KOMPAS.com – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Cilegon meraih penghargaan tertinggi dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yaitu Manggala Karya Kencana.
Penghargaan diberikan di Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah, Semarang, Jumat (28/6/2024). Wali Kota Cilegon Helldy Agustian turut hadir mendampingi Ketua TP-PKK Hany Seviatry untuk menerima penghargaan tersebut.
Dalam kesempatannya, Helldy mengatakan, prestasi tersebut merupakan hasil kerja sama tim, termasuk dirinya.
"Penghargaan ini berkat kerja sama tim, dari DP3AP2KB, dinas terkait, TP-PKK Kota Cilegon, juga masyarakat Kota Cilegon," kata Helldy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (30/6/2024).
Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon konsisten mendukung berbagai program TP-PKK yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesehatan masyarakat. Dukungan tersebut sejalan dengan tema Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024, yaitu "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas".
“Upaya dalam meningkatkan kualitas SDM sendiri direalisasikan dalam pemberian beasiswa full sarjana dan membangun empat SMP negeri baru. Tujuannya, untuk menyiapkan generasi muda yang unggul dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Kota Cilegon, lanjut Helldy, juga telah meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC). Dengan program ini, masyarakat setempat dapat berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP.
“Kini, berobat ke rumah sakit di Cilegon hanya cukup menggunakan KTP karena UHC di sini sudah di atas 100 persen,” terang Helldy.
Sementara itu, Hany menegaskan bahwa peran Helldy sangatlah penting dalam kesuksesan program PKK.
“Dukungan dan komitmen Pak Wali Kota sangatlah besar dalam program PKK. Beliau memiliki andil besar dalam meraih penghargaan ini,” ucapnya.
Dirjen Ketahanan Kementerian Ketahanan RI Oktaheroe Ramsi dalam sambutannya mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan tanda keberhasilan pemerintah daerah dalam menangani keluarga menuju Indonesia Emas 2024.
"Indonesia emas bergantung dari sukses dan tidaknya kepengurusan Pemerintah terkait Keluarga di daerahnya, dengan dukungan penuh dan komitmen bersama untuk menjalin sinergitas dan kolaborasi dalam rangka ketahanan keluarga menuju Indonesia emas 2045," terang Oktaheroe.