog telah menyerap 700.000 ton produk petani dalam negeri.

Di samping itu, Bulog juga melaksanakan tugas pemerintah untuk melakukan pengadaan beras dari luar negeri.

Dalam tugas itu, Bulog mendapat penugasan importasi sejalan dengan dikeluarkannya izin impor berat sebanyak 3,6 juta ton.

Sebanyak 2 juta ton beras telah diimpor lewat 26 pelabuhan di seluruh Indonesia, khususnya pelabuhan di daerah nonsentra produksi.

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menjadi salah satu pelabuhan masuk beras impor.

“Sejak awal tahun hingga Mei 2024, terdapat puluhan kapal dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok dengan total sekitar 490.000 ton beras,” ucap Bayu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/6/2024).

Bayu memastikan bahwa pembongkaran berjalan dengan lancar, meski pada Januari hingga Maret proses itu sempat terkendala curah hujan yang tinggi.

“Beberapa kasus masalah keterlambatan juga sudah diatasi sehingga tidak ada antrean kapal beras di Pelabuhan Tanjung Priok atapun antrean truk-truk beras di gudang Jakarta,” tambah Bayu.

Dia menuturkan bahwa Bulog tengah berfokus dalam upaya penyerapan gabah dan beras petani dalam negeri, penyaluran rutin bantuan pangan dan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta kesiapan menjelang Hari Raya Idul Adha.

Bulog juga mendapat penugasan penyaluran Bantuan Pangan Beras sebanyak tiga bulan alokasi untuk 22 juta keluarga penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com