Advertorial

Berikan Edukasi Keselamatan Berkendara di UNJ, BerkampusRia Gandeng Astra Honda Motor

Kompas.com - 19/06/2024, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keselamatan berkendara menjadi salah satu isu penting yang kerap diabaikan oleh banyak orang, termasuk kaum remaja.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (6/1/2024), jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang disebabkan oleh remaja, khususnya yang berusia 17–29 tahun, terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan rekapitulasi data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Indonesia Polri, terdapat 11.565 kasus laka lantas sepanjang Januari 2024 dengan 4.464 kasus atau 32,4 persen disumbang oleh pengendara usia remaja.

Angka itu meningkat sekitar 0,6 persen dalam rentang waktu serupa pada tahun sebelumnya.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan di kalangan remaja adalah faktor psikologis atau mental yang belum matang.

Selain itu, masalah konsentrasi dan kurangnya kepatuhan terhadap rambu lalu lintas juga jadi penyebab terjadinya kecelakaan pada remaja.

Sebagai upaya menurunkan angka laka lantas pada remaja, Kompas.com bersama PT Astra Honda Motor (AHM) mengadakan kegiatan edukasi berupa temu wicara BerkampusRia X AHM di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (13/6/2024).

Acara bertema “Menjadi Pelopor Safety Riding Lewat Konten” itu diharapkan bisa mengedukasi para remaja, khususnya mahasiswa dan mahasiswa UNJ agar mengedepankan keselamatan berkendara sehingga bisa membantu menurunkan angka laka lantas.

Terdapat tiga narasumber yang dihadirkan pada kegiatan itu, yakni Manager Departemen Safety Riding AHM Johanes Lucky, Redaktur Otomotif Kompas.com Aris Hervenda, dan Kreator Konten Safety Riding Den Dimas.

Perlu ubah pola pikir

Tingginya angka laka lantas yang terjadi pada remaja tentu jadi hal yang sangat disayangkan. Terlebih, mereka adalah generasi penerus bangsa yang masih memiliki masa depan.

Oleh karena itu, diperlukan sejumlah langkah mitigasi untuk menekan jumlah laka lantas pada remaja.

Lucky menjelaskan bahwa sebagai produsen otomotif, AHM telah melakukan berbagai program edukasi terkait keselamatan berkendara sejak 2002.

Meski begitu, misi dari upaya tersebut tidak bisa begitu saja tercapai. Sebab, diperlukan kesadaran akan keselamatan dari setiap individu pengguna kendaraan termasuk generasi muda atau para remaja.

“Untuk mencegah kecelakaan, kita harus tanamkan kesadaran bahwa kecelakaan bisa dicegah, ” jelas Lucky.

Untuk menanamkan pola pikir tersebut, lanjutnya, remaja harus dididik dan ditekankan terkait pentingnya berkendara dengan aman.

“Pengendara harus paham kalau berkendara itu semuanya perlu dipikirkan. Tidak memaksakan diri saat kondisi fisik atau mental sedang lelah, gunakan perlengkapan berkendara dengan lengkap, pastikan kendaraan dalam kondisi sehat, dan patuhi rambu lalu lintas,” terangnya.

Mengenai program edukasi, tambah Lucky, AHM sendiri saat ini tengah menjalankan berbagai program terkait keselamatan berkendara.

Peserta yang hadir di kegiatan BerkampusRia X AHM di UNJ.Dok. Kompas.com Peserta yang hadir di kegiatan BerkampusRia X AHM di UNJ.

Program tersebut meliputi pelatihan, membuat konten edukasi hasil kerja sama dengan media, hingga menjalankan kampanye #Cari_aman untuk mengajak anak muda mengutamakan keselamatan saat berkendara.

“Melalui kampanye #Cari_aman, AHM berupaya untuk menggandeng masyarakat khususnya anak muda agar mau menjadi duta keselamatan. Jadi, mereka bertugas untuk menyampaikan pesan tentang keselamatan berkendara dan membuat safety riding menjadi bagian dari gaya hidup,” ucap Lucky.

Edukasi melalui konten

Selain AHM, Kompas.com juga memiliki sejumlah program edukasi terkait safety riding, termasuk bagi para remaja. Edukasi itu dilakukan, baik melalui konten di situ maupun platform media sosial (medsos).

Menurut Aris, konten tersebut sangat diperlukan karena Kompas.com sebagai pihak yang menyebarkan informasi memiliki tanggung jawab dalam membantu mencegah kecelakaan yang terjadi pada remaja.

Untuk medsos, paltform ini dapat dikatakan menjadi salah satu media informasi terpenting untuk mengedukasi lantaran mayoritas remaja banyak mencari informasi di sini.

"Anak muda kan biasa mencari kebenaran melalui medsos. Makanya kami membuat wadah atau platform medsos untuk mengedukasi mereka," jelasnya.

Tak jauh berbeda dengan redaksi Otomotif Kompas.com, Dimas selaku kreator konten juga menghadirkan konten edukasi terkait safety riding melalui akun Instagram ataupun kanal Youtube-nya.

Dalam membuat sebuah karya, Dimas selalu menekankan pada diri dan timnya tentang pentingnya membuat konten yang positif dan edukatif.

"Bikin konten jangan asal viral. Ini juga berlaku buat teman-teman kreator konten yang lain. Sebab, masih ada beberapa kreator konten yang kecelakaan, tapi tetap mengonteni kecelakaannya demi engagement. Ini seharusnya tidak perlu dikonteni karena bisa jadi contoh yang buruk," terang Dimas.

Test ride motor listrik Honda EM1 oleh mahasiswi UNJ.Dok. Kompas.com Test ride motor listrik Honda EM1 oleh mahasiswi UNJ.

Sebagai informasi, usai kegiatan temu wicara para mahasiswa dan mahasiswi UNJ diajak oleh tim AHM untuk mengikuti kegiatan test ride menggunakan motor listrik Honda EM1.

Pada sesi tersebut, para peserta dipersilakan untuk menjajal performa Honda EM1 sekaligus mendapatkan edukasi tentang cara yang baik dan benar dalam berkendara, khususnya menggunakan motor listrik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com